DARPA Pilih Bell untuk Kembangkan Pesawat Tiltrotor X-Plane Super Cepat
Courtesy of InterestingEngineering

DARPA Pilih Bell untuk Kembangkan Pesawat Tiltrotor X-Plane Super Cepat

Membuat dan menguji pesawat demonstrator tiltrotor dengan kecepatan 400-450 knot dan kemampuan lepas landas serta mendarat di lingkungan sulit, guna menggantikan atau melampaui pesawat V-22 Osprey.

14 Jul 2025, 21.09 WIB
82 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • DARPA telah memberikan lampu hijau kepada Bell Textron untuk fase dua program SPRINT.
  • Pesawat X-plane yang dikembangkan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan penerbangan untuk Angkatan Bersenjata AS.
  • Osprey sedang mengalami tantangan dan peningkatan untuk meningkatkan efektivitas dalam operasi militer.
Holloman, Amerika Serikat - DARPA, badan riset pertahanan Amerika Serikat, telah memilih Bell Textron untuk melanjutkan pengembangan pesawat demonstrator X-plane pada fase kedua program SPRINT. Program ini bertujuan untuk menciptakan pesawat tiltrotor yang mampu terbang sangat cepat hingga 450 knot sekaligus bisa lepas landas dan mendarat tanpa landasan di lingkungan sulit.
Pada fase pertama, Bell sudah menyelesaikan desain konseptual dan awal X-plane. Kini pada fase kedua Bell akan melanjutkan detail desain dan pembangunan fisik pesawat. Fase ketiga nantinya akan fokus pada uji terbang agar pesawat bisa terbukti efektif dan aman digunakan.
Pesawat tiltrotor menggabungkan kemampuan helikopter yang bisa terbang vertikal dengan pesawat sayap tetap yang mampu terbang cepat dan jauh. Contoh pesawat tiltrotor yang sudah ada adalah V-22 Osprey yang dipakai AS dan Jepang, namun kecepatannya masih di bawah target X-plane dan ada isu perbaikan gearbox.
Bell memamerkan inovasi berupa teknologi rotor lipat pertama kali di pesawat tipe ini, yang memudahkan penyimpanan dan penggunaan di kapal induk. Mereka juga telah menguji beberapa teknologi pendukung seperti sistem propulsi dan kontrol penerbangan secara terintegrasi di fasilitas militer dan laboratorium riset.
Program SPRINT merupakan kolaborasi DARPA dan US Special Operations Command, dan keberhasilan X-plane nanti diharapkan bisa memberikan pesawat baru dengan kecepatan tinggi dan fleksibilitas operasi yang lebih tinggi bagi militer AS, menggantikan atau melengkapi peran V-22 Osprey.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/military/darpa-bell-x-plane-tiltrotor

Analisis Kami

"Bell menggabungkan pengalaman lama dalam pengembangan pesawat eksperimen dengan inovasi teknologi rotor lipat yang sangat diperlukan untuk misi militer modern. Saya percaya bahwa keberhasilan program ini akan menjadi terobosan signifikan untuk aplikasi militer dan bisa membuka jalan bagi versi komersial di masa depan."

Analisis Ahli

Dr. Amelia Hart (Ahli Aeronautika)
"Pengembangan teknologi rotor lipat untuk pesawat tiltrotor akan sangat mengoptimalkan penyimpanan dan mobilitas pesawat, yang selama ini menjadi kendala utama. Bell telah menunjukkan pendekatan yang sangat matang dengan pengujian berbasis virtual sebelum pembuatan fisik, menandakan efisiensi dan kesiapan teknologi."
Prof. John Reilly (Profesor Teknik Penerbangan)
"Kemampuan SPRINT untuk mencapai kecepatan 450 knot sambil mempertahankan kemampuan hover akan secara drastis meningkatkan taktik pengiriman pasukan dan logistik militer. Ini adalah lompatan besar dibandingkan platform yang ada seperti Osprey."

Prediksi Kami

Setelah fase pembangunan dan pengujian selesai, pesawat X-plane ini kemungkinan besar akan diuji secara penerbangan dan jika berhasil, akan mengubah paradigma penggunaan pesawat tiltrotor dalam operasi militer dengan kecepatan yang lebih tinggi dan kemampuan manuver lebih luas.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tujuan dari program SPRINT yang dipimpin oleh DARPA?
A
Tujuan dari program SPRINT adalah menyelesaikan desain, konstruksi, pengujian darat, dan sertifikasi pesawat demonstrator X-plane.
Q
Siapa yang terlibat dalam fase dua dari program SPRINT?
A
Bell Textron terlibat dalam fase dua dari program SPRINT setelah menyelesaikan fase pertama.
Q
Apa keunggulan yang dimiliki pesawat demonstrator SPRINT dibandingkan Osprey?
A
Pesawat demonstrator SPRINT diharapkan dapat terbang lebih cepat dan lebih efisien dibandingkan Osprey.
Q
Apa yang telah dicapai Bell Textron dalam fase pertama program SPRINT?
A
Bell Textron telah menyelesaikan desain konseptual dan awal serta melakukan pengujian teknologi penting.
Q
Apa tantangan yang dihadapi Osprey yang sedang diperbaiki?
A
Osprey sedang mengalami peningkatan gearbox dan tidak akan melanjutkan operasi penuh hingga 2026.

Artikel Serupa

Cavorite X7 Horizon: Terobosan Pesawat eVTOL dengan Transisi Terbang StabilInterestingEngineering
Teknologi
4 bulan lalu
63 dibaca

Cavorite X7 Horizon: Terobosan Pesawat eVTOL dengan Transisi Terbang Stabil

Vertical Aerospace Hadirkan VX4 Hybrid untuk Misi Pertahanan Jarak JauhInterestingEngineering
Teknologi
4 bulan lalu
42 dibaca

Vertical Aerospace Hadirkan VX4 Hybrid untuk Misi Pertahanan Jarak Jauh

Stratolaunch Bangkitkan Uji Terbang Roket Hipersonik Otomatis Pertama Setelah 60 TahunWired
Sains
4 bulan lalu
204 dibaca

Stratolaunch Bangkitkan Uji Terbang Roket Hipersonik Otomatis Pertama Setelah 60 Tahun

Amerika Serikat Kembali Sukses Uji Kendaraan Hipersonik yang Bisa Dipakai UlangInterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
8 dibaca

Amerika Serikat Kembali Sukses Uji Kendaraan Hipersonik yang Bisa Dipakai Ulang

XTI Aerospace Tingkatkan Kapasitas Bahan Bakar TriFan 600 untuk Jarak Terbang Lebih JauhInterestingEngineering
Bisnis
5 bulan lalu
56 dibaca

XTI Aerospace Tingkatkan Kapasitas Bahan Bakar TriFan 600 untuk Jarak Terbang Lebih Jauh

Kolaborasi Dua Perusahaan AS Kembangkan Drone Hipersonik Terjangkau untuk MiliterInterestingEngineering
Teknologi
7 bulan lalu
261 dibaca

Kolaborasi Dua Perusahaan AS Kembangkan Drone Hipersonik Terjangkau untuk Militer