Courtesy of Wired
Penggunaan Drone Militer oleh Pemerintah AS dalam Protes Los Angeles Menimbulkan Kekhawatiran
Mengungkap penggunaan drone militer Predator oleh pemerintah federal AS untuk mendukung operasi penegakan hukum selama protes di Los Angeles dan dampaknya terhadap pengawasan sipil serta keterlibatan militer dalam urusan lokal.
13 Jun 2025, 22.48 WIB
18 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Penggunaan drone militer oleh CBP selama protes di Los Angeles menunjukkan peningkatan keterlibatan federal dalam isu-isu yang biasanya diatur oleh negara bagian.
- Ada kekhawatiran tentang penggunaan teknologi pengawasan untuk memantau kegiatan yang dilindungi oleh Amandemen Pertama.
- Meskipun penggunaan drone ini tidak baru, hal tersebut memperkuat tren pengawasan federal yang semakin meluas di dalam masyarakat sipil.
Los Angeles, Amerika Serikat - Pemerintah federal Amerika Serikat melalui United States Customs and Border Protection (CBP) menggunakan drone militer jenis Predator selama protes yang berlangsung di Los Angeles. Drone ini digunakan untuk memberikan dukungan pengawasan udara kepada penegak hukum federal, termasuk Immigration and Customs Enforcement (ICE).
Drone MQ-9 Reaper atau Predator B yang digunakan merupakan pesawat tanpa awak dengan spesifikasi militer yang dapat digunakan untuk pengintaian bahkan dilengkapi dengan kemampuan persenjataan. Meskipun hal ini bukan kali pertama terjadi, keberadaannya menambah ketegangan antara pemerintah federal dan negara bagian California, yang menolak kehadiran pasukan militer federal.
CBP menyatakan bahwa penggunaan drone bertujuan untuk mendukung kesadaran situasional dan keamanan petugas dalam operasi, bukan untuk mengawasi aktivitas yang dilindungi oleh Amandemen Pertama seperti protes damai. Namun, masih ada keraguan tentang bagaimana pengawasan udara dapat membantu tanpa merekam para demonstran.
Para pakar seperti Matthew Feeney dan Patrick Eddington memperingatkan bahwa ini merupakan indikasi bahwa pemerintah federal semakin sering menggunakan peralatan militer untuk mengawasi masyarakat sipil, khususnya di masa peningkatan protes nasional. Ini juga menimbulkan risiko normalisasi penggunaan teknologi militer dalam urusan sipil.
Penggunaan drone militer di lingkungan sipil seperti ini menjadi isu kontroversial karena menggabungkan unsur keamanan nasional dengan kebebasan sipil. Para pengamat menyerukan agar masyarakat waspada dan tidak membiarkan praktik ini menjadi sesuatu yang biasa.
Sumber: https://wired.com/story/cbp-predator-drone-flights-la-protests/
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dikonfirmasi oleh United States Customs and Border Protection terkait penggunaan drone di Los Angeles?A
United States Customs and Border Protection mengonfirmasi bahwa mereka terbangkan drone Predator di atas Los Angeles untuk mendukung operasi penegakan hukum.Q
Mengapa CBP menggunakan drone Predator di Los Angeles?A
CBP menggunakan drone Predator untuk memberikan dukungan udara kepada mitra penegakan hukum federal di area Los Angeles, termasuk ICE.Q
Apa tujuan dari penggunaan drone dalam konteks pengawasan protes?A
Drone digunakan untuk memberikan kesadaran situasional dan dukungan keselamatan bagi petugas, meskipun mereka tidak secara resmi melakukan pengawasan terhadap aktivitas Amandemen Pertama.Q
Siapa yang berwenang mengoperasikan drone tersebut di atas Los Angeles?A
Drone tersebut dioperasikan oleh Air and Marine Operations (AMO) dari CBP sebagai bagian dari dukungan kepada penegakan hukum federal.Q
Apa yang dikatakan oleh Patrick Eddington tentang penggunaan drone di kota-kota lain?A
Patrick Eddington memperingatkan bahwa semakin banyak protes yang menyebar ke kota-kota lain, semakin banyak pengawasan seperti itu yang akan terlihat.