Courtesy of SCMP
Mengenal Stablecoin: Token Kripto dengan Nilai Stabil di Tengah Regulasi Ketat
Memberikan pemahaman tentang stablecoin, bagaimana cara kerjanya, kegunaan, serta perkembangan dan peranannya dalam industri cryptocurrency dan ekonomi global.
25 Mei 2025, 12.00 WIB
112 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Stablecoin berfungsi sebagai alat untuk melindungi nilai dalam perdagangan cryptocurrency.
- Tether dan USDT memainkan peran penting dalam ekosistem stablecoin global.
- Regulasi yang ketat di berbagai negara dapat memengaruhi perkembangan dan penggunaan stablecoin.
Hong Kong, Hong Kong; Amerika Serikat - Stablecoin adalah jenis cryptocurrency yang dirancang untuk menjaga nilai tetap dengan mengaitkannya pada aset lain seperti dolar Amerika. Cara ini membantu mengurangi risiko fluktuasi harga yang biasanya terjadi pada cryptocurrency lain.
Token stablecoin didukung penuh oleh aset cadangan, seperti surat berharga pemerintah AS, sehingga nilainya dijaga agar tetap stabil dan dipercaya oleh para penggunanya di seluruh dunia.
Popularitas stablecoin semakin meningkat karena para trader dan pengguna dapat memindahkan dana antar platform tanpa perlu mengonversinya lagi menjadi uang biasa, yang biasanya memakan biaya dan waktu lebih lama.
Selain itu, stablecoin juga digunakan sebagai solusi pembayaran lintas negara terutama di wilayah yang memiliki banyak masyarakat tanpa akses ke perbankan formal, memungkinkan transaksi menjadi lebih cepat dan murah.
Salah satu stablecoin terbesar adalah USDT yang dikelola oleh Tether, dengan jumlah token beredar sebesar USRp 2.50 quadriliun ($152 miliar) dan memiliki kantor pusat di El Salvador, yang menunjukkan besarnya peranan stablecoin dalam ekosistem keuangan digital global.
--------------------
Analisis Kami: Stablecoin adalah jembatan penting dalam ekosistem cryptocurrency yang memungkinkan adopsi lebih luas dengan mengurangi risiko volatilitas harga. Namun, jika regulasi tidak diterapkan secara cermat, risiko manipulasi dan kurangnya transparansi dapat menghambat kepercayaan publik terhadap teknologi ini.
--------------------
Analisis Ahli:
Nouriel Roubini: Stablecoin berpotensi menimbulkan risiko sistemik kalau tidak diawasi dengan ketat karena likuiditas dan cadangan yang tidak selalu transparan.
Caitlin Long: Regulasi yang tepat bisa mengubah stablecoin menjadi alat keuangan yang aman dan efisien, mendukung inklusi keuangan global.
--------------------
What's Next: Dengan peningkatan regulasi dari berbagai pemerintah dan pertumbuhan pengguna stablecoin, di masa depan akan muncul standar global yang ketat yang membuat stablecoin lebih aman namun juga lebih tersentralisasi.
Referensi:
[1] https://www.scmp.com/tech/article/3311656/what-know-about-stablecoins-after-hong-kong-passes-law-regulate-popular-tokens?module=top_story&pgtype=section
[1] https://www.scmp.com/tech/article/3311656/what-know-about-stablecoins-after-hong-kong-passes-law-regulate-popular-tokens?module=top_story&pgtype=section
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu stablecoin?A
Stablecoin adalah jenis token cryptocurrency yang mempertahankan nilai tetap dengan dipatok pada aset referensi, biasanya mata uang fiat seperti dolar AS.Q
Bagaimana cara stablecoin menjaga nilai tetap?A
Stablecoin menjaga nilai tetap dengan memegang aset cadangan, seperti surat berharga pemerintah AS, yang memberikan dukungan 1:1 untuk total nilai token.Q
Mengapa penggunaan stablecoin meningkat?A
Penggunaan stablecoin meningkat seiring dengan popularitas cryptocurrency, karena trader menggunakannya untuk melindungi diri dari fluktuasi harga yang besar.Q
Apa peran Tether dalam dunia stablecoin?A
Tether adalah perusahaan yang mengoperasikan USDT, stablecoin terbesar di dunia, dengan nilai total sekitar 152 miliar dolar AS beredar.Q
Apa yang membuat USDT menjadi stablecoin terbesar di dunia?A
USDT menjadi stablecoin terbesar karena pengakuan luas dan penggunaan di berbagai platform, serta dukungan cadangan yang kuat.