Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Pomodo
TwitterInstagram
Tentang
TeknologiKecerdasan BuatanKendaraan Listrik dan BateraiKeamanan SiberPengembangan SoftwareGadgets dan WearablePermainan Console, PC, Mobile dan VRRobotika
BisnisEkonomi MakroStartup dan KewirausahaanManajemen dan Strategi BisnisMarketing
SainsFisika dan KimiaMatematikaNeurosains and PsikologiKesehatan dan Obat-obatanIklim dan LingkunganAstronomi dan Penjelajahan Luar Angkasa
FinansialMata Uang KriptoInvestasi dan Pasar ModalPerencanaan KeuanganPerbankan dan Layanan KeuanganKebijakan Fiskal
Penemuan Unik: Burung Penyanyi Jadi Santapan Masyarakat Umum Romawi
Courtesy of InterestingEngineering
Finansial
Kebijakan Fiskal

Penemuan Unik: Burung Penyanyi Jadi Santapan Masyarakat Umum Romawi

Menunjukkan bahwa burung penyanyi bukan hanya makanan elit, melainkan juga dinikmati oleh masyarakat umum di masa Romawi, terutama dalam konteks tempat makan cepat saji di Pollentia.

InterestingEngineering
Dari InterestingEngineering
15 Jun 2025, 02.31 WIB
6 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Burung nyanyian ternyata merupakan bagian dari diet masyarakat umum Romawi, bukan hanya kalangan elit.
  • Popina di Pollentia menunjukkan adanya praktik makanan cepat saji di zaman Romawi.
  • Temuan arkeologis memberikan pandangan yang lebih dalam tentang kebudayaan dan kebiasaan makan Romawi.
Pollentia, Spanyol - Para arkeolog menemukan sisa burung penyanyi di sebuah tempat makan cepat saji kuno yang disebut popina di kota Pollentia, Spanyol. Penemuan ini membuka wawasan baru tentang kebiasaan makan masyarakat Romawi yang sebelumnya dianggap hanya elit yang mengonsumsi burung ini.
Baca juga: Perubahan Cepat Paruh Anna’s Hummingbird di Kota Karena Tempat Makan Buatan
Popina adalah semacam warung makan cepat saji di zaman Romawi, yang menyediakan berbagai pilihan makanan seperti babi, kelinci, ikan, dan juga burung penyanyi. Penemuan ini mengungkap bahwa konsumsi burung penyanyi tidak terbatas pada kalangan atas saja, tetapi juga dinikmati oleh masyarakat umum.
Sisa burung yang ditemukan menunjukkan cara memasak yang khas, yaitu burung digoreng utuh setelah dibelah dan diratakan agar masak merata. Karena migrasi burung penyanyi hanya terjadi saat musim dingin, maka makanan ini juga bersifat musiman di menu tempat makan tersebut.
Temuan di Pollentia merupakan gambaran menarik tentang kehidupan sehari-hari masyarakat Romawi, terutama dalam aspek konsumsi makanan jalanan di sebuah pelabuhan perdagangan yang sibuk. Artefak lain di sekitar situs juga menunjukkan keberadaan kuil, teater, dan pemukiman di kota tersebut.
Baca juga: Penemuan Fosil Chicago Archaeopteryx Ungkap Rahasia Terbang Burung Purba
Penemuan ini menambah pemahaman bahwa pola makan Romawi sangat beragam dan tidak eksklusif untuk kaum elit saja, serta memberikan gambaran tentang bagaimana makanan cepat saji atau street food berperan dalam kehidupan masyarakat pada masa lalu.
(Sumber)

