NASA Siap Luncurkan Artemis 2, Meski Staf dan Astronaut Belum Dibayar
Courtesy of CNBCIndonesia

NASA Siap Luncurkan Artemis 2, Meski Staf dan Astronaut Belum Dibayar

Menginformasikan tentang tantangan yang dihadapi NASA dalam persiapan misi Artemis 2 akibat penutupan pemerintah AS, sekaligus menyoroti komitmen para staf dan astronaut untuk melanjutkan misi bersejarah ke Bulan meski tanpa gaji.

03 Nov 2025, 07.55 WIB
127 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • NASA menghadapi tantangan serius akibat penutupan operasional pemerintah yang berdampak pada misi Artemis 2.
  • Para pegawai dan astronaut NASA menunjukkan komitmen yang tinggi meskipun tidak dibayar.
  • Dampak penutupan pemerintah dapat memberikan keuntungan bagi pesaing seperti China dalam eksplorasi luar angkasa.
Jakarta, Indonesia - NASA sedang mengerjakan persiapan final untuk misi Artemis 2, penerbangan berawak pertama ke Bulan setelah lebih dari 50 tahun. Roket ini dijadwalkan akan meluncur sekitar Februari 2026, menandai langkah besar dalam eksplorasi antariksa modern.
Sayangnya, penutupan operasional pemerintah Amerika Serikat membuat sejumlah pegawai NASA dan astronaut harus tetap bekerja tanpa menerima gaji. Meski begitu, mereka tetap berkomitmen untuk menyukseskan misi tersebut karena pentingnya keberhasilan penerbangan ini.
Para kontraktor yang membantu persiapan misi masih mendapat bayaran, namun anggaran mereka mulai menipis dan ada kekhawatiran pembayaran akan terhenti jika situasi penutupan terus berlanjut. Hal ini bisa menghambat kesiapan seluruh misi.
Penutupan ini tidak hanya menghancurkan moral dan operasional NASA, tetapi juga membahayakan posisi AS dalam persaingan luar angkasa. China disebut-sebut memiliki peluang lebih besar untuk mencapai Bulan terlebih dahulu jika kondisi ini tidak segera membaik.
Meskipun adanya beberapa hari penyelarasan Bulan dan Bumi yang terbatas untuk peluncuran, NASA berharap misi Artemis 2 tetap dapat dilakukan sesuai jadwal. Namun, ada risiko penundaan jika penutupan pemerintah berlarut.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251103073927-37-681549/astronaut-nasa-mau-terbang-ke-bulan-tak-digaji

Analisis Ahli

Kirk Shireman
"Penutupan operasional pemerintah dapat berakibat signifikan bagi infrastruktur keseluruhan program luar angkasa dan dapat membahayakan kelangsungan kerja banyak kontraktor skala kecil."

Analisis Kami

"Komitmen tanpa gaji yang ditunjukkan para astronaut dan staf NASA sangat menginspirasi, tetapi ini adalah tanda bahaya serius bagi keberlangsungan misi luar angkasa AS bila keputusan politik tidak cepat diatasi. Konflik internal pemerintah bisa merusak posisi strategis AS dalam perlombaan antariksa yang kini semakin ketat."

Prediksi Kami

Jika penutupan operasi pemerintah AS terus berlanjut, misi Artemis 2 mungkin akan mengalami penundaan, dan posisi AS dalam persaingan eksplorasi Bulan bisa tergeser oleh China.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa misi yang sedang dipersiapkan oleh NASA saat ini?
A
NASA sedang mempersiapkan misi Artemis 2, yang merupakan penerbangan berawak pertama ke Bulan setelah lebih dari 50 tahun.
Q
Mengapa pegawai NASA bekerja tanpa gaji?
A
Pegawai NASA terpaksa bekerja tanpa gaji akibat penutupan operasional pemerintahan Amerika Serikat.
Q
Apa dampak penutupan operasional pemerintah terhadap kontraktor NASA?
A
Penutupan operasional pemerintah dapat mengakibatkan masalah keuangan bagi kontraktor kecil yang bekerja untuk NASA, yang mungkin tidak dapat melanjutkan pekerjaan mereka.
Q
Kapan Artemis 2 direncanakan untuk diluncurkan?
A
Artemis 2 direncanakan untuk diluncurkan pada 5 Februari 2026.
Q
Mengapa ada kekhawatiran tentang China dalam konteks penutupan pemerintah?
A
Ada kekhawatiran bahwa penutupan pemerintah dapat memberi keuntungan kepada China dalam perlombaan eksplorasi luar angkasa.