Drone Surya Otonom Bersayap Besar untuk Pengawasan Maritim Tanpa Henti
Courtesy of InterestingEngineering

Drone Surya Otonom Bersayap Besar untuk Pengawasan Maritim Tanpa Henti

Menghadirkan sistem pengawasan maritim otonom berbasis drone bertenaga surya dengan daya tahan penerbangan berminggu-minggu hingga berbulan-bulan yang dilengkapi radar canggih dan AI untuk pemantauan maritim tanpa henti.

19 Jun 2025, 19.32 WIB
97 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Kolaborasi antara Thales dan Skydweller Aero menghasilkan drone otonom bertenaga surya dengan kemampuan pemantauan yang sangat lama.
  • Integrasi radar AirMaster S dengan AI meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemantauan maritim.
  • Platform ISR baru ini memberikan solusi baru untuk tantangan pengawasan di wilayah maritim yang strategis.
Oklahoma City, Amerika Serikat - Thales dan Skydweller Aero bekerja sama mengembangkan drone bertenaga surya yang dapat terbang selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan tanpa henti. Drone ini memiliki sayap yang lebih besar dari Boeing 747 dan mampu membawa muatan hingga 400 kilogram, yang jauh lebih besar daripada drone surya sebelumnya.
Teknologi radar AirMaster S dari Thales menggunakan sensor AI canggih yang memungkinkan drone ini untuk mendeteksi dan mengklasifikasikan target secara cepat dan efisien di wilayah udara, laut, dan darat. Dengan teknologi ini, beban pengiriman data ke pusat kendali dapat dikurangi, sehingga misi dapat berlangsung lebih lama tanpa terganggu.
Drone ini sangat ramah lingkungan karena menggunakan energi surya, tidak memerlukan bahan bakar fosil, dan dirancang menggunakan bahan karbon ringan. Hal ini memungkinkan operasi pengawasan di wilayah yang luas seperti Zona Ekonomi Eksklusif dan jalur pelayaran dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan pesawat konvensional.
Misi yang dapat berlangsung hingga satu bulan ini memungkinkan drone untuk berada di area dengan risiko tinggi tanpa harus kembali ke pangkalan selama periode tersebut. Keberadaan drone ini sangat bermanfaat dalam operasi anti-pembajakan, pengawasan aktivitas ilegal, dan pengintaian selama konflik abu-abu di kawasan maritim yang dipersengketakan.
Pengembangan teknologi ini juga mencerminkan kerja sama transatlantik yang semakin erat dalam bidang teknologi aerospace dan pengawasan pertahanan. Platform ini diharapkan akan melengkapi sistem pengawasan yang sudah ada seperti satelit dan pesawat berawak, memberikan fleksibilitas baru bagi NATO, Uni Eropa, dan negara-negara barat lainnya.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tujuan dari kolaborasi antara Thales dan Skydweller Aero?
A
Tujuan kolaborasi antara Thales dan Skydweller Aero adalah untuk mengembangkan sistem udara otonom bertenaga surya yang dapat melakukan pemantauan maritim secara berkelanjutan.
Q
Apa yang membuat drone MAPS berbeda dari UAV solar sebelumnya?
A
Drone MAPS memiliki sayap yang lebih besar dari Boeing 747 dan dapat membawa beban hingga 400 kg, menjadikannya lebih efektif dibandingkan UAV solar sebelumnya.
Q
Bagaimana teknologi AI dan radar AirMaster S berkontribusi pada kemampuan pemantauan drone?
A
Teknologi AI dan radar AirMaster S memungkinkan klasifikasi target secara onboard, mengurangi beban data yang dikirim ke kontrol tanah dan meningkatkan efisiensi bandwidth.
Q
Dalam konteks apa drone ini dapat digunakan?
A
Drone ini dapat digunakan untuk memantau zona ekonomi eksklusif, jalur pelayaran, dan wilayah maritim yang diperebutkan.
Q
Apa dampak dari pengembangan platform ISR ini terhadap keamanan maritim?
A
Pengembangan platform ISR ini dapat memberikan fleksibilitas operasional baru bagi NATO dan kekuatan aliansi Barat dalam menjaga kehadiran yang konstan di wilayah yang memerlukan pengawasan.

Artikel Serupa

Kargo 110-lb: Insinyur mengembangkan drone listrik untuk mengirimkan buah segar, obat-obatan.InterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
56 dibaca

Kargo 110-lb: Insinyur mengembangkan drone listrik untuk mengirimkan buah segar, obat-obatan.

Dron militer pembunuh UAV Airbus yang 3x lebih kuat memberikan dampak lebih besar daripada kamikaze.InterestingEngineering
Teknologi
2 bulan lalu
69 dibaca

Dron militer pembunuh UAV Airbus yang 3x lebih kuat memberikan dampak lebih besar daripada kamikaze.

Perusahaan Swedia mengembangkan interceptor dengan kecepatan 270.37 km/jam (168 mph) yang meningkatkan pertahanan terhadap drone, dapat menggantikan teknologi mahal.InterestingEngineering
Teknologi
3 bulan lalu
60 dibaca

Perusahaan Swedia mengembangkan interceptor dengan kecepatan 270.37 km/jam (168 mph) yang meningkatkan pertahanan terhadap drone, dapat menggantikan teknologi mahal.

Alpine Eagle mengamankan pendanaan dari pendukung Eropa untuk teknologi kontra-drone di tengah meningkatnya ancaman.TechCrunch
Bisnis
3 bulan lalu
91 dibaca

Alpine Eagle mengamankan pendanaan dari pendukung Eropa untuk teknologi kontra-drone di tengah meningkatnya ancaman.

SeaGuardian: Perusahaan AS menguji drone pembunuh kapal selam laut dalam dengan jangkauan 5.753 mil.InterestingEngineering
Teknologi
3 bulan lalu
41 dibaca

SeaGuardian: Perusahaan AS menguji drone pembunuh kapal selam laut dalam dengan jangkauan 5.753 mil.

AS memperkenalkan drone mata-mata baru dengan jangkauan serangan 115 mil, waktu terbang 13 jam, dan kapasitas muatan besar.InterestingEngineering
Teknologi
4 bulan lalu
54 dibaca

AS memperkenalkan drone mata-mata baru dengan jangkauan serangan 115 mil, waktu terbang 13 jam, dan kapasitas muatan besar.