Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Produksi minyak OPEC turun meskipun ada rencana untuk meningkatkan output.
- Venezuela mengalami penurunan ekspor karena sanksi dan pembatalan pengiriman.
- Iran berhasil meningkatkan produksi meskipun terpengaruh oleh sanksi AS.
London, Inggris - Organisasi Negara Pengekspor Minyak atau OPEC mengalami penurunan produksi minyak pada bulan April 2020 meskipun ada rencana peningkatan produksi yang sudah dijadwalkan. Penurunan ini terjadi di tengah upaya beberapa negara anggota untuk mematuhi kuota produksi yang ditetapkan.
Penurunan produksi terbesar datang dari Venezuela yang terkena dampak sanksi dari Amerika Serikat sehingga ekspor minyaknya mengalami gangguan berupa pembatalan pengiriman ke perusahaan minyak AS, Chevron. Selain itu, Irak dan Libya juga mengurangi produksi minyak mereka.
Negara-negara penghasil minyak utama OPEC seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Kuwait, pada bulan April mempertahankan produksi mereka hampir tetap walau kuota produksi mereka naik. Iran justru melaporkan peningkatan produksi dan ekspor meskipun AS berusaha mengurangi pasokan minyak dari sana.
OPEC+ yang terdiri atas OPEC dan sekutunya termasuk Rusia, mulai menghapuskan sebagian pemotongan produksi minyak yang sebelumnya diterapkan sejak bulan April. Mereka berencana untuk menaikkan produksi lebih banyak lagi pada bulan Mei dan Juni mendatang.
Penurunan produksi pada bulan April ini sangat dipengaruhi oleh faktor politik, terutama sanksi dan tindakan Amerika Serikat terhadap negara-negara tertentu seperti Venezuela dan Iran. Data produksi minyak dipantau dari beberapa sumber terpercaya untuk memantau pasokan pasar global secara lebih akurat.