Courtesy of YahooFinance

China Mulai Pertimbangkan Stablecoin Yuan Meski Larang Krypto

Untuk mengeksplorasi dan mengembangkan strategi regulasi dalam menghadapi stablecoin dan mata uang digital, khususnya stablecoin berbasis yuan yang dapat memperkuat posisi finansial China dalam ekosistem blockchain global.

11 Jul 2025, 11.22 WIB

159 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Tiongkok mulai mempertimbangkan pengembangan stablecoin meskipun ada larangan terhadap perdagangan kripto.
Perusahaan besar di Tiongkok seperti JD.com dan Ant Group aktif mendorong adopsi stablecoin berbasis yuan.
Kontrol modal dan regulasi keuangan tetap menjadi tantangan utama untuk pengembangan stablecoin di Tiongkok.

Shanghai, China - China telah melarang perdagangan dan penambangan cryptocurrency sejak 2021 dengan alasan menjaga stabilitas sistem keuangan. Namun baru-baru ini, regulator di Shanghai mengadakan pertemuan untuk membahas cara menghadapi stablecoin dan mata uang digital baru yang mulai diminati banyak pihak.

Stablecoin adalah jenis mata uang digital yang nilainya dipatok pada mata uang asli seperti dollar atau yuan. Mereka menawarkan cara transaksi yang cepat dan murah, sehingga semakin populer di seluruh dunia, termasuk di Amerika dan Korea Selatan.

Perusahaan besar di China seperti JD.com dan Ant Group ingin mendapatkan izin resmi untuk membuat stablecoin yang nilainya dikaitkan dengan yuan agar bisa bersaing dengan stablecoin yang bernilai dollar Amerika Serikat. Mereka juga berencana mengajukan izin di Hong Kong yang akan meluncurkan aturan resmi tentang stablecoin Agustus ini.

Namun, masih banyak tantangan. Pemerintah China memiliki kontrol ketat terhadap aliran modal sehingga pengembangan stablecoin bisa sulit. Gubernur bank sentral China juga mengingatkan bahwa kemajuan stablecoin membawa tantangan besar untuk pengawasan sistem keuangan nasional.

Meski begitu, banyak ahli melihat potensi China untuk memimpin inovasi pembayaran dengan teknologi blockchain. Perubahan sikap ini jadi tanda bahwa China mulai membuka pintu untuk stablecoin berbasis yuan, tapi bukan untuk cryptocurrency lain yang lebih spekulatif.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/major-shift-shanghai-regulator-mulls-042224016.html

Analisis Kami

"Langkah Shanghai membuka peluang besar bagi inovasi fintech di Cina namun harus didukung oleh kerangka regulasi yang jelas agar tidak mengganggu stabilitas keuangan. Meski ada tantangan, dorongan dari pemain besar seperti JD.com dan Ant Group menunjukkan potensi besar untuk memperkuat kehadiran mata uang digital yuan di pasar global."

Analisis Ahli

Nick Ruck

"Cina memiliki ekosistem fintech yang kuat dan berpotensi memimpin dalam pembayaran berbasis blockchain di masa depan."

Prediksi Kami

Dalam waktu dekat, Cina mungkin akan mulai menguji coba stablecoin berbasis yuan di zona perdagangan bebas Shanghai dan Hong Kong meskipun dengan regulasi yang ketat dan bertahap.