Bitcoin Mendekati Rp 1.64 juta ($100.000) Didukung oleh Kebijakan AS dan Ketegangan Perdagangan
Courtesy of YahooFinance

Bitcoin Mendekati Rp 1.64 juta ($100.000) Didukung oleh Kebijakan AS dan Ketegangan Perdagangan

Menjelaskan alasan kenaikan harga Bitcoin mendekati $100.000 dan kondisi pasar serta kebijakan terkait yang mendukung tren tersebut.

08 Mei 2025, 19.16 WIB
124 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Bitcoin mendekati angka $100,000 dipicu oleh ketidakpastian ekonomi.
  • Kebijakan Federal Reserve yang dovish berkontribusi pada kenaikan harga Bitcoin.
  • Ketegangan perdagangan antara AS dan China tetap menjadi faktor penting dalam pasar global.
Amerika Serikat - Harga Bitcoin naik drastis mendekati angka Rp 1.64 miliar ($100.000 k) arena ketidakpastian ekonomi global dan kebijakan moneter Amerika Serikat yang mendukung pertumbuhan aset alternatif. Investor semakin tertarik pada aset seperti Bitcoin saat suku bunga tetap rendah.
Federal Reserve memutuskan untuk tidak mengubah suku bunga, mengadopsi pendekatan hati-hati karena adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi dan ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung, termasuk perselisihan perdagangan antara Amerika Serikat dan China.
Presiden Donald Trump menegaskan bahwa tarif tinggi pada impor China tidak akan dikurangi, yang memperkuat ketegangan ekonomi antara kedua negara. Hal ini mendorong investor mencari peluang baru di pasar seperti Bitcoin.
Analisis teknikal menunjukkan bahwa Bitcoin sedang dalam momentum bullish yang cukup kuat, meskipun mulai menunjukkan tanda-tanda pendinginan. Indikator seperti SMA 50 hari dan RSI mengindikasikan bahwa Bitcoin masih berada di atas tren dan mendekati level overbought.
Dengan faktor-faktor tersebut, para analis memperkirakan bahwa harga Bitcoin akan segera menguji level Rp 1.64 juta ($100.000) hingga Rp 1.66 juta ($101.000) , menjadikan aset ini semakin menarik bagi para investor di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menyebabkan lonjakan harga Bitcoin baru-baru ini?
A
Lonjakan harga Bitcoin disebabkan oleh ketidakpastian makroekonomi dan kebijakan moneter AS yang dovish.
Q
Siapa yang memimpin pembicaraan antara AS dan China mengenai sengketa ekonomi?
A
Pembicaraan antara AS dan China dipimpin oleh Scott Bessent, Sekretaris Keuangan AS.
Q
Apa yang dilakukan Federal Reserve terkait suku bunga?
A
Federal Reserve memutuskan untuk mempertahankan suku bunga di level nol.
Q
Bagaimana kondisi teknis Bitcoin saat ini?
A
Kondisi teknis Bitcoin menunjukkan momentum bullish yang kuat, dengan RSI mendekati area overbought.
Q
Apa yang dikatakan Donald Trump mengenai tarif terhadap China?
A
Donald Trump menolak kemungkinan pengurangan tarif terhadap impor dari China.

Artikel Serupa

Bitcoin Melampaui Rp 1.63 juta ($99.000) Berkat Kesepakatan Dagang dan Proyeksi OptimisYahooFinance
Finansial
1 bulan lalu
42 dibaca

Bitcoin Melampaui Rp 1.63 juta ($99.000) Berkat Kesepakatan Dagang dan Proyeksi Optimis

Bitcoin Melesat ke Rp 1.64 juta ($100.000) Didukung oleh Diplomasi dan Prediksi InvestasiYahooFinance
Finansial
1 bulan lalu
92 dibaca

Bitcoin Melesat ke Rp 1.64 juta ($100.000) Didukung oleh Diplomasi dan Prediksi Investasi

Bitcoin Hampir Menembus Rp 1.64 miliar ($100,000) , Tetapi Hambatan Masih MengintaiYahooFinance
Finansial
1 bulan lalu
84 dibaca

Bitcoin Hampir Menembus Rp 1.64 miliar ($100,000) , Tetapi Hambatan Masih Mengintai

Bitcoin Stabil di Atas Rp 1.55 miliar ($94,000) Sambil Menunggu Kesepakatan Perdagangan AS-ChinaYahooFinance
Finansial
1 bulan lalu
80 dibaca

Bitcoin Stabil di Atas Rp 1.55 miliar ($94,000) Sambil Menunggu Kesepakatan Perdagangan AS-China

Bitcoin Melonjak Dekati Level Psikologis Rp 1.64 miliar ($100,000) : Analisis Teknis dan Level KunciYahooFinance
Finansial
1 bulan lalu
74 dibaca

Bitcoin Melonjak Dekati Level Psikologis Rp 1.64 miliar ($100,000) : Analisis Teknis dan Level Kunci

Bitcoin Melonjak ke Rp 1.56 miliar ($95K) , Menunjukkan Kinerja Mingguan Terkuat Sejak 2024YahooFinance
Finansial
2 bulan lalu
123 dibaca

Bitcoin Melonjak ke Rp 1.56 miliar ($95K) , Menunjukkan Kinerja Mingguan Terkuat Sejak 2024