Courtesy of InterestingEngineering
Replikasi Eksperimen Fusi Tritium-Deuterium Pertama yang Dilupakan Tahun 1938
Mengonfirmasi dan memahami ulang eksperimen fusi DT pertama oleh A. J. Ruhlig guna menilai keberhasilan dan dampak historisnya serta memvalidasi proses fisika terkait yang penting untuk keamanan nasional dan riset energi nuklir.
26 Jun 2025, 20.56 WIB
60 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Eksperimen Ruhlig pada tahun 1938 menjadi dasar penting bagi penelitian fusi nuklir dan energi.
- Replikasi eksperimen dengan metode deteksi neutron modern memberikan wawasan baru tentang fusi DT.
- Kontribusi Ruhlig diakui kembali sebagai bagian penting dari penelitian yang berkelanjutan dalam fisika nuklir.
Los Alamos, Amerika Serikat - Pada tahun 1938, seorang fisikawan bernama A. J. Ruhlig dari University of Michigan secara tidak sengaja melakukan eksperimen fusi tritium-deuterium pertama kali yang sangat penting namun terlupakan. Baru-baru ini, para ilmuwan di Los Alamos berhasil mereplikasi eksperimen tersebut menggunakan teknologi modern untuk mengkonfirmasi temuan Ruhlig dan memahami dampaknya dalam dunia fisika.
Replikasi eksperimen tersebut menunjukkan bahwa Ruhlig melebih-lebihkan tingkat hasil neutron dari reaksi fusi DT dibandingkan dengan hasil perhitungan modern dan pengukuran neutron terkini. Namun, meskipun ada perbedaan kuantitatif, Ruhlig benar secara kualitatif dalam menyatakan bahwa reaksi fusi DT sangat mungkin terjadi ketika inti deuterium dan tritium berada cukup dekat.
Eksperimen modern ini juga memberikan metode baru untuk memeriksa kemampuan triton energi rendah dalam menembus senyawa yang mengandung deuterium, yang penting bagi pengembangan bahan bakar nuklir dan teknologi fusi saat ini seperti di National Ignition Facility.
Mark Chadwick, seorang ahli di Los Alamos, menekankan bahwa penemuan Ruhlig telah memberikan kontribusi besar dalam riset fisika bahan bakar nuklir dan proyek energi fusi, termasuk aplikasi dalam program pertahanan negara dan energi sipil. Replikasi eksperimen ini pun memberikan kesempatan untuk mengangkat Ruhlig sebagai tokoh penting dalam sejarah fisika nuklir.
Para ilmuwan kini bisa menggunakan teknik dan metode deteksi neutron yang diperbarui untuk mendukung riset fusi modern dan teknologi energi bersih, sekaligus memastikan bahwa dasar teori dan asumsi awal dari Ruhlig tetap relevan dan berguna untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sumber: https://interestingengineering.com/energy/deuterium-tritium-fusion-experiment-recreated
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa yang melakukan eksperimen fusi triton-deuterium pertama kali?A
Eksperimen fusi triton-deuterium pertama kali dilakukan oleh A. J. Ruhlig dari Universitas Michigan pada tahun 1938.Q
Apa yang diungkapkan oleh eksperimen yang direplikasi di Los Alamos?A
Eksperimen yang direplikasi di Los Alamos mengonfirmasi bahwa fusi DT terjadi dengan probabilitas yang sangat tinggi, meskipun ada perbedaan dalam rasio hasil neutron yang teramati.Q
Mengapa kontribusi A. J. Ruhlig penting dalam penelitian nuklir?A
Kontribusi A. J. Ruhlig penting karena memberikan wawasan awal tentang kemungkinan fusi DT, yang berimplikasi besar dalam penelitian energi dan keamanan nuklir.Q
Apa yang dimaksud dengan reaksi sekunder dalam konteks eksperimen ini?A
Reaksi sekunder mengacu pada hasil neutron yang dihasilkan dari fusi DT yang diamati dalam eksperimen.Q
Bagaimana eksperimen ini berhubungan dengan pengembangan energi fusi?A
Eksperimen ini berhubungan dengan pengembangan energi fusi karena fusi deuterium-tritium menjadi pusat penelitian untuk aplikasi energi bersih di fasilitas seperti NIF.Artikel Serupa
Sains
1 bulan lalu
72 dibaca
Peneliti China Berhasil Deteksi Fusi Karbon Langka seperti di Dalam Bintang
Sains
1 bulan lalu
81 dibaca
Peneliti Cina Berhasil Mengukur Fusi Karbon Langka di Kondisi Bintang
Sains
2 bulan lalu
117 dibaca
Penemuan Pulau Fusi Nuklir Asimetris Mendorong Pemahaman Alam Semesta
Sains
2 bulan lalu
84 dibaca
Terobosan Baru Mempercepat Pengembangan Reaktor Fusi Stellarator
Sains
4 bulan lalu
96 dibaca
Pengukuran reaksi nuklir berbasis neutron pertama untuk memajukan desain reaktor.
Sains
4 bulan lalu
125 dibaca