Courtesy of YahooFinance
Saham Coca-Cola dan Netflix Tahan Banting Meski Tarif Trump Meningkat
Memberikan rekomendasi saham yang tahan terhadap dampak tarif tinggi yang diterapkan oleh pemerintahan Trump, dengan fokus pada Coca-Cola dan Netflix sebagai pilihan investasi yang solid dan tahan banting.
12 Jul 2025, 15.35 WIB
68 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Coca-Cola dan Netflix memiliki daya tahan yang tinggi terhadap tarif perdagangan.
- Coca-Cola menawarkan dividen yang stabil dan memiliki brand yang kuat.
- Netflix terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam pendapatan dan pelanggan.
Amerika Serikat - Pemerintahan Trump mengancam untuk memberlakukan tarif tinggi hingga 70%, yang telah mengocok pasar saham dan membuat investor mencari perusahaan yang tahan banting terhadap kebijakan tarif ini. Di tengah ketidakpastian ini, Coca-Cola dan Netflix disebut sebagai dua perusahaan yang mampu bertahan bahkan tumbuh karena model bisnis dan operasinya yang kuat.
Coca-Cola mendominasi pasar minuman global dengan pabrik yang tersebar hampir di semua negara. Dengan produksi lokal, Coca-Cola dapat menghindari beban tarif impor yang tinggi. Ini memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan performa keuangan yang relatif stabil di tengah ketegangan perdagangan global.
Selain itu, Coca-Cola dikenal sebagai perusahaan consumer staples yang biasanya kuat menghadapi resesi ekonomi. Mereka memiliki merek yang sangat kuat, produk yang beragam, dan riwayat pembagian dividen yang panjang sehingga menarik bagi investor yang menginginkan pendapatan stabil.
Di sisi lain, Netflix fokus pada layanan streaming berlangganan yang hampir tidak terkena dampak langsung oleh tarif impor. Bisnis digital Netflix pun terus berkembang dengan pendapatan dan laba yang meningkat. Meskipun harga sahamnya sudah mahal, kekuatan pasar dan ruang pertumbuhan yang masih besar membuat Netflix menjadi pilihan investasi jangka panjang.
Dengan latar belakang tarif tinggi dan ketidakpastian ekonomi, kedua perusahaan ini menawarkan peluang investasi yang menarik karena model bisnis mereka yang relatif terlindungi dari risiko tarif, pembayaran dividen yang konsisten (untuk Coca-Cola), dan prospek pertumbuhan yang kuat (untuk Netflix).
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/2-tariff-proof-stocks-buy-083500089.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/2-tariff-proof-stocks-buy-083500089.html
Analisis Kami
"Dalam situasi tarif tinggi, perusahaan seperti Coca-Cola dan Netflix jelas memberikan contoh bagaimana diversifikasi operasi dan model bisnis digital dapat meminimalkan risiko. Investor sebaiknya fokus pada perusahaan dengan moat kuat dan fleksibilitas adaptasi yang terbukti dalam menghadapi perubahan lingkungan ekonomi global."
Analisis Ahli
James Quincey
"Sebagian besar produk Coca-Cola yang dikonsumsi di AS dibuat di dalam negeri, sehingga kami lebih terlindungi dari dampak tarif impor."
Prediksi Kami
Perusahaan dengan model bisnis yang kurang bergantung pada impor fisik kemungkinan akan terus lebih stabil dan menarik investasi meskipun kebijakan tarif tetap ketat.
Pertanyaan Terkait
Q
Mengapa Coca-Cola dan Netflix dianggap tahan terhadap tarif yang diusulkan?A
Coca-Cola dan Netflix dianggap tahan terhadap tarif karena Coca-Cola memiliki jejak manufaktur yang luas dan Netflix tidak bergantung pada barang impor.Q
Apa yang dikatakan CEO Coca-Cola, James Quincey, tentang produksi di AS?A
James Quincey menyatakan bahwa sebagian besar produk yang dikonsumsi di AS diproduksi di AS.Q
Bagaimana kinerja keuangan Netflix dalam kuartal pertama?A
Dalam kuartal pertama, Netflix melaporkan peningkatan pendapatan sebesar 12,5% dan EPS naik 25,2% dibandingkan tahun lalu.Q
Apa yang membuat Coca-Cola menjadi pilihan investasi jangka panjang?A
Coca-Cola menjadi pilihan investasi jangka panjang karena merek yang kuat, portofolio yang terdiversifikasi, dan dividen yang konsisten.Q
Mengapa tarif bisa mempengaruhi perusahaan secara berbeda?A
Tarif dapat mempengaruhi perusahaan secara berbeda tergantung pada ketergantungan mereka pada barang impor dan struktur biaya mereka.