Courtesy of TheVerge
Pajak R&D dan Dana Pengawasan Perbatasan Memperoleh Keuntungan Besar bagi Perusahaan Teknologi
Menjelaskan bagaimana undang-undang anggaran besar baru yang ditandatangani Presiden Trump secara signifikan menguntungkan perusahaan teknologi besar melalui pengurangan pajak dan pendanaan pemerintahan, meskipun ada beberapa penolakan permintaan dari industri teknologi, serta menguraikan dampak kebijakan tersebut terhadap berbagai sektor bisnis dan masyarakat.
18 Jul 2025, 00.39 WIB
82 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Perubahan kebijakan pajak dapat secara signifikan mempengaruhi investasi R&D di sektor teknologi.
- Perusahaan besar diuntungkan dari undang-undang baru meskipun ada pro dan kontra terkait efeknya terhadap perusahaan kecil.
- Pendanaan untuk teknologi perbatasan menunjukkan kolaborasi antara sektor teknologi dan pemerintah dalam pengawasan dan keamanan.
Washington D.C., Amerika Serikat - Pada tanggal 4 Juli, Presiden Donald Trump menandatangani undang-undang anggaran besar yang, meskipun tidak memenuhi semua permintaan perusahaan teknologi, memberikan banyak manfaat pajak dan dukungan keuangan kepada mereka. Undang-undang ini mencakup pengembalian pengurangan pajak penuh untuk biaya penelitian dan pengembangan (R&D) sehingga perusahaan dapat mencatat biaya tersebut secara penuh tanpa harus mencicil selama beberapa tahun. Hal ini sangat penting untuk mendukung investasi teknologi dan mendorong pekerjaan di bidang teknologi tinggi.
Baca juga: Kontroversi Undang-Undang Besar House Republik: Larang AI, Potong Dana Hijau dan Perkuat Perbatasan
Selain pengurangan R&D, tarif pajak korporasi yang sebelumnya diturunkan dari 35% menjadi 21% oleh undang-undang pajak tahun 2017 dipertahankan, sehingga perusahaan teknologi besar tetap memiliki keuntungan pajak yang besar dibandingkan dengan pesaing internasional. Pasal-pasal untuk pajak internasional yang rendah atas penghasilan dari paten dan aset intelektual juga diperpanjang, memberikan keuntungan lebih besar kepada perusahaan besar yang punya portofolio kekayaan intelektual besar seperti Google dan Apple.
Namun, dalam aspek regulasi, industri teknologi mengalami kekalahan dalam pertempuran melawan peraturan negara bagian terkait AI, ketika mereka tidak berhasil mencapai moratorium terhadap hukum AI di negara bagian. Selain itu, undang-undang ini juga menyediakan dana sekitar Rp 98.67 triliun ($6 miliar) untuk teknologi pengawasan perbatasan, yang kemungkinan besar akan menguntungkan perusahaan teknologi seperti Palantir, Anduril, dan Amazon Web Services yang sudah menyediakan sistem pengawasan dan layanan cloud untuk badan imigrasi AS.
Perubahan perpajakan lain dalam undang-undang juga termasuk perbaikan cara perhitungan pengurangan bunga bisnis serta perpanjangan pengurangan penuh untuk peralatan tertentu. Walaupun beberapa keuntungan ini bisa dirasakan oleh usaha kecil dan sektor lain, perubahan ini cenderung lebih menguntungkan perusahaan teknologi besar dengan kapasitas investasi dan aset besar. Beberapa kritikus menilai ini merupakan pemberian hadiah kepada perusahaan besar yang sudah menguasai pasar.
Baca juga: Investasi 2 Triliun Dollar Trump Didominasi oleh Perusahaan Teknologi Besar dan Tarif yang Tak Jelas
Secara keseluruhan, meski ada area di mana permintaan industri teknologi tidak dikabulkan, undang-undang ini membawa kemenangan penting bagi perusahaan teknologi besar dalam hal pengurangan pajak dan peluang bisnis baru di bidang keamanan perbatasan. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara pemerintah dan industri teknologi terus berkembang dengan adanya kompromi dan konsesi di berbagai aspek kebijakan.
Sumber: https://theverge.com/politics/709172/big-tech-trump-big-beautiful-bill