Courtesy of TechCrunch
Peretasan Ponsel Kepala Staf Gedung Putih Sebabkan Kekacauan Keamanan Siber
Mengungkap insiden peretasan ponsel pribadi Kepala Staf Gedung Putih dan dampak serta investigasi yang sedang dilakukan terkait keamanan siber pada pejabat tinggi di pemerintahan Trump.
30 Mei 2025, 22.45 WIB
22 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Peretasan telepon Susie Wiles menunjukkan kerentanan dalam keamanan siber pejabat tinggi pemerintah.
- Penggunaan AI dalam penipuan menunjukkan perkembangan teknologi yang dapat disalahgunakan untuk tujuan jahat.
- Gedung Putih berkomitmen untuk menyelidiki dan meningkatkan keamanan siber di tengah ancaman yang terus meningkat.
Washington, Amerika Serikat - Kepala staf Gedung Putih, Susie Wiles, mengalami peretasan yang memungkinkan peretas mengakses kontak telepon pribadinya. Kontak tersebut digunakan untuk menghubungi pejabat tinggi pemerintah lainnya dengan cara meniru suara Wiles menggunakan teknologi AI. Selain itu, pesan teks juga dikirim dari nomor yang tidak terkait dengan ponselnya, menimbulkan kebingungan dan potensi risiko keamanan tinggi.
Juru bicara Gedung Putih, Anna Kelly, mengatakan bahwa investigasi masih berlangsung dan tidak menjelaskan apakah peretasan melibatkan penggunaan spyware canggih atau penyusupan melalui cloud. Gedung Putih menegaskan bahwa keamanan siber staf mereka menjadi prioritas utama dan sedang terus mengusut tuntas insiden ini untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Ini bukan pertama kalinya Susie Wiles menjadi target peretasan. Pada tahun 2024, akun email pribadinya berhasil dibobol oleh peretas Iran, yang kemudian mendapatkan berkas penting terkait wakil presiden saat itu, JD Vance. Insiden ini menunjukkan adanya ancaman yang terus menerus terhadap keamanan digital anggota pemerintahan tinggi Amerika Serikat.
Selain kasus Wiles, pemerintahan Trump juga mengalami masalah keamanan lain. Contohnya adalah kejadian salah tambahkan jurnalis ke grup Signal rahasia yang berisi diskusi sensitif, termasuk rencana serangan militer. Grup tersebut menggunakan aplikasi TeleMessage, yang dirancang untuk mengarsipkan pesan pemerintahan, namun juga telah diretas beberapa kali sehingga isi pesan rahasia terbongkar.
Kasus-kasus ini menunjukkan tantangan serius yang dihadapi pemerintahan Trump dalam menjaga keamanan komunikasi digital. Teknologi baru seperti AI juga digunakan oleh peretas untuk memperumit metode serangannya. Oleh karena itu, investigasi dan peningkatan sistem keamanan siber sangat penting agar kerahasiaan dan integritas informasi pemerintahan tetap terlindungi.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa yang menjadi korban peretasan dalam artikel ini?A
Susie Wiles adalah korban peretasan dalam artikel ini.Q
Apa yang dilakukan oleh peretas terhadap kontak telepon Susie Wiles?A
Peretas mengakses kontak telepon Susie Wiles dan menghubungi pejabat tinggi lainnya dengan menyamar sebagai dirinya.Q
Apa yang digunakan oleh peretas untuk menghubungi pejabat tinggi lainnya?A
Peretas digunakan AI untuk meniru suara Susie Wiles saat menghubungi pejabat tinggi lainnya.Q
Apa yang telah dilakukan Gedung Putih terkait masalah keamanan siber ini?A
Gedung Putih menyatakan bahwa mereka mengambil masalah keamanan siber ini dengan sangat serius dan terus menyelidiki.Q
Kapan peretasan sebelumnya terjadi pada Susie Wiles?A
Peretasan sebelumnya terjadi pada tahun 2024 ketika peretas dari Iran mencoba mengakses akun email pribadi Wiles.