Courtesy of InterestingEngineering
Metode Revolusioner REUP Ubah Cara Transplantasi Jantung Donor Setelah Meninggal
Mengembangkan metode baru yang lebih sederhana, murah, dan etis untuk mengawetkan dan menggunakan jantung donor setelah kematian sirkulasi untuk transplantasi.
23 Jul 2025, 06.34 WIB
157 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Metode REUP menawarkan solusi baru untuk pengawetan jantung donor yang lebih etis dan terjangkau.
- Inovasi ini dapat meningkatkan jumlah transplantasi jantung dan menyelamatkan lebih banyak nyawa.
- Vanderbilt University Medical Center menjadi pionir dalam penggunaan metode ini, yang dapat diterapkan pada organ lain di masa depan.
Nashville, Amerika Serikat - Transplantasi jantung dari donor yang meninggal karena kematian sirkulasi selama ini sangat jarang dilakukan karena terdapat hambatan teknis, etika, dan biaya tinggi. Metode lama menggunakan reanimasi di dalam tubuh donor yang melanggar etika di beberapa wilayah atau mesin perfusi yang sangat mahal.
Baca juga: Metode Murah Baru Untuk Menghidupkan Kembali Jantung Anak Donor dan Tingkatkan Transplantasi
Para peneliti di Vanderbilt University Medical Center berhasil menciptakan metode baru bernama Rapid Recovery with Extended Ultra-oxygenated Preservation (REUP). Metode ini menggunakan larutan preservasi dingin yang kaya oksigen dan diinfuskan ke jantung donor segera setelah kematian tanpa harus menghidupkan jantung kembali.
Cara ini cukup sederhana, lebih murah, dan menghindari masalah etika yang selama ini menjadi kendala transplantasi jantung DCD. Vanderbilt telah mencoba metode ini dalam 20 transplantasi dengan hasil yang setara dengan standar yang ada.
Jantung yang diawetkan dengan metode REUP bisa bertahan hidup hingga delapan jam selama proses transportasi, memberi waktu lebih luas bagi tim medis untuk melakukan transplantasi. Ini sangat penting supaya organ jantung DCD dapat lebih banyak digunakan dan tersedia di seluruh dunia.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/health/vanderbilt-reup-heart-transplant-breakthrough
[1] https://interestingengineering.com/health/vanderbilt-reup-heart-transplant-breakthrough
Analisis Kami
"Penemuan REUP adalah revolusi dalam bidang transplantasi yang mengatasi masalah mendasar biaya dan etika tanpa mengurangi kualitas hasil transplantasi. Ini membuka jalan bagi adopsi luas di banyak negara, termasuk yang memiliki sumber daya terbatas, yang sebelumnya terhambat oleh metode lama."
Analisis Ahli
Dr. Mehmet Oz
"Inovasi ini sangat signifikan karena memecahkan dua masalah besar sekaligus: etika dan keberlanjutan finansial dalam transplantasi jantung DCD, memberikan harapan baru bagi pasien dengan kebutuhan transplantasi mendesak."
Prof. Sharon Fox
"Teknologi REUP menunjukkan kemajuan besar karena menjaga viabilitas jantung tanpa harus reanimasi di dalam tubuh, ini sangat menjawab kekhawatiran etis dan bisa mengubah pandangan tentang donor DCD."
Prediksi Kami
Metode REUP akan memperluas jumlah donor jantung yang dapat digunakan secara global, meningkatkan jumlah transplantasi, serta menjadi standar baru dalam preservasi organ untuk berbagai jenis transplantasi.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu metode REUP yang dikembangkan oleh ilmuwan Vanderbilt?A
Metode REUP adalah teknik baru untuk mengawetkan jantung donor setelah kematian sirkulasi dengan menggunakan larutan pengawetan yang kaya oksigen.Q
Mengapa transplantasi jantung dari donor setelah kematian sirkulasi jarang dilakukan?A
Transplantasi jantung dari donor setelah kematian sirkulasi jarang dilakukan karena adanya masalah teknis, etika, dan biaya yang tinggi.Q
Apa keuntungan dari metode REUP dibandingkan metode sebelumnya?A
Keuntungan dari metode REUP adalah lebih sederhana, lebih terjangkau, dan menghindari masalah etika yang terkait dengan reanimasi di dalam tubuh donor.Q
Sejak kapan Vanderbilt mulai menggunakan metode REUP dalam transplantasi jantung?A
Vanderbilt mulai menggunakan metode REUP dalam transplantasi jantung sejak November 2024.Q
Apa potensi penggunaan metode REUP untuk organ lain?A
Metode REUP memiliki potensi untuk diterapkan pada organ lain seperti hati, ginjal, dan paru-paru.