Mewujudkan Taman Antariksa: Menanam Kehidupan dan Harapan di Luar Bumi

Para peneliti dan desainer sedang mengembangkan konsep taman antariksa yang akan membawa tanaman dan kehidupan alami ke orbit rendah Bumi. Taman ini dirancang tidak hanya untuk menumbuhkan tanaman, tetapi juga untuk mendukung kondisi hidup manusia yang pergi ke luar angkasa untuk bekerja dan tinggal sementara waktu. Sejarah berkebun di luar angkasa sudah dimulai sejak tahun 1970-an, saat cosmonaut Rusia menanam bawang di stasiun antariksa. Sejak itu, berbagai tanaman seperti tomat, kembang zinnia, dan berbagai sayuran sudah berhasil ditanam di lingkungan seperti Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Tanaman yang hidup di luar angkasa menghadapi tantangan ekstrem seperti radiasi, perubahan suhu, dan kelembapan yang tidak stabil. Namun penelitian menunjukkan mereka dapat bertahan dan berkembang selama kondisi mendukung tersedia, terutama dengan perlindungan seperti di dalam perangkat MISSE di ISS. Desain taman antariksa, seperti Space Garden yang dipamerkan di Biennale Venesia tahun lalu, dirancang agar estetik dan bisa diandalkan. Taman ini memiliki lengan-lengan yang bisa dilipat dan terbuka untuk mengatur pencahayaan agar tanaman dapat tumbuh optimal sambil dilindungi dari bahaya lingkungan luar angkasa. Walaupun saat ini teknologi peluncuran masih mahal, para peneliti berharap harga bisa turun drastis sehingga proyek taman antariksa dapat terwujud. Selain fungsinya sebagai sumber makanan dan oksigen, keberadaan tanaman ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat psikologis yang sangat dibutuhkan oleh para astronaut selama misi.