Courtesy of YahooFinance
Ambisi Besar BlueFive: Saham, Dana Miliaran, Tapi Masih Jadi Tanda Tanya
Menggambarkan ambisi besar Hazem Ben-Gacem dalam membangun BlueFive sebagai pemain utama private equity di kawasan Teluk, sekaligus mengkritisi kurangnya transparansi dan kejelasan dalam langkah-langkah strategis perusahaan baru ini.
15 Jul 2025, 13.00 WIB
93 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Hazem Ben-Gacem berusaha keras untuk menciptakan perusahaan ekuitas swasta baru yang kompetitif.
- BlueFive menghadapi tantangan dalam transparansi dan akuisisi yang cepat tanpa banyak rincian finansial.
- Investasi dan penggalangan dana yang ambisius perlu didukung dengan struktur bisnis yang jelas dan track record yang kuat.
Abu Dhabi, Uni Emirat Arab - Hazem Ben-Gacem, mantan pimpinan Investcorp, mendirikan BlueFive Capital hanya beberapa hari sebelum resmi meninggalkan perusahaannya. Dia punya mimpi besar untuk mengubah BlueFive menjadi raksasa investasi swasta yang mampu menyaingi Investcorp, terutama di kawasan Teluk dan pasar global Selatan.
BlueFive melakukan berbagai transaksi besar, seperti mengakuisisi Neo Capital, perusahaan investasi properti yang memiliki aset senilai ratusan juta dolar. Namun, kejelasan mengenai nilai aset dan biaya pembelian tetap dirahasiakan, membuat banyak pengamat merasa ada sesuatu yang tidak transparan.
Pada pertengahan 2025, BlueFive mengumumkan putaran investasi dan penggalangan dana yang sangat besar, termasuk dana sebesar 2 miliar dolar untuk dana baru mereka. Sayangnya, detail tentang siapa investor utama dan bagaimana dana tersebut dikumpulkan tidak dipublikasikan, menyebabkan rumor dan kebingungan di kalangan profesional investasi.
Selain itu, BlueFive juga bergerak cepat membeli perusahaan grup bisnis besar di Teluk melalui dana barunya, namun lagi-lagi tanpa memberikan informasi lengkap tentang kondisi finansial maupun strategi jangka panjangnya. Ini menimbulkan skeptisisme tentang kelayakan dan tujuan sebenarnya dari rencana besar tersebut.
Singkatnya, meskipun BlueFive tampak agresif dan ambisius dalam membangun bisnisnya, kurangnya transparansi mengenai finansial dan strategi jangka panjang membuat banyak orang memperlakukan klaim perusahaan dengan hati-hati dan penuh pertanyaan.
Sumber: https://finance.yahoo.com/news/25-billion-bust-investcorp-alumnus-060000170.html