Courtesy of InterestingEngineering

Inovasi Kayu Pintar Tangkap Air dari Udara dengan Energi Matahari

Mengembangkan perangkat pintar berbahan dasar kayu balsa yang dapat menangkap kelembaban udara dan melepaskan air minum menggunakan energi matahari, guna menyediakan akses air di daerah kering dan situasi darurat.

08 Mei 2025, 20.43 WIB

128 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Perangkat ini menawarkan solusi inovatif untuk mengatasi masalah akses terhadap air bersih.
Penggunaan bahan alami membantu menurunkan biaya dan meningkatkan kinerja perangkat.
Integrasi dengan teknologi IoT dan panel surya dapat meningkatkan efisiensi dan operasional perangkat.

Melbourne, Victoria, Australia - Para peneliti dari Australia dan Cina mengembangkan perangkat pintar yang mampu menangkap air dari kelembaban udara dan melepaskannya menjadi air minum menggunakan energi matahari. Teknologi ini dibuat menggunakan kayu balsa yang dimodifikasi untuk meningkatkan kemampuan penyerapan dan pelepasan air secara efisien.

Perangkat ini bekerja dengan membuka tutup wadah supaya spons menyerap udara lembab di malam hari atau saat kelembaban tinggi, kemudian menutupnya dan memanaskannya dengan sinar matahari untuk melepaskan air yang tertangkap ke dalam wadah penampungan.

Hasil uji menunjukkan bahwa alat ini dapat bekerja efektif di berbagai kondisi lingkungan, mulai dari kelembaban 30 hingga 90 persen dan suhu antara 41 sampai 131 derajat Fahrenheit. Ini membuatnya cocok digunakan di daerah kering maupun yang memiliki iklim berbeda-beda.

Selain rendah biaya karena menggunakan kayu alami yang ringan dan berpori, perangkat ini juga tahan terhadap suhu beku dan memiliki kinerja yang stabil walau digunakan berulang kali. Tim juga merencanakan pengembangan lebih besar dan integrasi teknologi lain seperti IoT untuk mengotomatisasi proses.

Inovasi ini sangat berpotensi membantu ketersediaan air bersih di lokasi terpencil dan daerah bencana yang sulit mengakses air bersih. Perangkat ini juga ramah lingkungan dan menggunakan sumber daya alami serta tenaga surya yang terbarukan.

--------------------

Analisis Kami: Penggunaan kayu balsa sebagai basis perangkat ini menunjukkan pendekatan cerdas yang memadukan keberlanjutan dan teknologi tinggi, yang sangat potensial untuk diterapkan secara luas. Namun, tantangan utama terletak pada skala produksi dan kestabilan performa jangka panjang pada kondisi ekstrem yang masih perlu diuji lebih lanjut.

--------------------

Analisis Ahli:

Derek Hao: Perangkat ini menggabungkan bahan alami dengan teknologi canggih untuk mengoptimalkan pengambilan air di lingkungan kering, sangat cocok untuk pemanfaatan off-grid.

Junfeng Hou: Efisiensi air yang konsisten di berbagai kondisi kelembapan membuktikan kemungkinan penggunaan yang luas di berbagai wilayah geografis.

--------------------

What's Next: Perangkat ini akan berkembang menjadi solusi skala besar untuk kebutuhan air di daerah terpencil dan bencana alam dengan integrasi sistem IoT dan penyimpanan energi termal agar dapat beroperasi sepanjang waktu.

Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/science/spongy-device-captures-water-from-air

Pertanyaan Terkait

Apa yang dilakukan perangkat pintar yang dikembangkan oleh peneliti dari Australia dan China?

Perangkat pintar ini mampu menangkap air dari udara dan melepaskannya ke dalam cangkir menggunakan energi matahari.

Bahan apa yang digunakan untuk membuat perangkat penangkap air ini?

Perangkat ini terbuat dari bahan kayu balsa yang dimodifikasi, ditingkatkan dengan garam, nanopartikel, dan lapisan nanotube karbon.

Berapa persen efisiensi pengumpulan air yang dicapai perangkat ini?

Perangkat ini mencapai efisiensi pengumpulan air hingga 94 persen dalam pengujian lapangan.

Dalam kondisi lingkungan apa perangkat ini tetap efektif?

Perangkat ini tetap efektif dalam berbagai kondisi lingkungan, termasuk tingkat kelembapan antara 30 hingga 90 persen dan suhu antara 41 hingga 131 derajat Fahrenheit.

Apa potensi penggunaan perangkat ini di daerah yang terkena bencana?

Perangkat ini memiliki potensi besar untuk digunakan di daerah yang terkena bencana, terutama dalam situasi darurat.