Dampak Suhu Panas Pemanasan Global pada Proses Fotosintesis Hutan Tropis
Courtesy of CNBCIndonesia

Dampak Suhu Panas Pemanasan Global pada Proses Fotosintesis Hutan Tropis

Menjelaskan dampak suhu ekstrem akibat pemanasan global terhadap kemampuan fotosintesis daun di hutan tropis dan pentingnya mengurangi emisi serta melindungi hutan agar kerusakan tidak semakin parah.

CNBCIndonesia
DariĀ CNBCIndonesia
10 Mei 2025 pukul 11.15 WIB
24 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Pemanasan global dapat mengganggu proses fotosintesis pada pohon di hutan tropis.
  • Penutupan stomata pada daun akibat suhu ekstrem bisa merusak pohon.
  • Pentingnya mengurangi emisi dan menjaga hutan untuk melindungi ekosistem Bumi.
Brasil, Puerto Rico, Panama, Australia - Perubahan iklim membawa dampak serius pada hutan tropis, terutama dengan suhu yang semakin meningkat akibat pemanasan global. Suhu tinggi tersebut mengganggu kemampuan daun pohon untuk melakukan fotosintesis, sebuah proses penting bagi pohon untuk menghasilkan oksigen dan menyerap karbon dioksida.
Ilmuwan menggunakan data dari satelit NASA dan sensor di beberapa hutan tropis di Brasil, Puerto Rico, Panama, dan Australia untuk memantau suhu daun dan kanopi. Mereka menemukan bahwa suhu daun bisa lebih tinggi dari suhu kanopi, bahkan sebagian kecil daun mencapai suhu kritis yang mengganggu proses fotosintesis.
Ketika suhu sangat tinggi, pohon menutup pori-pori daun yang disebut stomata untuk menghemat air. Namun, penutupan ini membuat daun sulit mendinginkan diri, menyebabkan daun berpotensi rusak dan pohon tidak dapat berfotosintesis dengan benar.
Simulasi memperlihatkan bahwa jika pemanasan global terus meningkat, sebanyak 1,4 persen daun di pucuk kanopi hutan kemungkinan besar akan berhenti fotosintesis sementara waktu. Jika suhu naik lebih dari 3,9 derajat Celcius, seluruh hutan dapat rusak parah dan pohon-pohon akan mati banyak.
Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan melindungi hutan dari deforestasi. Hutan tropis adalah paru-paru bumi yang vital, dan keberlangsungan hidup kita bergantung pada kelestariannya.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa dampak pemanasan global terhadap hutan tropis?
A
Dampak pemanasan global terhadap hutan tropis termasuk gangguan proses fotosintesis dan potensi kematian pohon.
Q
Siapa yang memimpin penelitian tentang fotosintesis di hutan tropis?
A
Penelitian tentang fotosintesis di hutan tropis dipimpin oleh Gregory Goldsmith dari Chapman University.
Q
Apa yang ditemukan oleh tim peneliti mengenai suhu daun hutan tropis?
A
Tim peneliti menemukan bahwa beberapa daun di hutan tropis mencapai suhu yang melampaui batas kritis untuk fotosintesis.
Q
Mengapa penting untuk mengurangi emisi dan mencegah deforestasi?
A
Penting untuk mengurangi emisi dan mencegah deforestasi agar hutan tropis tetap dapat berfungsi dan mendukung kehidupan di Bumi.
Q
Apa yang terjadi jika pemanasan global melebihi 3,9 derajat Celcius?
A
Jika pemanasan global melebihi 3,9 derajat Celcius, seluruh hutan bisa mati dan proses fotosintesis akan berhenti.

Artikel Serupa

BMKG: Cuaca Panas Ekstrem dan Prediksi Musim Kemarau 2025 di IndonesiaCNBCIndonesia
Sains
14 hari lalu
89 dibaca

BMKG: Cuaca Panas Ekstrem dan Prediksi Musim Kemarau 2025 di Indonesia

Cuaca Panas Mendidih di Indonesia: Penyebab dan Imbauan BMKGCNBCIndonesia
Sains
15 hari lalu
55 dibaca

Cuaca Panas Mendidih di Indonesia: Penyebab dan Imbauan BMKG

Ancaman Kiamat 2026: Ledakan Populasi dan Perubahan Iklim EkstremCNBCIndonesia
Sains
21 hari lalu
91 dibaca

Ancaman Kiamat 2026: Ledakan Populasi dan Perubahan Iklim Ekstrem

Kerusakan AMOC: Tanda Kiamat Bumi yang Harus DiwaspadaiCNBCIndonesia
Sains
25 hari lalu
40 dibaca

Kerusakan AMOC: Tanda Kiamat Bumi yang Harus Diwaspadai

Krisis Iklim: Dunia di Ambang Batas Pemanasan Global 1,5 Derajat CelsiusCNBCIndonesia
Sains
1 bulan lalu
59 dibaca

Krisis Iklim: Dunia di Ambang Batas Pemanasan Global 1,5 Derajat Celsius

Penelitian: 2023 Tahun Terpanas dalam 2.000 Tahun TerakhirCNBCIndonesia
Sains
1 bulan lalu
113 dibaca

Penelitian: 2023 Tahun Terpanas dalam 2.000 Tahun Terakhir