Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Menguak Misteri Elemen Tanah Jarang: Dari Mineral Umum Jadi Senjata Geopolitik
Courtesy of InterestingEngineering
Teknologi
Kendaraan Listrik dan Baterai

Menguak Misteri Elemen Tanah Jarang: Dari Mineral Umum Jadi Senjata Geopolitik

Menjelaskan mengapa elemen tanah jarang penting, kendala pasokan global yang terjadi karena dominasi China, dan upaya diversifikasi serta daur ulang untuk mencapai ketahanan pasokan di masa depan.

09 Mei 2025, 23.29 WIB
168 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Elemen tanah jarang sangat penting untuk teknologi modern dan transisi energi.
  • China memiliki dominasi signifikan dalam produksi dan pemrosesan elemen tanah jarang, yang menciptakan ketegangan geopolitik.
  • Daur ulang dan pengembangan rantai pasokan alternatif adalah kunci untuk mengurangi ketergantungan pada elemen tanah jarang dari China.
Ytterby, Sweden; Inner Mongolia, China; Jepang; Amerika Serikat; Australia; Kanada - Elemen tanah jarang ditemukan pertama kali dari batuan hitam dekat desa Ytterby di Swedia pada tahun 1787. Meskipun namanya mengandung kata 'langka', sebenarnya unsur-unsur ini cukup melimpah di kerak bumi, setara dengan nikel, tembaga, dan seng. Namun, sulit untuk menemukan mereka dalam bentuk yang cukup terkonsentrasi agar penambangannya menguntungkan secara ekonomi, dan proses mengekstrak elemen ini sering kali berbahaya bagi lingkungan.
Baca juga: Metode Baru Dari Jepang Mempercepat Daur Ulang Elemen Tanah Jarang Ramah Lingkungan
Saat ini, permintaan terhadap elemen tanah jarang meningkat pesat karena fungsinya yang vital dalam teknologi energi terbarukan dan alat-alat canggih, seperti magnet untuk turbin angin dan kendaraan listrik, lampu smartphone, serta perangkat medis. Ketegangan politik antara negara-negara besar, terutama antara Amerika Serikat dan China, menaikkan risiko pasokan karena China menguasai mayoritas produksi dan pengolahan elemen ini.
China meraih dominasi ini setelah kebijakan subsidinya di tahun 1990-an dan pembangunan fasilitas ekstraksi yang canggih. Di sisi lain, aktivitas penambangan di China menimbulkan masalah lingkungan serius seperti pencemaran dan limbah radioaktif yang merusak ekosistem. Kesadaran akan dampak ini mendorong negara lain untuk mencari sumber dan teknologi alternatif agar tidak bergantung hanya pada China.
Beberapa negara seperti Jepang, Amerika Serikat, Australia, dan Kanada mulai mengembangkan tambang baru serta fasilitas pemrosesan sendiri. Namun, tantangan terbesar adalah membangun seluruh rantai pasokan yang mencakup pengolahan kimia dan manufaktur magnet, karena tanpa itu bahan mentah harus dikirim ke China untuk penyelesaian akhir. Selain itu, inovasi dalam daur ulang dari perangkat elektronik bekas menjadi harapan besar untuk memanfaatkan sumber daya yang sudah ada tanpa harus menambang baru.
Meski secara geologis tidak langka, elemen tanah jarang tetap langka dalam konteks ekonomi, lingkungan, dan geopolitik. Untuk masa depan yang berkelanjutan, dibutuhkan solusi jangka panjang seperti pembangunan tambang dan pabrik baru secara beriringan, peningkatan teknologi daur ulang, dan pengembangan bahan pengganti. Intinya, elemen tanah jarang ada di mana-mana, namun kita harus memperlakukan mereka seperti barang langka karena kompleksitas dan nilai strategisnya.
--------------------
Analisis Kami: Ketergantungan dunia pada elemen tanah jarang khususnya dari China adalah masalah strategis yang mendesak dan menuntut diversifikasi sumber secara global. Namun, tanpa investasi serius dalam rantai pasok lengkap dan teknologi daur ulang yang efisien, ketegangan pasokan dan dampak lingkungan akan terus menjadi hambatan utama transisi energi bersih.
--------------------
Analisis Ahli:
Simon Jowitt: Tanpa rantai pasok lengkap mulai dari tambang hingga pabrik pengolahan dan manufaktur magnet, upaya membuka tambang baru tidak akan efektif dan hanya akan mengirim bahan mentah kembali ke China.
A.E. Fersman: Elemen tanah jarang adalah 'vitamin industri' yang kecil jumlahnya namun dapat meningkatkan performa material secara drastis, menjadikannya sangat penting bagi kemajuan teknologi.
--------------------
Baca juga: Upaya Global Mengurangi Ketergantungan pada Magnet Bahan Langka dari China
What's Next: Dalam beberapa tahun ke depan, negara-negara di luar China akan memperkuat investasi pada tambang, fasilitas pengolahan, dan teknologi daur ulang elemen tanah jarang untuk mengurangi ketergantungan geopolitik dan mengamankan rantai pasokan industri kritikal.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/culture/eare-earths-mine-usa-china

