Courtesy of CNBCIndonesia

NASA Dapat Dana Besar untuk Misi Bulan, Warga AS Lebih Prioritaskan Ancaman Bumi

Menginformasikan alokasi anggaran NASA untuk misi Artemis ke Bulan dan bagaimana kebijakan tersebut bertentangan dengan prioritas sebagian warga AS terkait penggunaan dana NASA.

04 Jul 2025, 20.30 WIB

49 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

NASA mendapatkan anggaran besar untuk misi luar angkasa meskipun ada kritik dari beberapa pihak.
Mayoritas warga AS lebih mengutamakan isu-isu seperti perubahan iklim daripada eksplorasi luar angkasa.
Perusahaan swasta seperti SpaceX dan Blue Origin berperan penting dalam industri luar angkasa dan bekerja sama dengan NASA.

Jakarta, Indonesia - NASA menerima alokasi anggaran sebesar US$ 10 miliar dari pemerintah Amerika Serikat untuk melanjutkan misi perjalanan ke Bulan dalam program Artemis. Sebagian besar dana ini digunakan untuk membangun roket dan stasiun luar angkasa yang mengorbit Bulan demi memastikan kehadiran manusia yang berkelanjutan.

Elon Musk, CEO SpaceX, sebelumnya menentang penggunaan roket SLS yang hanya bisa dipakai sekali, berbeda dengan roket buatan SpaceX yang bisa digunakan berulang kali. Meskipun demikian, proyek Artemis tetap mendapatkan dukungan besar dari pemerintah AS.

Survei menunjukkan bahwa sedikit warga Amerika Serikat yang menilai misi ke Bulan dan Mars sebagai prioritas utama NASA. Sebagian besar masyarakat lebih khawatir akan ancaman seperti hantaman asteroid dan perubahan iklim yang dapat memengaruhi kehidupan di Bumi.

Meski terdapat perbedaan pandangan warga dan kebijakan pemerintah, mayoritas warga AS tetap melihat pentingnya posisi negara mereka sebagai pemimpin teknologi dan pencapaian di luar angkasa. NASA masih dianggap harus memegang peran penting di tengah persaingan perusahaan swasta seperti SpaceX dan Blue Origin.

Selain misi ke Bulan, NASA juga mendapatkan dana untuk misi pengambilan sampel Mars dan pengembangan wahana Orion. Namun, dana untuk penelitian ilmiah NASA mengalami pemotongan dalam anggaran baru yang disetujui kongres.

Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250704131337-37-646340/elon-musk-ditendang-nasa-bisa-tetap-pergi-ke-bulan

Analisis Kami

"Meskipun anggaran besar dialokasikan untuk misi Artemis, ada ketidaksesuaian antara kebijakan pemerintah dan keinginan publik yang bisa memicu tekanan untuk peninjauan ulang prioritas masa depan NASA. Selain itu, penggunaan teknologi roket sekali pakai seperti SLS perlu dipertimbangkan ulang demi efisiensi dan keberlanjutan eksplorasi luar angkasa."

Analisis Ahli

Elon Musk

"Roket yang hanya sekali pakai adalah pemborosan besar; teknologi roket yang dapat digunakan ulang jauh lebih efisien dan ekonomis untuk eksplorasi luar angkasa."

Bill Nye

"Investasi dalam infrastruktur luar angkasa seperti stasiun di orbit Bulan penting untuk kemajuan umat manusia, namun masalah lingkungan dan ancaman asteroid juga harus tetap menjadi fokus NASA."

Prediksi Kami

Ke depan, NASA kemungkinan akan terus meningkatkan fokus pada eksplorasi Bulan dan membangun stasiun luar angkasa bulan meskipun mendapat kritik, sementara perusahaan swasta seperti SpaceX dan Blue Origin akan semakin berperan penting dalam misi luar angkasa.