China Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Air Terbesar di Sungai Lintas Batas, India dan Bangladesh Khawatir
Courtesy of InterestingEngineering

China Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Air Terbesar di Sungai Lintas Batas, India dan Bangladesh Khawatir

Membangun pembangkit listrik tenaga air terbesar dunia di Sungai Yarlung Tsangpo untuk memenuhi kebutuhan energi serta ekspor, sekaligus mengelola sumber daya air secara berkelanjutan dengan mengurangi risiko bencana dan mendukung kerja sama regional.

20 Jul 2025, 22.50 WIB
55 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Proyek hidroelektrik di Sungai Yarlung Tsangpo berpotensi menjadi yang terbesar di dunia.
  • Terdapat kekhawatiran serius mengenai dampak proyek terhadap negara-negara hilir seperti India dan Bangladesh.
  • Pemerintah Tiongkok berupaya menenangkan kekhawatiran dengan menjamin bahwa proyek ini tidak akan disalahgunakan untuk kepentingan politik.
Nyingchi, Cina - Pada tanggal 19 Juli 2025, China mulai membangun proyek pembangkit listrik tenaga air terbesar di dunia di Sungai Yarlung Tsangpo, yang berada di wilayah Tibet dekat perbatasan India. Proyek ini dirancang untuk menghasilkan listrik hingga 300 miliar kWh per tahun, sekitar tiga kali lipat dari kapasitas Bendungan Tiga Ngarai di China.
Sungai Yarlung Tsangpo mengalir dari dataran tinggi Tibet dan menjadi Sungai Brahmaputra ketika memasuki India dan Bangladesh. Karena sungai ini melintasi beberapa negara, proyek bendungan ini memicu kekhawatiran dari India dan Bangladesh mengenai dampak negatif terhadap ketersediaan air dan pertanian di hilir.
China mengatakan proyek ini sudah melalui penilaian ilmiah yang ketat untuk memastikan tidak akan menimbulkan kerusakan lingkungan, ketegangan politik, atau masalah stabilitas tanah. Pemerintah China juga menegaskan bahwa bendungan ini akan membantu menghadapi perubahan iklim dan bencana serta tidak akan digunakan sebagai alat politik.
Namun, India merasa terancam oleh proyek ini dan mempercepat pembangunan pembangkit listrik tenaga airnya sendiri di wilayah Arunachal Pradesh, yang juga menjadi area sengketa perbatasan. Selain itu, ada kekhawatiran dari kalangan lingkungan tentang dampak proyek terhadap ekosistem Himalaya dan komunitas lokal yang dapat terdampak.
Untuk mengelola proyek besar ini, China membentuk perusahaan baru bernama China Yajiang Group. Sementara proyek ini dianggap langkah maju dalam energi bersih dan pembangunan regional, namun menambah ketegangan politik dan kecurigaan di kawasan yang sudah sensitif terkait sumber daya air dan batas wilayah.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/energy/china-300-billion-kwh-hydro-power-tibet

Analisis Kami

"Proyek ini jelas menunjukkan ambisi besar Cina dalam mengamankan pasokan energi dan posisi strategis di kawasan Himalaya, namun dampak sosial dan ekologis yang diabaikan berpotensi memicu konflik berkelanjutan. Pendekatan transparansi dan kerja sama lintas batas harus menjadi prioritas untuk mengurangi ketegangan dan melindungi ekosistem rentan."

Analisis Ahli

Prof. Wang Jian (Ahli Hidrologi dan Energi Terbarukan)
"Meskipun proyek ini ambisius dan potensial besar dalam hal energi terbarukan, tanpa koordinasi dan pengelolaan air yang baik dengan negara hilir, risiko kerusakan ekosistem dan ketegangan politik sangat tinggi."
Dr. Anupam Sharma (Ahli Geopolitik Asia Selatan)
"Inisiatif ini tidak hanya soal energi tapi juga alat kekuatan geopolitik untuk Cina, yang dapat memperburuk hubungan dengan India dan Bangladesh bila tidak ada jaminan yang transparan dan saling menguntungkan."

Prediksi Kami

Ketegangan geopolitik antara Cina, India, dan Bangladesh mengenai pengelolaan air Sungai Yarlung Tsangpo kemungkinan akan meningkat, bahkan mungkin memicu negosiasi bilateral atau konflik diplomatik terkait penggunaan sumber daya air.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tujuan utama dari proyek hidroelektrik di Sungai Yarlung Tsangpo?
A
Tujuan utama dari proyek hidroelektrik ini adalah untuk menghasilkan listrik untuk pasar eksternal dan memenuhi kebutuhan energi lokal di Tibet.
Q
Mengapa proyek ini menimbulkan kekhawatiran di India dan Bangladesh?
A
Proyek ini menimbulkan kekhawatiran karena dapat mempengaruhi ketersediaan air, dampak pertanian, dan gangguan pada ekosistem di hilir.
Q
Berapa lama proyek ini direncanakan dan berapa biaya yang diperkirakan?
A
Proyek ini direncanakan sejak bagian dari Rencana Lima Tahun ke-14 Tiongkok dan diperkirakan memerlukan investasi sekitar 1,2 triliun yuan.
Q
Siapa yang bertanggung jawab atas proyek ini?
A
Perusahaan yang bertanggung jawab atas proyek ini adalah China Yajiang Group, yang merupakan perusahaan milik negara.
Q
Apa dampak lingkungan yang mungkin terjadi akibat proyek ini?
A
Dampak lingkungan yang mungkin terjadi termasuk kehilangan keanekaragaman hayati, penggusuran komunitas, dan gangguan pada ekosistem Himalaya.

Artikel Serupa

China Bongkar Ratusan Bendungan Kembalikan Habitat Ikan Langka di Sungai ChishuiInterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
282 dibaca

China Bongkar Ratusan Bendungan Kembalikan Habitat Ikan Langka di Sungai Chishui

China Bangun Turbin Impuls 500MW Terbesar untuk Pembangkit Listrik di TibetInterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
221 dibaca

China Bangun Turbin Impuls 500MW Terbesar untuk Pembangkit Listrik di Tibet

Turbin Raksasa China di Tibet Gantikan Batu Bara dengan Energi BersihSCMP
Sains
2 bulan lalu
64 dibaca

Turbin Raksasa China di Tibet Gantikan Batu Bara dengan Energi Bersih

Turbin Raksasa Buatan Cina Dukung Pembangkitan Listrik Ramah Lingkungan di TibetSCMP
Sains
2 bulan lalu
173 dibaca

Turbin Raksasa Buatan Cina Dukung Pembangkitan Listrik Ramah Lingkungan di Tibet

Yajiang-1: Pusat Komputasi Ramah Energi di Atas Atap Dunia TibetSCMP
Teknologi
2 bulan lalu
120 dibaca

Yajiang-1: Pusat Komputasi Ramah Energi di Atas Atap Dunia Tibet

Bendungan Tertinggi Dunia di Sichuan Siap Hasilkan Listrik Tahun IniSCMP
Sains
4 bulan lalu
206 dibaca

Bendungan Tertinggi Dunia di Sichuan Siap Hasilkan Listrik Tahun Ini