Courtesy of SCMP

Kontroversi Perekrutan Arkeolog Jepang di Universitas China Picu Protes Publik

Menginformasikan tentang kontroversi perekrutan arkeolog Jepang Kazuo Miyamoto di Sichuan University dan reaksi publik China terhadap keputusan tersebut.

19 Mei 2025, 11.02 WIB

255 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Perekrutan Kazuo Miyamoto di Sichuan University memicu kontroversi di media sosial Tiongkok.
Pertanyaan muncul tentang kurangnya dukungan untuk talenta lokal dalam bidang akademis.
Miyamoto diharapkan dapat meningkatkan pertukaran budaya antara Tiongkok dan Barat.

Chengdu, Sichuan, China - Sichuan University mengumumkan perekrutan Kazuo Miyamoto, seorang arkeolog Jepang yang sangat dihormati di dunia akademik, sebagai profesor di Fakultas Sejarah dan Budaya mereka. Pengumuman ini awalnya menimbulkan harapan untuk meningkatkan pertukaran budaya antara China dan Barat.

Kazuo Miyamoto memiliki pengalaman panjang dalam studi arkeologi Asia Timur dan Eurasia, dengan berbagai karya ilmiah dan proyek penelitian internasional yang mengangkat reputasinya sebagai salah satu ahli terkemuka di bidang ini.

Namun, pengumuman ini memicu kontroversi di media sosial China. Banyak netizen mempertanyakan mengapa universitas memilih Miyamoto daripada memberi kesempatan kepada akademisi lokal, menimbulkan tuduhan bahwa talenta dalam negeri diabaikan.

Karena reaksi negatif ini, pengumuman tentang perekrutan Miyamoto akhirnya dihapus dari situs resmi universitas, dan hingga kini baik pihak universitas maupun Miyamoto belum memberikan komentar terkait isu ini.

Kasus ini menunjukkan tantangan yang dihadapi institusi akademik dalam merekrut tenaga ahli internasional di tengah perasaan nasionalisme dan persaingan lokal yang semakin menguat di media sosial.

Referensi:
[1] https://www.scmp.com/news/china/science/article/3310492/sichuan-university-pulls-hiring-notice-japanese-archaeologist-after-online-backlash?module=top_story&pgtype=subsection

Analisis Kami

"Situasi ini mencerminkan ketegangan yang sering terjadi antara keinginan untuk mendatangkan pakar internasional dan kebutuhan untuk mengapresiasi serta memberdayakan tenaga akademik lokal. Jika tidak ditangani dengan transparan, hal ini dapat memicu resistensi yang merugikan perkembangan akademik dan kolaborasi internasional di perguruan tinggi China."

Analisis Ahli

Dr. Li Wei (Ahli Pendidikan Internasional)

"Perekrutan profesor asing merupakan strategi penting untuk meningkatkan kualitas akademik, tetapi cara komunikasi dan sensitivitas budaya harus diperhatikan agar tidak memunculkan backlash dari masyarakat lokal."

Prediksi Kami

Kontroversi ini kemungkinan akan menimbulkan diskusi lebih lanjut mengenai kebijakan perekrutan akademik di universitas-universitas China dan mungkin memengaruhi kebijakan terkait perekrutan tenaga asing pada masa mendatang.