Mengapa ChatGPT dan AI Belum Bisa Memahami Bunga Seperti Manusia
Courtesy of InterestingEngineering

Mengapa ChatGPT dan AI Belum Bisa Memahami Bunga Seperti Manusia

Menjelaskan keterbatasan model bahasa besar dalam memahami konsep bunga secara sensorik dan bagaimana kemampuan ini berbeda dengan manusia.

04 Jun 2025, 16.20 WIB
46 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Model bahasa besar tidak dapat memahami konsep dengan kedalaman yang sama seperti manusia.
  • Pengalaman sensorik sangat penting dalam membentuk pemahaman konsep.
  • Ada harapan untuk perbaikan model bahasa besar melalui penggabungan data sensor dan robotika di masa depan.
Columbus, Amerika Serikat - Sebuah studi terbaru dari The Ohio State University mengungkap bahwa model bahasa besar seperti ChatGPT belum bisa memahami bunga seperti manusia. Hal ini karena AI hanya dilatih dengan data bahasa dan gambar tanpa pengalaman indera seperti sentuhan atau bau yang penting untuk mendeskripsikan bunga secara lengkap.
Penelitian ini membandingkan pemahaman manusia dan AI menggunakan kumpulan kata yang berhubungan dengan bunga. Para peneliti menggunakan dua metode pengukuran yang menguji bagaimana manusia dan AI menilai emosi, ketajaman gambar mental, dan hubungan dengan indera seperti bau dan sentuhan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun AI mampu menilai konsep secara umum hampir sama dengan manusia, AI gagal ketika harus memahami konsep yang melibatkan pengalaman indera langsung seperti aroma bunga atau sentuhan kelopak. Ini karena AI tidak mengalami pengalaman motorik dan sensorik secara langsung.
Para peneliti menjelaskan bahwa pengalaman manusia sangat kaya dan menyatukan banyak dimensi indera dan emosi untuk memahami sesuatu seperti bunga, yang selama ini belum bisa ditiru oleh AI yang hanya mengandalkan data teks dalam jumlah besar.
Meski begitu, masa depan AI dijanjikan akan lebih cerah. Dengan penggabungan data sensorik dan kemampuan robotik, AI diharapkan dapat meningkatkan kemampuan memahami konsep manusia secara lebih menyeluruh dan bertindak di dunia nyata.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa temuan utama dari penelitian di Ohio State University mengenai model bahasa besar?
A
Temuan utama adalah bahwa model bahasa besar seperti ChatGPT tidak dapat memahami dan mendeskripsikan bunga dengan cara yang sama seperti manusia karena kurangnya pengalaman sensorik.
Q
Siapa penulis utama dari penelitian ini?
A
Penulis utama dari penelitian ini adalah Qihui Xu, seorang peneliti pascadoktoral di bidang psikologi.
Q
Apa perbedaan antara bagaimana manusia dan model bahasa besar memahami konsep bunga?
A
Manusia dapat mengaitkan konsep bunga dengan pengalaman sensorik seperti aroma dan sentuhan, sedangkan model bahasa besar tidak dapat melakukannya dengan cara yang sama.
Q
Apa itu norma Glasgow dan norma Lancaster yang digunakan dalam penelitian?
A
Norma Glasgow digunakan untuk menilai kata berdasarkan dimensi emosional dan visual, sedangkan norma Lancaster menilai hubungan kata dengan informasi sensorik dan aktivitas motorik.
Q
Bagaimana prospek masa depan model bahasa besar menurut peneliti?
A
Menurut peneliti, model bahasa besar akan terus berkembang dan dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam memahami emosi ketika digabungkan dengan data sensor dan robotika.

Artikel Serupa

Mengungkap Misteri Model Bahasa Besar: Tantangan dan KemajuanQuantaMagazine
Teknologi
1 bulan lalu
61 dibaca

Mengungkap Misteri Model Bahasa Besar: Tantangan dan Kemajuan

Penalaran AI dalam Ruang Laten: Masa Depan Kecerdasan Buatan?QuantaMagazine
Teknologi
2 bulan lalu
101 dibaca

Penalaran AI dalam Ruang Laten: Masa Depan Kecerdasan Buatan?

Chatbots, seperti kita semua, hanya ingin dicintai.Wired
Teknologi
3 bulan lalu
59 dibaca

Chatbots, seperti kita semua, hanya ingin dicintai.

Perangkat Lunak Chatbot Mulai Menghadapi Batasan FundamentalQuantaMagazine
Sains
4 bulan lalu
71 dibaca

Perangkat Lunak Chatbot Mulai Menghadapi Batasan Fundamental

Para ilmuwan mengusulkan untuk membuat permainan rasa sakit-kesenangan bagi AI untuk menguji kesadaran.InterestingEngineering
Teknologi
4 bulan lalu
125 dibaca

Para ilmuwan mengusulkan untuk membuat permainan rasa sakit-kesenangan bagi AI untuk menguji kesadaran.

AI tidak terlalu baik dalam sejarah, temuan baru menunjukkan.TechCrunch
Teknologi
4 bulan lalu
114 dibaca

AI tidak terlalu baik dalam sejarah, temuan baru menunjukkan.