Courtesy of YahooFinance
Warren Buffett Jual Saham Snowflake, Apakah Keputusan Tepat di Tengah Saham AI?
Menjelaskan alasan di balik kinerja buruk saham Snowflake dan memberikan pandangan apakah keputusan Warren Buffett menjual saham tersebut tepat di tengah pasar teknologi yang berubah, khususnya dalam konteks pertumbuhan AI dan data cloud.
28 Mei 2025, 15.10 WIB
13 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Snowflake memiliki potensi pertumbuhan besar di era data dan AI.
- Kinerja keuangan dan valuasi saham Snowflake perlu diperhatikan sebelum berinvestasi.
- Keputusan Warren Buffett untuk menjual sahamnya menunjukkan pentingnya evaluasi risiko dalam investasi.
Amerika Serikat - Snowflake, sebuah perusahaan berbasis cloud yang sangat dinanti sejak IPO 2020, kini menghadapi tantangan serius yang membuat nilai sahamnya turun tajam. Warren Buffett yang dulu membeli saham ini melalui Berkshire Hathaway akhirnya memilih untuk melepas seluruh kepemilikannya tahun lalu. Hal ini terjadi setelah pertumbuhan bisnis Snowflake melambat dan kondisi keuangan perusahaan belum menunjukkan tanda-tanda profitabilitas yang sehat.
Meskipun begitu, bisnis Snowflake masih sangat relevan di era AI saat ini karena perannya dalam mengelola data yang menjadi kunci utama pengembangan teknologi kecerdasan buatan. Platform Snowflake membantu perusahaan menggabungkan, menyimpan, dan mengakses data dari berbagai sumber yang berbeda, menjadikannya komponen penting dalam era digital.
Permasalahan terbesar Snowflake terletak pada valuasi sahamnya yang sangat tinggi saat IPO, dengan rasio price-to-sales mencapai puncak 183. Selain itu, kenaikan suku bunga global membuat banyak pelanggan mengurangi pengeluaran pada produk Snowflake sehingga memperlambat pertumbuhannya. Meskipun saat ini P/S ratio turun menjadi sekitar 17, saham masih dianggap kurang murah dan risiko masih ada.
Kerugian perusahaan semakin memburuk karena biaya kompensasi berbasis saham yang sangat besar, hampir 40% dari pendapatan. Hal ini menyebabkan dilusi saham dan mengancam keuntungan pemegang saham. Pertumbuhan pendapatan saat ini melambat menjadi hanya 26% per tahun, yang tidak ideal ketika kerugian perusahaan malah semakin dalam.
Keputusan Warren Buffett untuk keluar dari investasi di Snowflake terlihat bijak dalam konteks saat ini, terutama bagi investor yang mencari kestabilan dan profitabilitas. Namun, dengan potensi jangka panjang Snowflake dalam industri pengelolaan data dan AI, perusahaan ini tidak boleh diabaikan sepenuhnya. Investor disarankan untuk menunggu hingga kinerja finansial Snowflake membaik sebelum membeli sahamnya.
Pertanyaan Terkait
Q
Mengapa saham Snowflake mengalami penurunan setelah IPO?A
Saham Snowflake mengalami penurunan karena valuasi yang tinggi dan kinerja bisnis yang buruk setelah IPO.Q
Apa yang menjadi alasan Warren Buffett menjual saham Snowflake?A
Warren Buffett menjual saham Snowflake karena ketidakpastian mengenai pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan.Q
Bagaimana model bisnis Snowflake dalam mengelola data?A
Model bisnis Snowflake berbasis penggunaan, memungkinkan pelanggan untuk membayar berdasarkan penggunaan data yang mereka simpan dan olah.Q
Apa masalah utama yang dihadapi Snowflake saat ini?A
Masalah utama yang dihadapi Snowflake adalah kompensasi berbasis saham yang tinggi dan kerugian bersih yang semakin meningkat meskipun pendapatan tumbuh.Q
Mengapa investor sebaiknya berhati-hati untuk membeli saham Snowflake?A
Investor sebaiknya berhati-hati karena Snowflake belum berhasil menghasilkan keuntungan yang konsisten meskipun memiliki potensi pertumbuhan.