Courtesy of SCMP
Drone Cina Tahan Tekanan 3.000 Kali Berat dan Terbang 10 Km Seketika
Mengembangkan dan menguji coba drone yang dapat diluncurkan melalui peluru artileri 155mm dengan kemampuan bertahan dari gaya peluncuran ekstrem serta terbang lebih jauh dan efisien.
20 Jun 2025, 17.00 WIB
26 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Tiongkok telah berhasil menguji drone yang dapat diluncurkan dari artileri dengan teknologi baru.
- Mekanisme peluncuran baru memungkinkan drone bertahan dalam beban peluncuran yang ekstrem.
- Drone ini memiliki kemampuan untuk menjangkau jarak jauh dengan efisiensi tinggi.
Selama 12 tahun terakhir, para ilmuwan di Cina menghadapi tantangan besar dalam mengembangkan drone yang bisa diluncurkan lewat peluru artileri. Tekanan dan gaya dorong yang sangat tinggi hampir membuat drone tidak bisa bertahan. Namun, kini mereka berhasil menguji drone yang mampu bertahan dari tekanan sebesar 3.000 kali beratnya sendiri.
Kemajuan terbesar dicapai lewat pengembangan mekanisme pendorong pyroteknik yang sangat andal dan murah. Sistem ini bekerja dengan cara meledakkan bahan peledak terjadwal untuk memisahkan drone dari peluru tanpa menggunakan kontrol elektronik. Hal ini menghindari kerusakan akibat tekanan dan gaya aerodinamis saat peluncuran.
Pengujian di sebuah daerah barat China menunjukkan hasil yang luar biasa. Drone-dron tersebut mampu menempuh jarak lebih dari 10 kilometer hanya dalam hitungan detik setelah peluncuran. Selain itu, sistem ini juga memungkinkan drone terbang lebih jauh dengan efisiensi daya yang lebih baik dan waktu loiter yang diperpanjang.
Konsep drone yang diluncurkan di dalam peluru ini pertama kali diusulkan oleh ilmuwan militer China pada tahun 2013 dan diberi nama Tianyan atau 'mata langit'. Konsep ini menarik perhatian pada kompetisi pesawat konsep baru di China dan kini telah memasuki tahap pengujian langsung dengan hasil positif.
Keberhasilan ini menjadi terobosan teknologi militer China yang menggabungkan riset, pengembangan industri pertahanan, dan strategi Angkatan Udara. Menggunakan teknologi pyroteknik tanpa kontrol elektronik membuat drone lebih sederhana, andal, dan hemat biaya, membuka kemungkinan baru bagi penggunaan drone dalam operasi militer masa depan.
Sumber: https://www.scmp.com/news/china/science/article/3315157/chinese-engineers-bring-artillery-launched-drones-concept-life?module=top_story&pgtype=subsection
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diuji oleh Tiongkok dalam artikel ini?A
Tiongkok menguji drone yang diluncurkan dari artileri yang dapat bertahan dalam beban peluncuran.Q
Berapa kali berat drone dapat bertahan selama peluncuran?A
Drone dapat bertahan dalam beban peluncuran yang melebihi 3.000 kali beratnya sendiri.Q
Siapa yang mengembangkan mekanisme peluncuran pyrotechnic?A
Mekanisme peluncuran pyrotechnic dikembangkan oleh Institut Penelitian Fisika dan Kimia Shaanxi, Angkatan Udara Tiongkok, dan Norinco.Q
Apa nama desain drone yang diluncurkan dari artileri?A
Desain drone yang diluncurkan dari artileri disebut Tianyan atau 'mata langit'.Q
Berapa jarak maksimum yang dapat dicapai oleh drone ini dalam beberapa detik?A
Drone ini dapat mencapai jarak lebih dari 10 kilometer dalam beberapa detik.