Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Investasi besar dalam infrastruktur AI menunjukkan komitmen perusahaan terhadap teknologi ini.
- Perusahaan perlu aktif dalam merumuskan strategi AI untuk menghindari ketertinggalan.
- Tantangan dalam adopsi AI generatif harus diatasi dengan panduan yang tepat dari penyedia teknologi.
London, United Kingdom - Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan-perusahaan besar di seluruh dunia berlomba-lomba untuk mengembangkan dan mengadopsi teknologi kecerdasan buatan (AI). Sejak peluncuran ChatGPT oleh OpenAI dua setengah tahun yang lalu, minat dan investasi di bidang ini melonjak drastis. Banyak pemimpin perusahaan merasa takut tertinggal (FOMO) jika tidak mengikutinya, sehingga mendorong pengeluaran besar untuk infrastruktur AI.
Empat perusahaan cloud terbesar yaitu Alphabet, Meta, Amazon Web Services, dan Microsoft, disebut sebagai 'Big Four' yang menginvestasikan ratusan miliar dolar demi membangun infrastruktur AI. Misalnya, Meta menaikkan proyeksi belanja modalnya hingga puluhan miliar dolar untuk mendukung pengembangan AI dan perangkat keras yang diperlukan.
AI generatif kini mulai banyak dimanfaatkan di berbagai bidang seperti pengembangan pekerjaan, pemasaran, dan layanan pelanggan. Namun, masih ada perusahaan dan organisasi yang belum bisa memanfaatkan AI dengan optimal karena belum jelas bagaimana mengatasi risiko kesalahan dan menjaga keamanan data. Selain itu, kebingungan mengenai peran manusia dalam pengawasan AI juga menjadi kendala.
Sebuah survei menunjukkan bahwa sebagian besar eksekutif dan pekerja yang menggunakan AI generatif merasakan manfaatnya, meskipun terdapat masalah internal seperti pertentangan kepentingan dan hasil alat yang kurang maksimal. Hal ini menggambarkan bahwa adopsi AI memang bukan hal mudah dan perlu perencanaan matang.
Baca juga: 5 poin penting dari HumanX: Inilah cara pembicara kunci berhasil melihat melewati hype industri.
Pakar seperti Benedict Evans menegaskan bahwa strategi AI harus menjadi perhatian semua pemimpin utama perusahaan, bukan hanya CIO. Pembuat perangkat lunak AI juga bertanggung jawab untuk membimbing pengguna agar dapat memanfaatkan teknologi ini dengan baik. Dengan strategi yang tepat, perusahaan dapat menghadapi masa depan yang semakin dipengaruhi oleh teknologi AI.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diungkapkan Benedict Evans tentang investasi AI oleh perusahaan besar?A
Benedict Evans menyatakan bahwa pada tahun lalu, perusahaan-perusahaan besar menghabiskan sekitar $220 miliar untuk membangun infrastruktur AI, dan tahun ini diperkirakan akan meningkat menjadi lebih dari $300 miliar.Q
Mengapa ada rasa FOMO di kalangan perusahaan terkait AI?A
Ada rasa FOMO karena perusahaan tidak ingin tertinggal dan menghadapi risiko bahwa perusahaan lain akan menentukan cara mereka berbisnis.Q
Apa saja tantangan yang dihadapi perusahaan dalam adopsi AI generatif?A
Tantangan yang dihadapi termasuk perjuangan internal, alat yang tidak memenuhi harapan, dan perbedaan pandangan antara eksekutif dan karyawan.Q
Apa yang perlu dilakukan perusahaan untuk memanfaatkan teknologi AI dengan baik?A
Perusahaan perlu mendapatkan panduan dari penyedia perangkat lunak AI tentang cara terbaik memanfaatkan teknologi tersebut.Q
Siapa yang seharusnya terlibat dalam merumuskan strategi AI menurut Evans?A
Evans menyatakan bahwa pertanyaan mengenai strategi AI bukan hanya tanggung jawab CIO, tetapi juga CEO dan CFO.