Courtesy of SCMP

Misi Chang’e-6: Penentuan Usia Kawah Tertua Bulan Memancing Perdebatan Ilmiah

Mengujikan apakah misi Chang’e-6 telah memberikan bukti langsung yang paling kredibel untuk menentukan usia kawah tertua di bulan, sekaligus membuktikan peran China dalam ilmu pengetahuan antariksa yang semakin berkembang.

12 Jul 2025, 19.00 WIB

206 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Misi Chang’e-6 memberikan wawasan baru tentang sejarah bulan.
Ada perdebatan di kalangan ilmuwan mengenai keakuratan usia batuan yang ditemukan.
Ketidakpastian tentang temuan ini mencerminkan ketegangan antara sains Timur dan Barat.

Beijing, Republik Rakyat Tiongkok - Setahun setelah misi Chang’e-6 dari China membawa sampel batuan dari sisi jauh bulan, masih terjadi perdebatan tentang hasil penelitian tersebut. Para ilmuwan bertanya-tanya apakah sampel ini benar-benar memberikan jawaban yang pasti untuk usia kawah terbesar di bulan, yang penting untuk memahami sejarah tata surya awal.

China mengklaim usia kawah South Pole-Aitken mencapai 4,25 miliar tahun berdasarkan pengukuran sampel yang mereka bawa. Ini dianggap sebagai bukti langsung pertama dari kawah tersebut. Namun, klaim ini tidak diterima secara bulat oleh ilmuwan dari Barat yang skeptis atas interpretasi asal batuan tersebut.

Beberapa ilmuwan Barat menduga batuan yang dikumpulkan mungkin berasal dari dampak lain atau bahkan dari magma yang membeku jauh di bawah permukaan bulan. Mereka ragu bahwa batuan itu benar-benar menunjukkan usia kawah South Pole-Aitken seperti yang diklaim China.

Yang Wei, seorang ilmuwan dari Beijing, menyatakan bahwa usia 4,25 miliar tahun adalah estimasi paling kredibel saat ini karena didasarkan pada bukti langsung, walaupun ada keraguan yang sahih. Metode lain seperti penghitungan kawah dan analisis meteorit dianggap kurang dapat dipercaya karena asal usulnya tidak jelas.

Meskipun studi ini sudah dikirim ke jurnal Nature untuk peer review, proposal tersebut ditolak dua kali oleh panel review yang didominasi oleh ilmuwan Barat. Perdebatan ini juga mencerminkan dinamika pengaruh ilmiah dunia dan siapa yang berhak menentukan narasi sejarah bulan.

Referensi:
[1] https://www.scmp.com/news/china/science/article/3317868/year-after-china-returns-rocks-moons-far-side-debate-rages-over-ancient-crater?module=top_story&pgtype=subsection

Analisis Kami

"Pendekatan Cina dengan bukti sampel langsung memberikan terobosan penting dalam menentukan usia kawah terbesar di bulan yang selama ini didasarkan pada model dan asumsi. Namun, skeptisisme dari komunitas Barat menandakan perlunya data lebih banyak dan kolaborasi transparan untuk memperkuat klaim ini di mata global."

Analisis Ahli

Yang Wei

"Usia 4,25 miliar tahun dari sampel langsung adalah data paling kredibel yang kita miliki, lebih baik dari metode lain yang bergantung pada model atau meteor yang tidak jelas asalnya."

Prediksi Kami

Debat ilmiah akan terus berlangsung dan mungkin mendorong peningkatan kolaborasi internasional atau bahkan ketegangan dalam pengakuan hasil eksplorasi luar angkasa, sekaligus mempercepat misi-misi lunar berikutnya dari berbagai negara.

Pertanyaan Terkait

Apa yang ditemukan oleh misi Chang’e-6?

Misi Chang’e-6 menemukan sampel batuan dari sisi jauh bulan yang dapat memberikan wawasan tentang sejarah bulan dan tata surya.

Mengapa beberapa ilmuwan Barat meragukan temuan dari misi ini?

Beberapa ilmuwan Barat meragukan temuan ini karena ada kemungkinan bahwa batuan kuno tersebut berasal dari dampak yang berbeda atau dari magma yang mendingin secara perlahan di bawah tanah.

Siapa Yang Wei dan apa perannya dalam penelitian ini?

Yang Wei adalah seorang ilmuwan planet di Beijing yang terlibat dalam penelitian mengenai sampel bulan dan memfasilitasi akses awal bagi tim penelitian.

Apa yang dikatakan Yang Wei tentang usia batuan bulan?

Yang Wei mengatakan bahwa usia batuan bulan yang diperkirakan 4,25 miliar tahun adalah angka yang paling kredibel meskipun tidak 100% pasti.

Mengapa hasil penelitian ini ditolak oleh panel ulas yang didominasi oleh ilmuwan Barat?

Hasil penelitian ini ditolak oleh panel ulas karena didominasi oleh ilmuwan Barat yang mungkin skeptis terhadap hasil dari misi China.