Courtesy of InterestingEngineering
Red Dragon: Drone Tempur Otonom yang Mengubah Cara Berperang Modern
Memperkenalkan drone serang baru bernama Red Dragon yang dapat beroperasi secara otonom dengan kemampuan menyerang berbagai target di medan tempur modern serta menyoroti tantangan dan implikasi etis dari teknologi drone otonom.
07 Mei 2025, 20.01 WIB
72 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Red Dragon adalah drone serangan baru yang dirancang untuk meningkatkan efektivitas dalam konflik militer.
- Teknologi otonom dalam drone membawa tantangan moral terkait keputusan dalam hidup dan mati.
- Penggunaan drone di medan perang semakin meningkat, menuntut perubahan dalam strategi pertahanan.
Amerika Serikat - Perusahaan pertahanan AeroVironment baru-baru ini memperkenalkan Red Dragon, sebuah drone serang satu arah yang dirancang untuk operasi militer modern. Drone ini menggunakan perangkat lunak dan teknologi yang canggih, memungkinkan drone beroperasi secara otonom dengan sedikit keterlibatan manusia.
Red Dragon mampu diterjunkan oleh pasukan infanteri dari hampir lokasi manapun dan dapat menyerang berbagai target di udara, laut, dan darat. Drone ini memiliki kecepatan hingga 160.93 km (100 mil) per jam dan jangkauan hingga 400 kilometer, membuatnya sangat efektif dalam berbagai kondisi medan tempur.
Teknologi pada red Dragon mencakup sistem peluncuran khusus yang memungkinkan hingga lima peluncuran per menit dan mampu beroperasi dalam kondisi tanpa GPS atau komunikasi yang terganggu. Drone ini juga sangat senyap, sehingga cocok untuk serangan mendadak tanpa terdeteksi.
Kehadiran drone otonom seperti Red Dragon menimbulkan dilema moral karena kemampuan drone untuk memilih target dengan keterlibatan manusia yang sangat terbatas. Hal ini memicu diskusi mengenai etika dalam penggunaan senjata yang dapat membuat keputusan serangan secara otomatis.
Sebagai respons terhadap ancaman drone, US Marine Corps juga mengembangkan sistem pertahanan baru dan meningkatkan pelatihan untuk menghadapi ancaman baru ini. Era perang dengan superioritas udara tradisional diperkirakan akan berubah signifikan karena perkembangan teknologi drone serang.
--------------------
Analisis Kami: Red Dragon menandai langkah besar dalam evolusi drone tempur dengan fokus pada skalabilitas dan otonomi, tapi hal ini juga memicu kekhawatiran etis yang belum cukup ditangani. Ketergantungan pada sistem otonom dapat mempercepat peperangan tanpa kendali manusia, yang berpotensi menciptakan dilema moral dan risiko kesalahan target.
--------------------
Analisis Ahli:
Paul Scharre: Teknologi drone otonom membawa efisiensi tapi juga tantangan besar dalam hal hukum dan etika peperangan; penting memastikan manusia tetap memegang kendali penuh dalam keputusan hidup dan mati.
Peter Singer: Penggunaan drone bunuh diri seperti Red Dragon mengubah wajah peperangan modern dengan kecepatan dan skalabilitas, namun juga memperdalam ancaman perang otomatis tanpa pengawasan manusia.
--------------------
What's Next: Dalam waktu dekat, penggunaan drone tempur otonom seperti Red Dragon akan meningkat secara masif, memicu perlombaan teknologi militer dan perubahan strategi perang yang berfokus pada otomatisasi dan serangan cepat dengan intervensi manusia minimal.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/military/red-dragon-suicide-drone-unveiled
[1] https://interestingengineering.com/military/red-dragon-suicide-drone-unveiled
Pertanyaan Terkait
Q
Apa nama drone serangan yang diperkenalkan oleh AeroVironment?A
Drone serangan yang diperkenalkan oleh AeroVironment adalah Red Dragon.Q
Apa keunggulan dari drone Red Dragon?A
Keunggulan dari drone Red Dragon termasuk kecepatan tinggi, kemampuan untuk diluncurkan dengan cepat, dan sedikit keterlibatan operator dalam pengambilan keputusan.Q
Bagaimana cara drone ini beroperasi?A
Drone ini beroperasi dengan menggunakan perangkat lunak AVACORE dan sistem persepsi SPOTR-Edge untuk mendeteksi target secara otomatis.Q
Mengapa penggunaan drone serangan menjadi semakin umum di medan perang?A
Penggunaan drone serangan menjadi semakin umum karena teknologi ini menawarkan efektivitas dan fleksibilitas dalam serangan militer.Q
Apa tantangan moral yang ditimbulkan oleh teknologi drone otonom?A
Tantangan moral yang ditimbulkan oleh teknologi drone otonom termasuk keputusan berbahaya yang dapat diambil tanpa keterlibatan manusia.