Pertanyaan Terkait

Q
Apa itu elemen tanah jarang dan mengapa disebut 'jarang'?
A
Elemen tanah jarang adalah sekelompok 17 unsur yang termasuk 15 lanthanida, scandium, dan yttrium, yang disebut 'jarang' karena sulit ditemukan dalam konsentrasi yang dapat ditambang secara ekonomis.
Q
Mengapa permintaan terhadap elemen tanah jarang meningkat baru-baru ini?
A
Permintaan meningkat karena transisi energi dan teknologi canggih yang bergantung pada elemen ini, seperti magnet neodymium untuk turbin angin dan motor kendaraan listrik.
Q
Apa tantangan utama dalam ekstraksi elemen tanah jarang?
A
Tantangan utama termasuk proses ekstraksi yang berbahaya bagi lingkungan, penggunaan bahan kimia beracun, dan dampak sosial dari pertambangan.
Q
Bagaimana Jepang merespons larangan ekspor tanah jarang dari China?
A
Jepang mengembangkan rencana untuk mengurangi ketergantungan pada China dengan investasi dalam rantai pasokan alternatif dan teknologi untuk mengurangi penggunaan elemen tanah jarang.
Q
Apa potensi dari daur ulang elemen tanah jarang?
A
Daur ulang memiliki potensi besar karena banyak perangkat elektronik mengandung elemen tanah jarang, meskipun ada tantangan dalam memisahkan mereka dari bahan lain.

Artikel Serupa

Inovasi Bersih Daur Ulang Logam Tanah Jarang dari Magnet Bekas di Praha
Inovasi Bersih Daur Ulang Logam Tanah Jarang dari Magnet Bekas di Praha
Dari InterestingEngineering
Teknologi Elektro-Ekstraksi Nth Cycle Mengurangi Ketergantungan AS pada China
Teknologi Elektro-Ekstraksi Nth Cycle Mengurangi Ketergantungan AS pada China
Dari InterestingEngineering
Mengubah Limbah Beracun Jadi Emas Logam Langka untuk Keamanan Nasional AS
Mengubah Limbah Beracun Jadi Emas Logam Langka untuk Keamanan Nasional AS
Dari InterestingEngineering
Magnet Besi Nitrida: Solusi Baru Amerika Menghadapi Dominasi China
Magnet Besi Nitrida: Solusi Baru Amerika Menghadapi Dominasi China
Dari InterestingEngineering
AS Dukung Penambangan Laut Dalam untuk Lawan Pembatasan Ekspor Mineral China
AS Dukung Penambangan Laut Dalam untuk Lawan Pembatasan Ekspor Mineral China
Dari InterestingEngineering
Greenland: Lautan Es yang Mengungkap Emas Elektronik dan Konflik Global
Greenland: Lautan Es yang Mengungkap Emas Elektronik dan Konflik Global
Dari Wired
Inovasi Bersih Daur Ulang Logam Tanah Jarang dari Magnet Bekas di PrahaInterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
90 dibaca

Inovasi Bersih Daur Ulang Logam Tanah Jarang dari Magnet Bekas di Praha

Teknologi Elektro-Ekstraksi Nth Cycle Mengurangi Ketergantungan AS pada ChinaInterestingEngineering
Teknologi
1 bulan lalu
62 dibaca

Teknologi Elektro-Ekstraksi Nth Cycle Mengurangi Ketergantungan AS pada China

Mengubah Limbah Beracun Jadi Emas Logam Langka untuk Keamanan Nasional ASInterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
85 dibaca

Mengubah Limbah Beracun Jadi Emas Logam Langka untuk Keamanan Nasional AS

Magnet Besi Nitrida: Solusi Baru Amerika Menghadapi Dominasi ChinaInterestingEngineering
Teknologi
3 bulan lalu
133 dibaca

Magnet Besi Nitrida: Solusi Baru Amerika Menghadapi Dominasi China

AS Dukung Penambangan Laut Dalam untuk Lawan Pembatasan Ekspor Mineral ChinaInterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
104 dibaca

AS Dukung Penambangan Laut Dalam untuk Lawan Pembatasan Ekspor Mineral China

Greenland: Lautan Es yang Mengungkap Emas Elektronik dan Konflik GlobalWired
Sains
4 bulan lalu
110 dibaca

Greenland: Lautan Es yang Mengungkap Emas Elektronik dan Konflik Global