Inovasi Gabungan Lithium dan Natrium Permudah Baterai Solid-State Ringan dan Tahan Lama
Courtesy of InterestingEngineering

Inovasi Gabungan Lithium dan Natrium Permudah Baterai Solid-State Ringan dan Tahan Lama

Mengembangkan teknologi baterai solid-state dengan menggunakan gabungan logam lithium dan natrium untuk mengurangi tekanan operasional, sehingga membuat baterai lebih ringan, tahan lama, dan praktis digunakan.

10 Jun 2025, 06.34 WIB
23 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Kombinasi lithium dan natrium dapat mengurangi tekanan yang diperlukan untuk baterai solid-state.
  • Inovasi ini bisa menghasilkan baterai yang lebih ringan dan tahan lama untuk berbagai aplikasi.
  • Penelitian ini mengikuti konsep morfogenesis dari biologi untuk memahami interaksi antara natrium dan lithium.
Atlanta, Amerika Serikat - Para peneliti di Georgia Tech menemukan cara baru untuk membuat baterai solid-state lebih ringan dan tahan lama dengan menambahkan natrium lunak ke logam lithium. Baterai solid-state selama ini menjanjikan keamanan dan kapasitas tinggi, tapi masalah utama adalah kebutuhan akan tekanan yang sangat tinggi supaya baterai bekerja dengan baik. Hal ini membuat baterai jadi berat dan besar.
Natrium yang sangat lunak bila dicampurkan dengan lithium membuat lapisan baterai mudah berdeformasi pada tekanan rendah. Ini memastikan baterai tetap kontak baik dengan elektrolit padat yang dipakai, sehingga baterai bisa berfungsi optimal dengan tekanan yang jauh lebih rendah dibanding sebelumnya. Cara ini mengurangi berat dan ukuran baterai secara signifikan.
Meskipun natrium tidak aktif secara kimia dalam proses pengisian dan pengosongan baterai, perannya sangat penting secara mekanik. Para peneliti mengadopsi konsep dari biologi yang disebut morphogenesis untuk menjelaskan bagaimana natrium membantu menyesuaikan struktur selama pemakaian baterai, sehingga baterai menjadi lebih stabil dan tahan lama.
Penemuan ini berpotensi mengubah masa depan baterai untuk berbagai perangkat, mulai dari smartphone hingga mobil listrik. Dengan teknologi ini, baterai solid-state bisa memuat energi lebih banyak tanpa perlu alat berat untuk memberikan tekanan, sehingga baterai menjadi lebih ringan dan dapat bertahan lebih lama.
Penelitian ini dipimpin oleh profesor Matthew McDowell dan timnya, dengan dukungan dari DARPA, serta telah diajukan patennya. Meskipun masih banyak yang harus diuji sebelum teknologi ini bisa dipasarkan secara luas, hasil awal menunjukkan potensi besar untuk membuat baterai solid-state lebih kompetitif dibanding baterai lithium-ion saat ini.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa penemuan baru yang dikembangkan oleh peneliti di Georgia Tech?
A
Peneliti di Georgia Tech mengembangkan kombinasi logam baru yang menggabungkan lithium dan natrium untuk baterai solid-state.
Q
Mengapa penambahan natrium ke lithium dianggap sebagai terobosan?
A
Natrium dianggap terobosan karena sifatnya yang lembut membantu meningkatkan kinerja lithium dalam baterai.
Q
Apa masalah yang dihadapi oleh baterai solid-state yang sedang diteliti?
A
Masalah utama adalah bahwa baterai solid-state sering memerlukan tekanan tinggi untuk berfungsi, membuatnya berat dan bulky.
Q
Apa potensi aplikasi dari baterai solid-state yang lebih ringan dan tahan lama?
A
Baterai solid-state yang lebih ringan dan tahan lama dapat digunakan dalam smartphone dan kendaraan listrik, memungkinkan masa pakai yang lebih lama.
Q
Siapa yang mendanai penelitian ini di Georgia Tech?
A
Penelitian ini didanai oleh Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA).

Artikel Serupa

Penemuan Material Solid-State Baterai Baru Mempercepat Pengisian Hingga 30%InterestingEngineering
Teknologi
1 bulan lalu
72 dibaca

Penemuan Material Solid-State Baterai Baru Mempercepat Pengisian Hingga 30%

Energi baterai, jangkauan EV meningkat dengan elektrolit logam lithium solid-state.InterestingEngineering
Teknologi
2 bulan lalu
99 dibaca

Energi baterai, jangkauan EV meningkat dengan elektrolit logam lithium solid-state.

Baterai lithium solid-state hanya sedikit lebih baik daripada lithium-ion, studi mengungkapkan peningkatan 0,74%.InterestingEngineering
Teknologi
2 bulan lalu
119 dibaca

Baterai lithium solid-state hanya sedikit lebih baik daripada lithium-ion, studi mengungkapkan peningkatan 0,74%.

Membran ultra-tipis dengan kepadatan energi 10x untuk baterai EV lithium generasi berikutnya.InterestingEngineering
Teknologi
2 bulan lalu
111 dibaca

Membran ultra-tipis dengan kepadatan energi 10x untuk baterai EV lithium generasi berikutnya.

Peneliti AS memecahkan teka-teki baterai solid-state untuk EV yang lebih kuat dengan jarak tempuh yang lebih panjang.InterestingEngineering
Teknologi
3 bulan lalu
56 dibaca

Peneliti AS memecahkan teka-teki baterai solid-state untuk EV yang lebih kuat dengan jarak tempuh yang lebih panjang.

"Baterai EV tanpa anoda yang 'mustahil' menjanjikan jarak lebih dari 804.67 km (500 mil) dalam sekali pengisian."InterestingEngineering
Teknologi
3 bulan lalu
188 dibaca

"Baterai EV tanpa anoda yang 'mustahil' menjanjikan jarak lebih dari 804.67 km (500 mil) dalam sekali pengisian."