Courtesy of YahooFinance
Kepala iklim PBB, Simon Stiell, meminta para pemimpin ekonomi terbesar dunia untuk mendukung upaya pembiayaan iklim global saat mereka bertemu di Rio de Janeiro. Dalam suratnya, Stiell menekankan pentingnya meningkatkan bantuan dan pinjaman, serta pengurangan utang untuk membantu negara-negara rentan yang kesulitan menghadapi biaya utang. Para pemimpin bisnis juga mendukung seruan ini, menginginkan pemerintah, terutama G20, untuk mempercepat transisi dari bahan bakar fosil ke energi bersih agar investasi sektor swasta dapat terwujud.
Di konferensi COP29 yang sedang berlangsung di Baku, negosiasi mengenai target pembiayaan untuk negara kaya dan sektor swasta masih menemui banyak kendala. Negara-negara berkembang membutuhkan setidaknya Rp 16.45 quadriliun ($1 triliun) setiap tahun untuk menghadapi perubahan iklim. Namun, kemajuan dalam negosiasi ini sangat lambat, dan masih banyak isu sulit yang harus diselesaikan, termasuk berapa besar target yang harus ditetapkan dan negara mana yang harus membayar.