Courtesy of NatureMagazine
Chatbot GPT-4 Lebih Persuasif dari Manusia Saat Memiliki Data Lawan Debat
Meneliti tingkat keefektifan chatbot AI seperti GPT-4 dalam mempengaruhi opini orang melalui debat online jika chatbot menggunakan informasi demografi lawan debat.
19 Mei 2025, 07.00 WIB
48 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Chatbot dapat lebih persuasif dibandingkan manusia dalam debat dengan informasi latar belakang.
- Kemampuan AI untuk mempengaruhi opini dapat digunakan dalam kampanye politik dan iklan.
- Ada risiko terkait penggunaan AI dalam debat yang dapat menyebabkan manipulasi opini publik.
Amerika Serikat - Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa chatbot berbasis kecerdasan buatan, khususnya GPT-4, bisa menjadi lebih persuasif dalam debat online dibanding manusia. Keunggulan ini muncul ketika chatbot memiliki informasi demografi tentang lawan debatnya.
Dalam studi, 900 orang di Amerika Serikat berpartisipasi dalam debat sepuluh menit dengan lawan bisa berupa manusia atau chatbot. Mereka membahas berbagai isu sosial dan politik dengan posisi yang sudah ditentukan oleh peneliti.
Sebelum debat, peserta mengisi survei data pribadi sederhana seperti usia, jenis kelamin, dan orientasi politik. Informasi ini kemudian diberikan kepada lawan debat agar chatbot bisa menyesuaikan argumennya berdasarkan profil peserta.
Hasilnya menunjukkan bahwa tanpa data demografi, GPT-4 dan manusia memiliki efektivitas yang sama dalam meyakinkan orang lain. Namun, ketika menggunakan data pribadi tersebut, GPT-4 membuktikan dirinya lebih persuasif sekitar 64% dari waktu dibanding manusia.
Penelitian ini membuka diskusi tentang dampak teknologi AI yang dapat memengaruhi opini publik dengan cara yang lebih efektif. Hal tersebut bisa dimanfaatkan dalam kampanye politik atau iklan terarah, tapi juga menimbulkan kekhawatiran soal manipulasi.