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang ditemukan arkeolog di Pollentia?
A
Arkeolog menemukan sisa-sisa hewan, termasuk burung nyanyian, di sebuah cesspit di Pollentia.
Q
Mengapa burung nyanyian menjadi fokus utama dalam penelitian ini?
A
Burung nyanyian menunjukkan bahwa makanan ini tidak hanya untuk kalangan elit, tetapi juga dikonsumsi oleh masyarakat umum.
Q
Apa itu popina dan apa perannya dalam masyarakat Romawi?
A
Popina adalah tempat makan cepat saji di Romawi, yang menyediakan berbagai makanan bagi masyarakat, menunjukkan adanya ekonomi makanan jalanan.
Q
Bagaimana temuan ini mengubah pemahaman tentang diet Romawi?
A
Temuan ini menunjukkan bahwa burung nyanyian juga dimakan oleh masyarakat umum, bukan hanya oleh kalangan kaya.
Q
Apa yang bisa dipelajari dari temuan arkeologis di Pollentia?
A
Temuan ini memberikan wawasan tentang kebiasaan makan Romawi dan keberagaman dalam diet mereka.

Artikel Serupa

Fosil Jurassic dari China menulis ulang sejarah evolusi burung.
Fosil Jurassic dari China menulis ulang sejarah evolusi burung.
Dari Reuters
Kanibalisme telah ada 18.000 tahun yang lalu di Polandia, sisa-sisa manusia dikonsumsi 'secara sistematis'.
Kanibalisme telah ada 18.000 tahun yang lalu di Polandia, sisa-sisa manusia dikonsumsi 'secara sistematis'.
Dari InterestingEngineering
Burung air mirip loon dari Antartika era dinosaurus adalah burung 'modern' tertua.
Burung air mirip loon dari Antartika era dinosaurus adalah burung 'modern' tertua.
Dari Reuters
Vomit berusia 66 juta tahun yang ditemukan di Denmark mengungkapkan pola makan ikan dari era dinosaurus.
Vomit berusia 66 juta tahun yang ditemukan di Denmark mengungkapkan pola makan ikan dari era dinosaurus.
Dari InterestingEngineering
Tengkorak burung raksasa berusia 45 juta tahun yang salah diidentifikasi selama beberapa dekade, akhirnya diakui.
Tengkorak burung raksasa berusia 45 juta tahun yang salah diidentifikasi selama beberapa dekade, akhirnya diakui.
Dari InterestingEngineering
Cara Melindungi Pemberi Makan Burung Liar dari Penyakit
Cara Melindungi Pemberi Makan Burung Liar dari Penyakit
Dari Forbes
Fosil Jurassic dari China menulis ulang sejarah evolusi burung.Reuters
Sains
4 bulan lalu
97 dibaca

Fosil Jurassic dari China menulis ulang sejarah evolusi burung.

Kanibalisme telah ada 18.000 tahun yang lalu di Polandia, sisa-sisa manusia dikonsumsi 'secara sistematis'.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
125 dibaca

Kanibalisme telah ada 18.000 tahun yang lalu di Polandia, sisa-sisa manusia dikonsumsi 'secara sistematis'.

Burung air mirip loon dari Antartika era dinosaurus adalah burung 'modern' tertua.Reuters
Sains
4 bulan lalu
102 dibaca

Burung air mirip loon dari Antartika era dinosaurus adalah burung 'modern' tertua.

Vomit berusia 66 juta tahun yang ditemukan di Denmark mengungkapkan pola makan ikan dari era dinosaurus.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
170 dibaca

Vomit berusia 66 juta tahun yang ditemukan di Denmark mengungkapkan pola makan ikan dari era dinosaurus.

Tengkorak burung raksasa berusia 45 juta tahun yang salah diidentifikasi selama beberapa dekade, akhirnya diakui.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
114 dibaca

Tengkorak burung raksasa berusia 45 juta tahun yang salah diidentifikasi selama beberapa dekade, akhirnya diakui.

Cara Melindungi Pemberi Makan Burung Liar dari PenyakitForbes
Sains
5 bulan lalu
79 dibaca

Cara Melindungi Pemberi Makan Burung Liar dari Penyakit