Courtesy of TheVerge
Peloton Fokus AI dan Langganan untuk Atasi Tekanan Tarif dan Penjualan Turun
Menginformasikan bagaimana Peloton menanggapi dampak tarif, tantangan penjualan, serta strategi implementasi AI untuk meningkatkan bisnis dan layanan pelanggan.
08 Mei 2025, 21.01 WIB
88 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Peloton mengandalkan langganan sebagai sumber pendapatan utama, meskipun ada tantangan dari tarif.
- Perusahaan berinvestasi dalam AI untuk meningkatkan efisiensi dan kepuasan pelanggan.
- Penjualan perangkat keras menurun, tetapi Peloton tetap optimis tentang prospek masa depan.
Amerika Serikat - Peloton, perusahaan pembuat sepeda dan treadmill pintar, melaporkan hasil kuartal ketiga 2025 dengan tantangan dari penurunan penjualan hardware dan pendapatan langganan. Mereka mengalami penjualan hardware turun 27% dan pendapatan langganan turun 4% dibandingkan tahun sebelumnya.
Perusahaan mengungkapkan bahwa penambahan tarif 25% pada penggunaan aluminium di hardware serta tarif pada produk pakaian dari China memberikan tekanan keuangan yang diperkirakan menimbulkan kerugian sekitar 5 juta USD pada kas bebas di kuartal berikutnya.
Meskipun begitu, Peloton menilai bisnis utamanya yang berbasis langganan cukup tahan terhadap ketidakpastian ekonomi makro. CFO Liz Coddington menyebut data sejarah menunjukkan industri kebugaran tidak menjadi tempat penghematan pertama ketika ekonomi sulit.
Untuk mengatasi tantangan harga yang tinggi, Peloton menawarkan berbagai solusi seperti pembiayaan tanpa bunga, program sewa, dan produk refurbished yang lebih murah. Mereka juga mengangkat Charles Kirol sebagai COO untuk memperbaiki manajemen rantai pasok dan biaya.
Selain itu, Peloton memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan layanan pelanggan, menerjemahkan kelas, dan membuat program latihan yang dipersonalisasi. CEO Peter Stern percaya AI akan memberikan keunggulan besar bagi perusahaan dan anggotanya.
--------------------
Analisis Kami: Peloton berhasil menunjukkan bahwa bisnis langganan memberi pendapatan yang lebih stabil dibandingkan penjualan perangkat keras yang rentan terhadap dampak ekonomi dan tarif. Pemanfaatan AI yang semakin luas bisa menjadi kunci diferensiasi di industri fitness digital yang kompetitif, namun mereka tetap harus waspada terhadap penurunan penjualan perangkat keras yang signifikan.
--------------------
Analisis Ahli:
Liz Coddington: Menegaskan kekuatan model berlangganan Peloton dan ketahanan industri fitness terhadap kejatuhan ekonomi.
Peter Stern: Menyoroti bagaimana AI dapat meningkatkan efisiensi internal dan pengalaman pelanggan sehingga memperkuat nilai layanan Peloton.
--------------------
What's Next: Peloton kemungkinan akan terus mengintegrasikan teknologi AI dan strategi harga inovatif agar bisa bertahan dan berkembang meskipun menghadapi tantangan ekonomi dan persaingan di pasar fitness premium.
Referensi:
[1] https://theverge.com/news/663229/peloton-tariffs-q3-2025-earnings
[1] https://theverge.com/news/663229/peloton-tariffs-q3-2025-earnings
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dikatakan Peloton tentang dampak tarif pada bisnis mereka?A
Peloton menyatakan bahwa mereka tidak terlalu khawatir tentang tarif karena mereka adalah bisnis yang sebagian besar bergantung pada langganan.Q
Siapa CFO Peloton dan apa yang dia katakan tentang langganan?A
CFO Peloton adalah Liz Coddington, yang mengungkapkan bahwa pendapatan utama perusahaan berasal dari langganan dan bahwa data menunjukkan bahwa pengeluaran untuk kebugaran tetap stabil bahkan dalam kondisi ekonomi yang sulit.Q
Apa yang dilakukan Peloton untuk meningkatkan kepuasan pelanggan?A
Peloton meningkatkan kepuasan pelanggan dengan menyediakan van khusus yang dilengkapi dengan suku cadang Peloton untuk perbaikan dan menawarkan program penyewaan sepeda.Q
Bagaimana Peloton menggunakan AI dalam operasional mereka?A
Peloton menggunakan AI untuk membantu staf dukungan pelanggan dan dalam pembuatan rencana pelatihan yang dipersonalisasi.Q
Apa yang terjadi pada penjualan perangkat keras Peloton di Q3 2025?A
Penjualan perangkat keras Peloton turun sebesar 27 persen dibandingkan tahun sebelumnya dalam Q3 2025.