Courtesy of InterestingEngineering
Mengapa B-52H Jadi Ancaman Nuklir Terbesar untuk Pertahanan China
Menilai ancaman terbesar dari platform serangan udara AS dalam skenario serangan nuklir taktis terbatas terhadap China dan memberikan rekomendasi untuk meningkatkan sistem pertahanan udara China.
21 Mei 2025, 22.42 WIB
86 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- B-52H Stratofortress dianggap sebagai ancaman paling signifikan dalam konteks serangan nuklir terbatas.
- Modernisasi B-52H meningkatkan nilai strategisnya dibandingkan dengan platform yang lebih baru.
- Tiongkok perlu memperkuat sistem peringatan dan pertahanan udara untuk menghadapi potensi ancaman dari AS.
Sebuah studi dari akademi militer China menilai bahwa pesawat tempur B-52H Amerika Serikat merupakan ancaman terbesar dalam skenario serangan nuklir terbatas terhadap China. Meskipun sudah berusia sekitar 70 tahun, B-52H masih unggul karena kapasitas muatan, jangkauan penerbangan, dan teknologi avionik yang diperbarui, yang menjadikannya platform strategis terpenting dibanding pesawat siluman baru.
Studi tersebut meninjau operasi serangan udara penetrating counterair (PCA) yang melibatkan pesawat siluman seperti F-35 dan B-2, serta sistem tanpa awak. Senjata yang digunakan termasuk bom nuklir B61-12 yang memiliki daya ledak hingga 300 ton TNT, dirancang untuk menghancurkan sistem pertahanan udara dan infrastruktur penting musuh di daratan dan wilayah perairan.
Efek bom nuklir yang dihasilkan tidak hanya berupa ledakan fisik tetapi juga gelombang kejut, radiasi, dan kontaminasi jangka panjang yang jauh lebih merusak ketimbang senjata konvensional. B-52H dapat membawa empat bom nuklir sekaligus, lebih banyak dari platform lain dari angkatan udara AS, sehingga memberi keunggulan strategis signifikan.
Risiko tersebut membuat pemerintah China disarankan untuk meningkatkan kemampuan peringatan dini, pengawasan wilayah, dan memperkuat sistem pertahanan udara, terutama di jalur-jalur masuk potensial. Studi juga menyoroti pentingnya kemampuan perang elektronik dan serangan siber untuk mengganggu komunikasi dan navigasi pesawat musuh agar efektivitas serangan dapat dikurangi.
Studi memaparkan bahwa radar milik China mampu mendeteksi pesawat yang memiliki jejak radar rendah seperti F-22 dan B-2 hingga jarak 400 km. Selain itu, pengembangan sistem pertahanan udara hipersonik dengan jangkauan lebih dari 1.000 km merupakan bagian dari strategi pertahanan negara menghadapi ancaman ini.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diidentifikasi oleh penelitian sebagai ancaman utama terhadap Tiongkok dalam serangan nuklir terbatas?A
B-52H Stratofortress diidentifikasi sebagai ancaman utama dalam serangan nuklir terbatas terhadap Tiongkok.Q
Siapa yang memimpin studi penilaian ancaman yang dilakukan oleh peneliti militer Tiongkok?A
Studi penilaian ancaman dipimpin oleh Wang Bingqie dari Akademi Peringatan Dini Angkatan Udara PLA di Wuhan.Q
Apa yang menjadi fokus utama dalam penelitian terkait B-52H?A
Fokus utama penelitian adalah pada kemampuan B-52H dalam membawa senjata nuklir dan efektivitasnya dalam operasi serangan.Q
Platform mana yang dianggap sebagai ancaman lebih rendah dibandingkan B-52H?A
Pesawat seperti C-17 dan B-1B dianggap sebagai ancaman lebih rendah karena utilitas tempur yang terbatas.Q
Apa rekomendasi yang diberikan oleh peneliti untuk menghadapi ancaman dari AS?A
Peneliti merekomendasikan peningkatan jaringan peringatan dini dan sistem pertahanan udara untuk menghadapi ancaman dari AS.