Courtesy of InterestingEngineering
Peluru Artileri Supersonik Sceptre TRBM: Revolusi Tembakan Jarak Jauh Presisi Tinggi
Memperkenalkan dan menjelaskan teknologi peluru artileri supersonik pertama di dunia yang dapat meningkatkan jangkauan, presisi, dan fleksibilitas sistem artileri standar NATO secara signifikan.
23 Mei 2025, 22.33 WIB
12 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Sceptre TRBM 155HG adalah proyektil artileri supersonik pertama yang menawarkan presisi tinggi dan jangkauan yang jauh.
- Teknologi AI dan komunikasi antar proyektil meningkatkan akurasi penargetan di medan perang.
- Sistem bahan bakar cair yang digunakan oleh Sceptre mengurangi risiko penyimpanan dan meningkatkan ketahanan logistik.
London, Inggris - Tiberius Aerospace, perusahaan pertahanan UK-AS yang baru didirikan pada 2022, memperkenalkan inovasi besar dalam dunia artileri dengan meluncurkan Sceptre TRBM 155HG. Peluru artileri ini menggunakan teknologi supersonik pertama di dunia dan dapat terbang hingga Mach 3.5 dengan jangkauan mencapai 150 kilometer. Inovasi ini menjanjikan peningkatan kemampuan serangan jarak jauh di medan perang dengan presisi yang sangat tinggi.
Baca juga: Red Wasp: Teknologi Propulsi Baru Perpanjang Jangkauan Misil Stinger Hadapi Ancaman Drone
Peluru ini menggunakan mesin ramjet canggih dan bahan bakar cair seperti diesel atau JP-8 yang dapat diisi sesaat sebelum digunakan. Hal ini membuatnya lebih aman disimpan untuk waktu lama dibandingkan bahan bakar padat tradisional. Dengan ketinggian operasional lebih dari 65.000 kaki, Sceptre bisa menghindari banyak sistem pertahanan dan gangguan countdown GPS yang biasa terjadi pada senjata kuantitas besar sebelumnya.
Salah satu keunggulan utama Sceptre adalah akurasinya yang sangat tinggi dengan CEP di bawah 5 meter, jauh lebih baik daripada peluru 155mm standar yang biasanya memiliki kesalahan target lebih dari 100 meter. Hal ini dimungkinkan oleh sistem AI, GPS, dan sensor yang saling terhubung, bahkan peluru-peluru tersebut dapat berkomunikasi saat terbang untuk mengoptimalkan penargetan secara real-time dan menyesuaikan strategi serangan sesuai kebutuhan.
Selain teknologi peluru itu sendiri, Tiberius Aerospace juga menerapkan prinsip modular dan open architecture pada desain elektronik Sceptre. Ini memungkinkan sistem peluru untuk terhubung dengan mudah ke sistem kontrol tembakan pihak ketiga melalui API terbuka. Dengan begitu, operator di medan tempur dapat dengan cepat mengubah perangkat lunak penargetan agar sesuai dengan kebutuhan misi yang berubah dan mempercepat pengembangan teknologi lebih lanjut.
Sceptre dirancang kompatibel dengan howitzer kaliber 155mm standar NATO, seperti M777, PzH 2000, dan AS90, tanpa memerlukan modifikasi pada alat berat. Hal ini memudahkan adopsi dan penggunaan secara luas tanpa penyesuaian besar. CEO Chad Steelberg menganggap peluru ini sebagai solusi masa depan untuk medan perang yang cerdas, cepat, dan tahan terhadap gangguan teknologi, menandai era baru dalam kekuatan tembakan tidak langsung.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa nama proyektil artileri supersonik yang diluncurkan oleh Tiberius Aerospace?A
Nama proyektil artileri supersonik yang diluncurkan oleh Tiberius Aerospace adalah Sceptre TRBM 155HG.Q
Apa kecepatan maksimum dari Sceptre TRBM 155HG?A
Kecepatan maksimum dari Sceptre TRBM 155HG adalah Mach 3.5.Q
Apa keuntungan utama dari sistem bahan bakar cair yang digunakan oleh Sceptre?A
Keuntungan utama dari sistem bahan bakar cair yang digunakan oleh Sceptre adalah pengurangan risiko penyimpanan dan masa simpan yang lebih lama.Q
Siapa pendiri dan CEO dari Tiberius Aerospace?A
Pendiri dan CEO dari Tiberius Aerospace adalah Chad Steelberg.Q
Apa yang membuat Sceptre TRBM 155HG berbeda dari proyektil artileri standar?A
Sceptre TRBM 155HG berbeda dari proyektil artileri standar karena memiliki jangkauan yang lebih jauh, presisi yang lebih tinggi, dan menggunakan teknologi AI untuk penargetan.