Courtesy of QuantaMagazine
Penelitian Baru Ungkap Bahwa Ekosistem Beragam Lebih Rentan Diserang Spesies Invasif
Menguji kembali teori lama tentang keanekaragaman dan kerentanan ekosistem terhadap spesies invasif dengan menggunakan model mikroba yang dapat dicontrol di laboratorium untuk memahami dinamika biologis yang memengaruhi keberhasilan invasi.
16 Jun 2025, 07.00 WIB
57 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Dinamika internal ekosistem memiliki pengaruh besar terhadap keberhasilan spesies invasif.
- Keanekaragaman hayati tidak selalu menjamin ketahanan terhadap invasi jika terdapat fluktuasi populasi.
- Mikroba dapat digunakan sebagai model untuk memahami interaksi dan dampak spesies invasif dalam ekosistem.
Cambridge, Amerika Serikat - Para ilmuwan sejak lama bertanya-tanya mengapa beberapa habitat alami mudah dikuasai oleh spesies asing sementara yang lain tampak terlindungi. Teori klasik dari Charles Elton menyatakan bahwa ekosistem dengan banyak jenis makhluk hidup bisa menolak kedatangan spesies baru karena keterbatasan sumber daya dan predator yang mengendalikan mereka.
Namun, setelah mengamati beragam habitat alami dan melakukan eksperimen laboratorium dengan mikroba, para peneliti menemukan hasil sebaliknya. Di laboratorium MIT, mikroorganisme di dalam habitat buatan yang lebih beragam dan mengalami fluktuasi populasi ternyata lebih rentan terhadap invasi dibanding sistem yang lebih stabil dan sederhana.
Eksperimen tersebut menggunakan 96 sumur kecil berisi mikroba yang dikumpulkan dari lingkungan sekitar kampus MIT. Tim peneliti memperkenalkan jenis mikroba baru ke masing-masing komunitas dan kemudian mengamati apakah jenis baru itu berhasil bertahan hidup atau tidak dengan menganalisa DNA mereka.
Temuan ini menunjukkan bahwa fluktuasi jumlah populasi membuka ceruk-ceruk baru bagi spesies invasif dan hubungan antar spesies yang kuat dalam komunitas memengaruhi daya tahan terhadap invasi. Model matematika klasik Lotka-Volterra yang dimodifikasi bisa menjelaskan fenomena ini tanpa memerlukan asumsi baru yang rumit.
Meskipun hasil ini mungkin tidak berlaku di semua ekosistem, terutama yang berisi organisme raksasa dengan siklus hidup panjang, mereka sangat berarti untuk memahami komunitas dengan organisme cepat berkembang seperti mikroba, serangga, dan plankton. Penelitian selanjutnya perlu mengungkap mekanisme penyebab fluktuasi populasi ini.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang ditemukan oleh Jeff Gore dan timnya tentang spesies invasif?A
Jeff Gore dan timnya menemukan bahwa spesies invasif lebih mungkin berhasil di ekosistem mikroba yang beragam dan berfluktuasi dibandingkan yang stabil.Q
Bagaimana fluktuasi populasi mempengaruhi keberhasilan spesies invasif?A
Fluktuasi populasi dapat membuka ceruk ekologis baru yang memungkinkan spesies invasif untuk berhasil beradaptasi dan bertahan.Q
Apa yang diusulkan oleh Charles Elton tentang keanekaragaman hayati?A
Charles Elton mengusulkan bahwa ekosistem dengan lebih banyak spesies akan lebih tahan terhadap invasi karena sumber daya yang dibagi.Q
Mengapa penelitian mikroba di laboratorium lebih mudah dibandingkan ekosistem alami?A
Penelitian mikroba di laboratorium lebih mudah karena memungkinkan kontrol yang lebih baik atas variabel dan tidak memerlukan waktu lama untuk pertumbuhan.Q
Apa itu rasio 'survival fraction' dan bagaimana hubungannya dengan spesies invasif?A
'Survival fraction' adalah rasio spesies yang bertahan setelah pembentukan ekosistem dan berkorelasi dengan kemungkinan keberhasilan spesies invasif.