Courtesy of YahooFinance
Bank of America Diprediksi Cetak Laba Tinggi, Tapi Sahamnya Mungkin ‘Hold’ Dulu
Memberikan analisis menyeluruh tentang prospek kinerja kuartal kedua 2025 Bank of America serta mengulas valuasi dan rekomendasi investasi terkini untuk saham BAC.
21 Jun 2025, 08.39 WIB
109 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Bank of America diperkirakan akan mengungguli ekspektasi laba untuk Q2 2025 berkat provisi yang konservatif dan peningkatan pendapatan bunga bersih.
- Saham BAC saat ini diperdagangkan pada valuasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan bank regional lainnya, meskipun lebih rendah dibandingkan dengan JPMorgan Chase.
- Meskipun ada dukungan dari analisis positif, proyeksi pertumbuhan yang moderat dan pengurangan posisi oleh Berkshire Hathaway menunjukkan potensi upside yang terbatas.
Amerika Serikat - Bank of America akan melaporkan hasil kuartal kedua tahun 2025 dengan estimasi laba per saham sebesar Rp 1.48 juta ($0,90) , yang merefleksikan pertumbuhan 8% dibanding periode sama tahun lalu. Penulis artikel memperkirakan laba yang sesungguhnya dapat lebih tinggi dari ekspektasi ini, terutama didukung oleh strategi pembelian kembali saham dan pendapatan bunga yang lebih besar akibat pemotongan suku bunga Federal Reserve yang berjalan lebih lambat dari prediksi.
Bank of America memperlihatkan sikap konservatif dalam penyisihan kerugian pinjaman dengan mengasumsikan kemungkinan perlambatan ekonomi yang lebih dalam dibanding proyeksi Federal Reserve. Hal ini memberikan gambaran bahwa cadangan saat ini sudah mencerminkan risiko tersebut sehingga tidak perlu mengalokasikan tambahan besar dalam kuartal kedua 2025.
Kinerja divisi Pasar Global juga diperkirakan sedikit lebih kuat karena volatilitas pasar yang meningkat di awal kuartal, memberikan kontribusi kecil namun positif terhadap laba. Penulis memperkirakan laba per saham kuartal kedua sekitar Rp 1.51 juta ($0,92) , sedikit lebih tinggi dari konsensus Rp 1.48 juta ($0,90) .
Namun, valuasi saham Bank of America saat ini sudah cukup mahal dengan harga yang mendekati rekor tertinggi. Meskipun P/E-nya lebih rendah daripada JPMorgan Chase, saham ini masih lebih mahal dibanding rata-rata bank regional di AS. Oleh karena itu, potensi kenaikan harga saham di tahun ini terbatas dan penulis menyarankan posisi netral (hold) untuk investor saat ini.
Baca juga: Apakah Anda harus membeli Berkshire Hathaway saat harganya di bawah Rp 9.04 juta ($550) ?
Para analis di Wall Street mayoritas memberikan rekomendasi Strong Buy dengan target harga rata-rata mendekati Rp 81.21 juta ($49,38) , yang berarti potensi upside sekitar 9%. Walaupun demikian, dengan perkiraan pertumbuhan laba yang melambat pada 2026 dan pengurangan suku bunga oleh Federal Reserve, penulis setuju dengan langkah Warren Buffett yang mulai mengurangi saham Bank of America di portofolionya.
Sumber: https://finance.yahoo.com/news/bank-america-stock-bac-nears-013900061.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diharapkan Bank of America laporkan untuk laba per saham di Q2 2025?A
Bank of America diharapkan melaporkan laba per saham sebesar $0,90 untuk Q2 2025.Q
Mengapa analisis percaya bahwa Bank of America dapat mengungguli ekspektasi laba?A
Analisis percaya bahwa Bank of America dapat mengungguli ekspektasi laba karena provisi pinjaman yang konservatif, pembelian kembali saham yang berkelanjutan, dan peningkatan pendapatan bunga bersih.Q
Bagaimana proyeksi ekonomi Bank of America dibandingkan dengan Federal Reserve?A
Proyeksi ekonomi Bank of America lebih konservatif dibandingkan dengan Federal Reserve, dengan perkiraan tingkat pengangguran dan pertumbuhan PDB yang lebih rendah.Q
Apa yang menjadi alasan utama untuk tetap bersikap netral terhadap saham BAC?A
Alasan untuk tetap bersikap netral terhadap saham BAC adalah valuasi yang sudah mencerminkan profitabilitas yang solid dan potensi upside yang terbatas.Q
Apa konsensus rating untuk Bank of America di Wall Street?A
Konsensus rating untuk Bank of America di Wall Street adalah Strong Buy, dengan semua analis memberikan rekomendasi beli atau hold.