Courtesy of Wired
Memahami Intoleransi Kimia: Perjuangan Ilmuwan Claudia Miller dan Teori TILT
Artikel bertujuan untuk menggali dan mengedukasi pembaca tentang kondisi intoleransi kimia yang nyata namun kurang diakui, memaparkan perjuangan ilmuwan Claudia Miller dalam mengembangkan teori TILT dan hubungan antara intoleransi kimia dengan sindrom aktivasi sel mast, serta menyoroti pentingnya pengakuan dan penelitian lebih lanjut terhadap kondisi ini.
21 Jul 2025, 13.00 WIB
8 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Sensitivitas kimia merupakan kondisi nyata yang banyak diabaikan oleh komunitas medis.
- TILT menjelaskan bagaimana paparan zat berbahaya dapat menyebabkan kehilangan toleransi dan reaksi berlebihan terhadap bahan kimia.
- Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme di balik sensitivitas kimia dan MCAS.
San Antonio, Amerika Serikat - Intoleransi kimia adalah kondisi medis yang menyebabkan reaksi alergi parah terhadap bahan kimia sehari-hari seperti parfum, cat, dan bahan sintetis. Kondisi ini sering tidak diakui dunia medis sehingga penderita kerap dianggap bermasalah secara psikologis. Claudia Miller adalah ilmuwan yang mengabdikan hidupnya meneliti dan mengadvokasi pengakuan terhadap kondisi ini.
Miller mengembangkan teori TILT yang menjelaskan bagaimana seseorang bisa kehilangan toleransi terhadap zat kimia setelah terpapar satu kali atau berulang kali, sehingga reaksi alergi spontan bisa terjadi terhadap zat yang sebelumnya aman. Ia juga menciptakan survei QEESI untuk membantu diagnosis pasien intoleransi kimia.
Penelitian Miller juga mengaitkan kondisi intoleransi kimia dengan sindrom aktivasi sel mast (MCAS), di mana sel mast dalam tubuh melepaskan zat kimia berlebihan yang menimbulkan berbagai gejala seperti pusing, ruam, dan kelelahan. Hubungan ini membantu memberi dasar biologis bagi intoleransi kimia yang selama ini sulit dijelaskan.
Miller sendiri mengalami intoleransi kimia sejak terpapar pestisida dan menghadapi kesulitan besar dalam menjalani karir ilmiah sambil mengelola penyakitnya. Meski banyak tantangan dan kontroversi, ia terus berjuang memperluas penelitian dan pengakuan terhadap kondisi ini, termasuk dengan dukungan dana dari yayasan Hoffman.
Walau pengobatan pasti belum ditemukan, penghindaran pemicu dan pengobatan untuk mengendalikan sel mast dapat membantu mengurangi gejala. Di beberapa negara seperti Jepang dan Kanada, intoleransi kimia sudah diakui secara resmi. Miller berharap di masa depan kondisi ini bisa lebih diterima dan diberi penanganan yang tepat di seluruh dunia.
Sumber: https://wired.com/story/multiple-chemical-sensitivity-tilt-claudia-miller/
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu TILT dan bagaimana hubungannya dengan sensitivitas kimia?A
TILT adalah singkatan dari toxicant-induced loss of tolerance, yaitu kondisi di mana seseorang kehilangan toleransi terhadap zat-zat yang sebelumnya tidak mengganggu mereka, sering kali setelah terpapar bahan kimia secara berlebihan.Q
Siapa Claudia Miller dan apa kontribusinya dalam penelitian sensitivitas kimia?A
Claudia Miller adalah seorang profesor emeritus yang terkenal karena penelitiannya tentang sensitivitas kimia dan TILT, serta upayanya dalam mendapatkan pengakuan bagi kondisi ini dalam komunitas medis.Q
Apa itu MCAS dan bagaimana hubungannya dengan sensitivitas kimia?A
MCAS atau Mast Cell Activation Syndrome adalah kondisi di mana sel mast di dalam tubuh bereaksi berlebihan terhadap zat tertentu, yang dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan sensitivitas kimia.Q
Mengapa sensitivitas kimia sering dianggap sebagai kondisi psikologis oleh komunitas medis?A
Sensitivitas kimia sering dianggap sebagai kondisi psikologis karena banyak otoritas medis berpendapat bahwa reaksi terhadap bahan kimia tidak dapat dijelaskan secara fisiologis dan lebih berkaitan dengan ketidakstabilan emosional.Q
Bagaimana kondisi ibu penulis mempengaruhi kehidupannya selama masa kecil?A
Kondisi kesehatan ibu penulis yang parah karena sensitivitas kimia sangat mempengaruhi kehidupannya, membuatnya merasa tertekan dan menyaksikan perjuangan ibunya dalam menghadapi penyakitnya.