Courtesy of Wired
Pekerja IT Korea Utara Menyusup Perusahaan Barat dengan Identitas Palsu
Mengungkap dan memperingatkan tentang operasi pekerja IT Korea Utara yang menyusup ke perusahaan Barat untuk membantu membiayai rezim mereka melalui pencurian dan penipuan digital yang kompleks.
14 Mei 2025, 13.00 WIB
74 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Pekerja IT Korea Utara sering menggunakan identitas palsu untuk menyusup ke perusahaan-perusahaan di seluruh dunia.
- Korea Utara telah melakukan berbagai peretasan besar untuk mendanai program senjata dan operasinya.
- Peningkatan perhatian terhadap aktivitas siber Korea Utara menunjukkan kebutuhan untuk tindakan lebih lanjut dari negara-negara Barat.
Vladivostok, Rusia; Laos, Laos - Artikel ini membahas fenomena pekerja IT asal Korea Utara yang menyusup ke perusahaan Barat dengan menggunakan identitas palsu. Mereka menjalani gaya hidup mewah di luar negeri seperti makan steak dan berenang, namun sebenarnya upah mereka disalurkan untuk membiayai rezim Kim Jong Un.
Kelompok ini beroperasi di berbagai negara seperti Laos dan Rusia sebelum tertangkap melalui investigasi dari perusahaan keamanan siber seperti DTEX. Mereka terdiri dari orang-orang yang telah terlibat dalam pencurian besar di dunia cryptocurrency.
Korea Utara memanfaatkan keahlian pekerja IT dan hacker untuk mencuri serta menyembunyikan dana hasil kejahatan siber agar mendukung program nuklir dan menghindari sanksi internasional. Pemerintah AS dan perusahaan keamanan terus menindak operasi tersebut.
Para pekerja IT ini biasa menggunakan berbagai cara canggih untuk mengelabui, termasuk penggunaan wajah palsu saat wawancara video dan AI untuk menjawab pertanyaan pekerjaan, meski tak jarang mereka melakukan kesalahan yang membuka identitasnya.
Para ahli keamanan menyatakan bahwa operasi pekerja IT Korea Utara merupakan sindikat kriminal yang diorganisir negara dengan beragam taktik untuk menjaga kelangsungan dan kesulitan deteksinya. Pengungkapan ini penting untuk memperkuat respons global terhadap ancaman siber tersebut.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa dua pengembang yang diidentifikasi dalam laporan DTEX?A
Dua pengembang yang diidentifikasi adalah Naoki Murano dan Jenson Collins.Q
Apa tujuan utama dari pekerja IT Korea Utara?A
Tujuan utama dari pekerja IT Korea Utara adalah untuk mengumpulkan dana bagi rezim yang brutal dan mendukung program senjata mereka.Q
Apa yang dilakukan DTEX untuk mengungkap aktivitas pekerja IT Korea Utara?A
DTEX menerbitkan lebih dari 1.000 alamat email yang terkait dengan aktivitas pekerja IT Korea Utara dan melakukan penelitian mendalam tentang mereka.Q
Mengapa pekerjaan IT Korea Utara menjadi perhatian bagi perusahaan besar?A
Pekerjaan IT Korea Utara menjadi perhatian karena mereka sering menyusup ke perusahaan dan mencuri informasi berharga, serta mengumpulkan dana untuk rezim mereka.Q
Apa dampak dari sanksi yang dijatuhkan kepada perusahaan Korea Utara?A
Sanksi tersebut menghambat kemampuan Korea Utara untuk mempekerjakan pekerja IT di luar negeri dan mengurangi pendapatan mereka.