Courtesy of TheVerge
Kenapa Insinyur AI Enggan Pindah ke Meta Meski Gajinya Besar
Mengulas bagaimana Meta berupaya mengejar ketertinggalan dalam perlombaan AI dengan strategi penawaran gaji besar, namun tetap menghadapi kesulitan menarik dan mempertahankan talenta AI karena faktor budaya kerja dan nilai perusahaan.
10 Jul 2025, 22.32 WIB
111 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Meta berusaha mengejar ketertinggalan dalam pengembangan AI melalui akuisisi dan rekrutmen besar-besaran.
- Talenta AI cenderung memilih perusahaan yang sesuai dengan nilai-nilai etika dan keamanan AI.
- Gaji tinggi tidak selalu cukup untuk menarik talenta, terutama di sektor yang didominasi oleh idealisme.
Global - Meta sedang gencar merekrut insinyur AI dengan tawaran gaji yang sangat tinggi setelah membeli saham besar di perusahaan data AI bernama Scale AI. Namun, meskipun bayarannya menarik, banyak insinyur ragu untuk pindah karena budaya kerja di Meta dianggap sangat menekan dan mengorbankan keseimbangan hidup-pekerjaan.
Meta berusaha mengejar ketertinggalan dalam perebutan posisi terdepan di teknologi AI, terutama menghadapi saingan seperti OpenAI, Anthropic, Google, dan Microsoft. Meski demikian, model AI yang dikembangkan Meta sering kalah dari kompetitor di berbagai kompetisi kemampuan AI.
Retention karyawan di perusahaan AI sangat dipengaruhi oleh nilai dan visi yang dipegang perusahaan. Perusahaan seperti Anthropic yang menekankan keselamatan dan etika AI memiliki tingkat retensi yang lebih baik daripada Meta dan OpenAI, dimana sejumlah insinyur memilih tetap bertahan karena kesamaan nilai dan optimisme terhadap misi perusahaan.
OpenAI sendiri mengalami banyak pergolakan internal termasuk restrukturasi dan pergantian manajemen yang membuat beberapa peneliti merasa kurang terikat dengan perusahaan. Hal ini membuat mereka lebih mudah untuk direkrut oleh perusahaan lain termasuk Meta yang menawarkan paket gaji besar dan investasi besar pada tim AI.
Meskipun Meta sudah mengeluarkan sejumlah dana besar dan membentuk laboratorium AI baru, masih ada pertanyaan apakah hanya dengan uang saja mereka dapat mengubah citra perusahaan dan menarik talenta terbaik, mengingat faktor budaya dan nilai menjadi hal penting bagi para profesional AI.
Sumber: https://theverge.com/ai-artificial-intelligence/703929/meta-openai-anthropic-superintelligence-lab-ai-poaching-money
Pertanyaan Terkait
Q
Mengapa seorang insinyur AI menolak tawaran dari Meta?A
Insinyur AI tersebut menolak tawaran dari Meta karena khawatir tentang pengorbanan pribadi dan keseimbangan kerja-hidup yang mungkin hilang.Q
Apa yang menjadi fokus utama Meta dalam pengembangan AI saat ini?A
Meta berfokus pada pengembangan kecerdasan buatan dan mengejar ketertinggalan dari kompetitornya seperti OpenAI dan Google.Q
Bagaimana akuisisi Scale AI mempengaruhi strategi Meta?A
Akuisisi Scale AI memberikan Meta sumber daya yang lebih besar untuk mengembangkan teknologi AI, terutama dengan mendirikan lab superintelligence baru.Q
Mengapa talenta AI lebih memilih bekerja di perusahaan yang sejalan dengan nilai-nilai mereka?A
Talenta AI lebih memilih perusahaan yang sejalan dengan nilai-nilai mereka karena banyak dari mereka percaya bahwa mereka sedang membangun teknologi yang dapat mengubah dunia.Q
Apa yang menyebabkan pergeseran talenta dari OpenAI ke Meta?A
Pergeseran talenta dari OpenAI ke Meta terjadi karena ketidakpastian dan perubahan struktural yang terjadi di OpenAI, yang membuat karyawan merasa kurang terikat.