Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Musim Baru Buatan Manusia: Dampak Perubahan Iklim dan Aktivitas Manusia
Courtesy of CNBCIndonesia
Sains
Iklim dan Lingkungan

Musim Baru Buatan Manusia: Dampak Perubahan Iklim dan Aktivitas Manusia

Menjelaskan munculnya musim buatan manusia akibat perubahan iklim dan aktivitas manusia, serta pentingnya mengatasi akar masalah daripada hanya mengandalkan solusi adaptif sementara.

31 Jul 2025, 15.35 WIB
94 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Perubahan iklim telah menciptakan musim baru yang berdampak negatif terhadap lingkungan.
  • Musim sampah dan kabut asap adalah contoh nyata dari krisis akibat pengelolaan sumber daya yang buruk.
  • Mengakui dan memahami kearifan lokal dapat membantu dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.
Musim yang dulu hanya dikenal sebagai musim hujan, kemarau, atau empat musim di beberapa negara kini mengalami perubahan drastis akibat aktivitas manusia dan perubahan iklim. Musim baru buatan manusia mulai muncul dan dirasakan di berbagai daerah termasuk Indonesia, seperti 'musim sampah' di Bali dan 'musim kabut asap' di Asia Tenggara. Musim sampah terjadi karena gelombang laut dan pasang surut membawa limbah plastik ke pesisir secara rutin. Sementara musim kabut asap diakibatkan oleh pembakaran hutan untuk membuka lahan selama musim kering, yang menimbulkan masalah kesehatan dan mengganggu aktivitas masyarakat. Perubahan iklim juga membuat beberapa musim alami mulai menghilang, contohnya berkurangnya musim dingin di pegunungan Alpen dan penurunan musim berkembang biak burung laut di Inggris Utara. Pola cuaca ekstrem semakin sering terjadi dan mengganggu siklus hidup tanaman dan hewan. Para ilmuwan memperingatkan bahwa mengandalkan solusi adaptif seperti peringatan dini atau penyaring udara saja tidak cukup karena tidak menyelesaikan akar masalah seperti deforestasi dan pembakaran lahan. Normalisasi kemunculan musim buatan dapat melemahkan tekanan kepada pemerintah dan pelaku industri untuk bertanggung jawab. Selain itu, penting juga untuk mengintegrasikan kearifan lokal dan pengetahuan masyarakat adat dalam menghadapi krisis iklim agar solusi yang diterapkan lebih efektif dan sesuai dengan ritme alam setempat, bukan hanya berdasarkan standar global seperti kalender dan jam.
Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250731130351-37-653886/musim-baru-muncul-di-ri-dan-negara-lain-ilmuwan-teriak-kiamat

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dimaksud dengan 'musim sampah' di Bali?
A
'Musim sampah' di Bali adalah periode antara November hingga Maret ketika limbah plastik dibawa oleh gelombang laut ke pesisir.
Q
Bagaimana perubahan iklim menciptakan musim baru?
A
Perubahan iklim dan aktivitas manusia telah menciptakan musim baru yang tidak mengikuti pola musiman yang biasa, seperti musim panas yang lebih panjang dan panas.
Q
Apa dampak dari 'musim kabut asap' di Asia Tenggara?
A
'Musim kabut asap' di Asia Tenggara disebabkan oleh pembakaran hutan untuk lahan pertanian, yang mengakibatkan krisis kesehatan akibat asap yang menyelimuti langit.
Q
Mengapa penting untuk mempertimbangkan kearifan lokal dalam menghadapi perubahan iklim?
A
Mempertimbangkan kearifan lokal penting karena dapat memperkaya strategi menghadapi perubahan iklim dan krisis lingkungan yang lebih efektif.
Q
Apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah deforestasi dan pencemaran?
A
Untuk mengatasi deforestasi dan pencemaran, diperlukan tindakan yang lebih tegas dari pemerintah dan industri, bukan hanya solusi adaptif.

Artikel Serupa

Suhu Ekstrem Ganggu Fotosintesis di Hutan Tropis, Ancaman Pemanasan Global
Suhu Ekstrem Ganggu Fotosintesis di Hutan Tropis, Ancaman Pemanasan Global
Dari CNBCIndonesia
Peringatan Ilmuwan: Bencana Iklim Global Mengancam Masa Depan Bumi
Peringatan Ilmuwan: Bencana Iklim Global Mengancam Masa Depan Bumi
Dari CNBCIndonesia
Dampak Suhu Panas Pemanasan Global pada Proses Fotosintesis Hutan Tropis
Dampak Suhu Panas Pemanasan Global pada Proses Fotosintesis Hutan Tropis
Dari CNBCIndonesia
Prediksi Musim Kemarau 2025: Lebih Singkat dan Tantangan Mitigasi Risiko
Prediksi Musim Kemarau 2025: Lebih Singkat dan Tantangan Mitigasi Risiko
Dari CNBCIndonesia
Prediksi Musim Kemarau 2025: Kondisi Normal dengan Beberapa Wilayah Lebih Basah
Prediksi Musim Kemarau 2025: Kondisi Normal dengan Beberapa Wilayah Lebih Basah
Dari CNBCIndonesia
Kerusakan AMOC: Tanda Kiamat Bumi yang Harus Diwaspadai
Kerusakan AMOC: Tanda Kiamat Bumi yang Harus Diwaspadai
Dari CNBCIndonesia
Suhu Ekstrem Ganggu Fotosintesis di Hutan Tropis, Ancaman Pemanasan GlobalCNBCIndonesia
Sains
27 hari lalu
30 dibaca

Suhu Ekstrem Ganggu Fotosintesis di Hutan Tropis, Ancaman Pemanasan Global

Peringatan Ilmuwan: Bencana Iklim Global Mengancam Masa Depan BumiCNBCIndonesia
Sains
1 bulan lalu
100 dibaca

Peringatan Ilmuwan: Bencana Iklim Global Mengancam Masa Depan Bumi

Dampak Suhu Panas Pemanasan Global pada Proses Fotosintesis Hutan TropisCNBCIndonesia
Sains
2 bulan lalu
87 dibaca

Dampak Suhu Panas Pemanasan Global pada Proses Fotosintesis Hutan Tropis

Prediksi Musim Kemarau 2025: Lebih Singkat dan Tantangan Mitigasi RisikoCNBCIndonesia
Sains
2 bulan lalu
87 dibaca

Prediksi Musim Kemarau 2025: Lebih Singkat dan Tantangan Mitigasi Risiko

Prediksi Musim Kemarau 2025: Kondisi Normal dengan Beberapa Wilayah Lebih BasahCNBCIndonesia
Sains
3 bulan lalu
414 dibaca

Prediksi Musim Kemarau 2025: Kondisi Normal dengan Beberapa Wilayah Lebih Basah

Kerusakan AMOC: Tanda Kiamat Bumi yang Harus DiwaspadaiCNBCIndonesia
Sains
3 bulan lalu
95 dibaca

Kerusakan AMOC: Tanda Kiamat Bumi yang Harus Diwaspadai