Courtesy of TechCrunch
Bahaya Memasarkan AI Sebagai 'Rekan Kerja' di Tengah Risiko Pengangguran
Mengajak perusahaan dan masyarakat untuk memahami bahaya approximasi AI sebagai 'pekerja palsu' dan lebih baik menggunakan AI sebagai alat bantu yang memperkuat kemampuan manusia, bukan menggantikannya.
02 Jun 2025, 13.28 WIB
31 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Pemasaran AI sebagai karyawan dapat mengurangi nilai manusia di tempat kerja.
- Prediksi dampak signifikan dari AI terhadap lapangan pekerjaan harus diperhatikan.
- Perubahan dalam cara kita memahami alat AI penting untuk masa depan kolaborasi manusia dan teknologi.
Amerika Serikat - Generative AI kini semakin sering dipasarkan dengan nama dan persona manusia agar terlihat seperti rekan kerja, bukan sekadar alat software. Strategi ini digunakan oleh banyak startup untuk membangun kepercayaan cepat, terutama kepada manajer yang kewalahan dengan kebutuhan perekrutan di ekonomi yang tidak pasti.
Namun, tren ini juga menimbulkan rasa dehumanisasi pada pekerja manusia yang mungkin akan tergantikan oleh AI. Banyak produk AI yang dijual sebagai 'karyawan AI' yang dapat menggantikan pekerjaan manusia, tanpa menyebutkan dampak sosial bagi mereka yang kehilangan pekerjaan.
Salah satu contoh adalah Atlog yang menawarkan 'karyawan AI untuk toko furnitur', dan Anthropic yang menamai AI mereka 'Claude' agar terasa lebih akrab dan dapat dipercaya, memakai taktik yang mirip dengan aplikasi fintech yang menggunakan nama teman agar pengguna merasa nyaman.
Meningkatnya angka pengangguran, termasuk di kalangan pekerja teknologi, menjadi latar belakang penting munculnya kekhawatiran ini. CEO Anthropic, Dario Amodei, memberikan prediksi bahwa AI bisa menghilangkan setengah dari pekerjaan tingkat pemula dalam beberapa tahun ke depan, tetapi banyak orang belum menyadari ancaman tersebut.
Penulis artikel menegaskan bahwa AI seharusnya didesain dan dipasarkan untuk memberdayakan manusia dan membantu mereka menjadi lebih produktif, bukan dianggap sebagai 'karyawan palsu' yang menggantikan manusia. Bahasa sangat penting dan harus dipilih agar AI dilihat sebagai alat pendukung, bukan ancaman.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tujuan utama dari perusahaan yang memasarkan AI sebagai karyawan?A
Tujuan utama adalah untuk membangun kepercayaan cepat dan mengurangi ketakutan terkait penggantian pekerjaan manusia.Q
Mengapa penggunaan nama manusia untuk AI dianggap dehumanisasi?A
Penggunaan nama manusia membuat AI terasa lebih seperti rekan kerja daripada perangkat lunak, yang dianggap mengurangi nilai manusia.Q
Apa yang diprediksi Dario Amodei tentang dampak AI terhadap pekerjaan?A
Dario Amodei memprediksi bahwa AI dapat menghilangkan setengah dari pekerjaan tingkat pemula dalam waktu lima tahun, meningkatkan tingkat pengangguran.Q
Bagaimana cara perusahaan seperti Atlog mengklaim dapat meningkatkan efisiensi?A
Atlog mengklaim bahwa dengan satu manajer yang baik, dapat mengelola hingga 20 toko berkat kemampuan sistem AI.Q
Mengapa penting untuk mengubah cara kita memandang alat AI di tempat kerja?A
Penting untuk mengubah cara pandang agar alat AI dapat memberdayakan manusia, bukan menggantikan mereka.