Mengendalikan Kecoak Cyborg dengan Cahaya UV Tanpa Prosedur Invasif
Courtesy of InterestingEngineering

Mengendalikan Kecoak Cyborg dengan Cahaya UV Tanpa Prosedur Invasif

Mengembangkan metode non-invasif yang memanfaatkan insting alami kecoa untuk mengendalikan serangga cyborg menggunakan cahaya ultraviolet (UV), sehingga dapat mengarahkan gerakannya tanpa stres atau penurunan fungsi serangga.

14 Mei 2025 pukul 21.40 WIB
54 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Penelitian ini memperkenalkan metode baru yang non-invasif untuk mengontrol serangga cyborg.
  • Cyborg serangga dapat digunakan dalam aplikasi yang beragam, termasuk penyelamatan dan pemantauan.
  • Inovasi ini menunjukkan keseimbangan antara teknologi dan perilaku alami organisme.
Para peneliti dari Universitas Osaka berhasil membuat sebuah metode baru yang mengendalikan kecoak cyborg menggunakan cahaya ultraviolet (UV) tanpa harus melakukan prosedur medis yang menyakitkan atau menggunakan stimulasi listrik yang biasanya invasif. Metode ini menggunakan insting alami kecoak yang cenderung menghindari cahaya UV untuk mengarahkan gerakan mereka ke kiri atau kanan. Pada sistem yang dikembangkan, kecoak dipasangkan helm ringan berisi lampu UV dan sebuah sensor yang terhubung secara nirkabel. Ketika lampu di salah satu mata menyala, kecoak akan berbalik menjauhi cahaya tersebut, sehingga peneliti dapat mengarahkan jalur pergerakannya dengan tepat tanpa menimbulkan stres atau kerusakan pada serangga. Pengujian dilakukan pada kecoak yang harus menavigasi labirin rumit, dan hasilnya sangat memuaskan dimana 94% dari kecoak yang dikendalikan dengan cahaya UV berhasil keluar dari labirin, sedangkan hanya 24% pada kecoak biasa yang berhasil. Ini menunjukkan efektivitas kontrol yang menggunakan insting alami secara signifikan lebih baik. Selain hemat energi karena lampu UV hanya menyala saat kecoak tidak bergerak, metode ini juga menjaga kesehatan serangga lebih baik dibandingkan pengendalian dengan stimulasi listrik yang invasif. Kecoak tetap bisa berfungsi secara alami tanpa gangguan yang berlebihan, sehingga cocok digunakan di lingkungan yang sensitif dan sulit dijangkau oleh robot biasa. Teknologi ini memiliki potensi aplikasi di berbagai bidang seperti pencarian dan penyelamatan bencana, pengawasan lingkungan, dan monitoring tempat-tempat yang berbahaya atau sulit dijangkau manusia. Peneliti berencana menambahkan sensor lain seperti pengukur suhu dan gas untuk meningkatkan kemampuan kecoak cyborg ini di masa depan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dikembangkan oleh peneliti di Osaka University?
A
Peneliti di Osaka University mengembangkan metode baru untuk mengendalikan serangga cyborg menggunakan cahaya.
Q
Bagaimana cara kerja sistem kontrol serangga cyborg yang baru ini?
A
Sistem kontrol bekerja dengan menggunakan helm pemancar UV dan ransel sensor nirkabel untuk mengarahkan gerakan serangga.
Q
Apa keuntungan dari metode non-invasif dalam mengendalikan serangga?
A
Keuntungan dari metode non-invasif adalah menjaga kesehatan serangga dan menghindari gangguan pada fungsi alami mereka.
Q
Untuk aplikasi apa saja cyborg serangga ini dapat digunakan?
A
Cyborg serangga ini dapat digunakan untuk pencarian dan penyelamatan, pemantauan lingkungan, dan pengawasan di tempat yang sulit dijangkau.
Q
Siapa yang memimpin tim penelitian tersebut?
A
Tim penelitian dipimpin oleh Profesor Keisuke Morishima.

Artikel Serupa

Robot terbang yang meniru lebah terkecil di dunia menggunakan magnet untuk membantu pencarian dan penyelamatan.InterestingEngineering
Teknologi
1 bulan lalu
120 dibaca

Robot terbang yang meniru lebah terkecil di dunia menggunakan magnet untuk membantu pencarian dan penyelamatan.

Drone bio-hibrida dengan antena ngengat meningkatkan pelacakan bau untuk misi penyelamatan.InterestingEngineering
Teknologi
2 bulan lalu
51 dibaca

Drone bio-hibrida dengan antena ngengat meningkatkan pelacakan bau untuk misi penyelamatan.

Cornell menggunakan 'darah robot' untuk memberikan vigor yang menyerupai kehidupan pada robot ubur-ubur dan cacing modular.InterestingEngineering
Teknologi
3 bulan lalu
121 dibaca

Cornell menggunakan 'darah robot' untuk memberikan vigor yang menyerupai kehidupan pada robot ubur-ubur dan cacing modular.

Sayap robotik yang terinspirasi kupu-kupu terbang tanpa baterai, hanya dengan menggunakan medan magnet.InterestingEngineering
Teknologi
3 bulan lalu
159 dibaca

Sayap robotik yang terinspirasi kupu-kupu terbang tanpa baterai, hanya dengan menggunakan medan magnet.

Kamera terinspirasi dari mata serangga yang super cepat dapat merekam 9.120 fps dalam cahaya yang 40 kali lebih gelap.InterestingEngineering
Teknologi
4 bulan lalu
99 dibaca

Kamera terinspirasi dari mata serangga yang super cepat dapat merekam 9.120 fps dalam cahaya yang 40 kali lebih gelap.

Robot lebah MIT memecahkan rekor penyerbukan dengan kemampuan melayang selama 1.000 detik, melakukan flip, dan lainnya.InterestingEngineering
Teknologi
4 bulan lalu
105 dibaca

Robot lebah MIT memecahkan rekor penyerbukan dengan kemampuan melayang selama 1.000 detik, melakukan flip, dan lainnya.