Courtesy of YahooFinance

Harga Minyak Naik Setelah AS dan China Setujui Pengurangan Tarif Sementara

Menginformasikan kenaikan harga minyak dunia yang dipicu oleh kemajuan perundingan perdagangan antara AS dan China serta faktor-faktor lain yang memengaruhi pasar minyak.

12 Mei 2025, 08.05 WIB

50 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Harga minyak meningkat seiring dengan berita positif dari negosiasi perdagangan AS-Cina.
OPEC merencanakan peningkatan produksi, meskipun outputnya sedikit menurun pada bulan April.
Negosiasi nuklir Iran dapat berpengaruh pada stabilitas pasokan minyak global.

Tokyo, Jepang; Beijing, China - Harga minyak dunia melonjak lebih dari Rp 32.89 ribu ($2) pada perdagangan di Asia setelah Amerika Serikat dan China setuju untuk mengurangi sebagian tarif yang mereka kenakan, membuka harapan adanya solusi dalam sengketa perdagangan keduanya. Kenaikan harga minyak ini menandai perubahan sentimen pasar yang optimis.

Brent dan WTI mencatat kenaikan signifikan, masing-masing mencapai lebih dari 3% dari harga sebelumnya. Kesepakatan untuk menangguhkan tarif sebesar 24% pada barang impor selama 90 hari menjadi sinyal positif, setelah perundingan dagang yang diadakan di Jenewa selama akhir pekan.

Perkembangan ini juga didukung oleh berita bahwa perundingan nuklir antara AS dan Iran berlanjut di Oman, yang bila berhasil dapat meredakan kekhawatiran terhadap pasokan minyak global. Sementara itu, OPEC dan sekutunya berencana meningkatkan produksi minyak pada Mei dan Juni, yang memberikan pengaruh menahan kenaikan harga.

Meski OPEC berencana menambah produksi, data menunjukkan output minyak sedikit menurun pada bulan April. Selain itu, jumlah rig minyak dan gas di AS turun ke level terendah sejak Januari, menunjukkan dinamika pasar minyak yang sedang berjalan.

Dengan adanya pembicaraan positif antara ekonomi terbesar dunia ini dan langkah OPEC dalam mengelola produksi, pasar minyak mendapat dorongan optimisme bahwa ketegangan perdagangan akan mereda dan pasokan minyak tetap stabil.

--------------------

Analisis Kami: Kesepakatan sementara antara AS dan China adalah langkah diplomasi penting yang membuka peluang pemulihan pasar minyak global dari tekanan tarik-ulur politik. Namun, keputusan OPEC+ untuk menambah produksi dapat menahan kenaikan harga minyak agar tidak terlalu drastis, menjaga keseimbangan pasar.

--------------------

Analisis Ahli:

Toshitaka Tazawa: Kebijakan peningkatan output dari OPEC+ membatasi kenaikan harga minyak meskipun ada sentimen positif dari pembicaraan perdagangan antara AS dan China.

--------------------

What's Next: Jika hubungan dagang antara AS dan China terus membaik, maka permintaan minyak kemungkinan akan meningkat sehingga harga minyak bisa tetap stabil atau mengalami kenaikan dalam jangka menengah.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/oil-prices-rise-us-china-010502993.html