Courtesy of YahooFinance

Bisakah BRICS Menjadi Kekuatan Global Menggantikan Amerika Serikat?

Menganalisis potensi dan tantangan BRICS dalam menjadi kekuatan bermakna untuk menantang dominasi dunia yang dipimpin Amerika Serikat setelah kebijakan 'America First'.

04 Jul 2025, 02.16 WIB

228 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Kebijakan 'America First' menciptakan peluang bagi BRICS untuk memperkuat posisinya di panggung internasional.
Kurangnya nilai dan identitas bersama di antara anggota BRICS menjadi tantangan utama dalam membangun kekuatan yang efektif.
Geopolitik global semakin kompleks dengan munculnya kelompok-kelompok seperti BRICS yang berusaha menantang tatanan yang ada.

Kebijakan 'America First' yang diperkenalkan oleh Donald Trump menciptakan peluang baru bagi kelompok BRICS untuk menantang dominasi Amerika Serikat di panggung dunia. Politik proteksionis dan fokus pada kepentingan nasional AS mengurangi pengaruh global Washington, sehingga BRICS melihat ini sebagai kesempatan untuk meningkatkan posisi mereka.

BRICS, yang terdiri dari beberapa negara berkembang besar, memiliki potensi ekonomi dan geopolitik yang signifikan. Namun, mereka menghadapi tantangan utama yaitu kurangnya kesamaan nilai dan identitas yang menyatukan mereka sebagai sebuah kelompok yang solid dan berpengaruh dalam politik dunia.

Setiap anggota BRICS memiliki prioritas nasional yang berbeda dan sejarah politik yang unik. Hal ini menyebabkan kurangnya kerjasama yang erat dan koordinasi kebijakan yang bisa memperkuat posisi mereka bersama sebagai alternatif terhadap kepemimpinan Amerika Serikat.

Meskipun begitu, kehadiran BRICS di forum internasional semakin menonjol, terutama dalam bidang ekonomi dan pembangunan infrastruktur. Upaya mereka untuk memperluas pengaruh global terus berlangsung, namun tantangan internal tetap menjadi penghambat utama.

Secara keseluruhan, BRICS membutuhkan lebih dari sekadar kesempatan geopolitik yang muncul akibat kebijakan Amerika Serikat. Mereka harus mencari kesamaan tujuan dan membangun identitas bersama agar dapat menjadi kekuatan global yang bermakna di masa depan.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/video/trump-steps-back-brics-step-191605410.html

Analisis Kami

"Meskipun BRICS memiliki potensi ekonomi yang signifikan, keragaman politik dan kepentingan nasional yang tajam akan selalu menjadi batu sandungan utama dalam membangun blok yang solid. Tanpa upaya serius untuk membangun nilai bersama dan identitas kolektif, mereka hanya akan menjadi kelompok longgar tanpa pengaruh global yang terkoordinasi."

Analisis Ahli

Joseph Nye

"BRICS menunjukkan kemajuan ekonomi, tapi kurangnya kohesi politik membuatnya kurang efektif sebagai kekuatan pengimbang terhadap AS."

Parag Khanna

"BRICS memiliki potensi strategis, namun tanpa integrasi nilai, mereka akan tetap terhambat dalam mencapai tujuan geopolitik besar."

Prediksi Kami

BRICS kemungkinan akan terus berusaha memperkuat kerjasama ekonomi dan politik, namun tanpa kesamaan nilai dan identitas yang kuat, mereka sulit menggantikan dominasi AS secara menyeluruh di tatanan dunia.

Pertanyaan Terkait

Apa itu mantra 'America First' yang diterapkan oleh Donald Trump?

Mantra 'America First' adalah pendekatan politik Donald Trump yang menempatkan kepentingan nasional AS di atas kepentingan internasional.

Bagaimana BRICS berusaha untuk menantang tatanan dunia yang dipimpin oleh AS?

BRICS berusaha untuk menantang tatanan dunia yang dipimpin oleh AS dengan memperkuat kerjasama di antara negara anggotanya dan menawarkan alternatif kebijakan.

Apa tantangan yang dihadapi BRICS dalam membangun kekuatan yang bermakna?

Tantangan yang dihadapi BRICS termasuk kurangnya nilai dan identitas bersama di antara anggotanya, yang dapat menghalangi kerjasama yang efektif.

Mengapa nilai dan identitas bersama penting bagi BRICS?

Nilai dan identitas bersama penting bagi BRICS untuk mengembangkan visi yang koheren dan bersatu dalam menghadapi tantangan global.

Apa dampak dari kebijakan 'America First' terhadap geopolitik global?

Kebijakan 'America First' telah mengubah dinamika geopolitik dan memberikan ruang bagi negara lain untuk bersatu melawan dominasi AS.