Courtesy of TechCrunch
Paragon Menghadapi Dilema Etis: Apakah Akan Menjual Spyware ke ICE?
Membahas dilema etis yang dihadapi perusahaan spyware Paragon mengenai kontrak dengan ICE dan bagaimana perusahaan menentukan batasan penjualan produk dengan mempertimbangkan potensi penyalahgunaan spyware terhadap hak asasi manusia.
12 Jul 2025, 04.00 WIB
88 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Paragon menghadapi dilema etika terkait kontraknya dengan ICE yang berpotensi melanggar hak asasi manusia.
- Penggunaan spyware oleh lembaga pemerintah di AS tetap menjadi topik kontroversial dan memicu perdebatan tentang etika.
- Kebijakan baru di bawah kepemimpinan Biden berupaya membatasi penggunaan spyware yang disalahgunakan oleh pemerintah.
Washington, Amerika Serikat - Paragon adalah perusahaan spyware asal Israel yang mengklaim hanya bekerja dengan pemerintahan demokratis dan beretika. Namun, mereka mendapat sorotan karena alat mereka digunakan oleh Italia untuk memata-matai jurnalis, sehingga Paragon memutus kontrak dengan Italia sebagai langkah etis yang belum pernah dilakukan sebelumnya oleh perusahaan spyware lain.
Baru-baru ini, Paragon menandatangani kontrak dengan ICE, sebuah lembaga penegak hukum AS yang dikenal melakukan operasi besar untuk menangkap imigran. Kontrak senilai 2 juta dolar ini masih dalam peninjauan dan belum berlaku karena adanya order penghentian dari Homeland Security, yang mengacu pada aturan pemerintahan Biden tentang pembatasan penggunaan spyware yang bisa disalahgunakan.
Teknologi spyware sangat kuat dan dapat membantu penegak hukum dalam mengakses informasi secara rahasia. Namun, penggunaan spyware oleh ICE menuai kekhawatiran karena catatan buruk pemerintahan Trump terkait pelanggaran hak asasi manusia dan penangkapan terhadap banyak migran dan warga negara AS secara tidak adil.
Paragon tengah menghadapi dilema besar apakah akan melanjutkan kontrak dengan ICE atau tidak. Perusahaan ini memilih bungkam saat dimintai komentar terkait rencana mereka jika kontrak disetujui, menimbulkan tanda tanya tentang bagaimana mereka mendefinisikan etika dalam operasi bisnisnya.
Para aktivis seperti Michael De Dora dari Access Now berharap Paragon dapat meninjau kontraknya dengan ICE secara serius, mengingat potensi risiko pelanggaran hak asasi manusia jika teknologi spyware digunakan dalam operasi penegakan imigrasi dan pengawasan masyarakat tanpa pengawasan yang ketat.
Sumber: https://techcrunch.com/2025/07/11/can-an-ethical-spyware-maker-provide-its-tech-to-ice/
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan Paragon terkait penggunaan spyware oleh pemerintah Italia?A
Paragon memutuskan untuk menghentikan penyediaan alat pengawasan kepada Italia setelah produknya disalahgunakan untuk memata-matai jurnalis.Q
Mengapa kontrak Paragon dengan ICE masih dalam peninjauan?A
Kontrak Paragon dengan ICE masih dalam peninjauan karena adanya perintah eksekutif dari Biden yang membatasi penggunaan spyware oleh lembaga pemerintah.Q
Apa dampak kebijakan Biden terhadap penggunaan spyware oleh lembaga pemerintah?A
Kebijakan Biden bertujuan untuk mencegah penggunaan spyware yang dapat melanggar hak asasi manusia oleh pemerintah asing.Q
Siapa yang memiliki tanggung jawab dalam pengawasan imigrasi di Amerika Serikat?A
U.S. Immigration and Customs Enforcement (ICE) memiliki tanggung jawab dalam pengawasan imigrasi di Amerika Serikat.Q
Mengapa Paragon menyebut dirinya sebagai vendor spyware yang etis?A
Paragon menyebut dirinya sebagai vendor spyware yang etis untuk menunjukkan bahwa mereka hanya menjual produk kepada pemerintah yang bertanggung jawab.