Courtesy of SCMP
Bomber Tua B-52 Jadi Ancaman Nuklir Utama dalam Studi Militer Tiongkok
Mengungkap dan menilai ancaman berbagai platform serangan udara nuklir taktis Amerika terhadap sistem pertahanan Tiongkok, khususnya menyoroti peran penting pesawat B-52 yang sudah berusia tua.
21 Mei 2025, 19.00 WIB
34 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- B-52 Stratofortress masih relevan sebagai ancaman dalam konteks serangan nuklir.
- Studi ini menyoroti pentingnya analisis risiko dalam strategi militer modern.
- Strategi PCA mengandalkan kerjasama antara berbagai platform tempur canggih untuk meningkatkan efektivitas serangan.
Wuhan, Republik Rakyat Tiongkok - Para peneliti militer Tiongkok baru-baru ini melakukan studi yang mendalam untuk menilai kemampuan serangan nuklir udara taktis Amerika Serikat terhadap Tiongkok. Mereka fokus pada bagaimana pesawat dan senjata nuklir dapat menembus pertahanan China dan melaksanakan serangan efektif pada target penting di laut dan darat.
Hasil studi ini sangat mengejutkan karena menunjukkan bahwa pesawat B-52 Stratofortress yang sudah berusia 70 tahun malah menjadi ancaman terbesar di semua tahap serangan mulai dari penyebaran, penembusan pertahanan, hingga pengeboman. Hal ini menantang anggapan bahwa hanya pesawat-pesawat canggih dan baru yang paling berbahaya.
Strategi serangan yang dipelajari melibatkan penggunaan pesawat siluman seperti F-35A dan B-2 Spirit bersama dengan drone dalam sebuah sistem yang terhubung dan terkoordinasi. Bom nuklir taktis B61-12 dengan daya ledak setara 300 ton TNT menjadi bagian penting dari kemampuan menghancurkan yang dimiliki AS dalam operasi ini.
Penelitian tersebut juga menyoroti bahaya dari bom nuklir ini yang tidak hanya menghasilkan ledakan besar, tapi juga gelombang kejut, radiasi, dan kontaminasi radioaktif yang bisa melumpuhkan fasilitas penting pertahanan laut dan darat Tiongkok.
Studi ini diterbitkan secara resmi dalam jurnal Modern Defence Technology di Wuhan, menunjukkan bagaimana Tiongkok mempersiapkan dan mempelajari berbagai kemungkinan ancaman dalam mempertahankan wilayahnya terhadap serangan nuklir taktis dari Amerika.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa temuan utama dari studi yang dilakukan oleh tim penelitian Tiongkok?A
Temuan utama adalah bahwa B-52 Stratofortress muncul sebagai ancaman terbesar dalam penilaian risiko serangan nuklir taktis terhadap China.Q
Siapa yang memimpin studi ini dan dari mana asalnya?A
Studi ini dipimpin oleh Wang Bingqie dari Akademi Peringatan Dini Angkatan Udara PLA yang berbasis di Wuhan.Q
Apa tujuan dari B61-12 yang disebutkan dalam artikel?A
B61-12 dirancang untuk tujuan pencegahan tetapi bisa digunakan untuk menyerang fasilitas kritis jika diperlukan.Q
Mengapa B-52 Stratofortress dianggap sebagai ancaman utama?A
B-52 Stratofortress dianggap sebagai ancaman utama karena kemampuannya untuk meluncurkan serangan nuklir meskipun sudah berusia 70 tahun.Q
Apa strategi PCA yang digunakan oleh Angkatan Udara AS?A
PCA adalah strategi yang mengandalkan platform canggih seperti F-35A dan B-2 Spirit untuk melaksanakan serangan terkoordinasi.