Courtesy of SCMP
Ekspedisi Laut Dalam Temukan Koloni Makhluk Hidup Terdalam Tanpa Cahaya Matahari
Mengungkap keberadaan komunitas kehidupan terdalam di dunia yang mendapatkan energi dari proses kimiawi, bukan dari sinar matahari.
31 Jul 2025, 19.31 WIB
134 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Koloni hewan yang ditemukan hidup di kedalaman ekstrem tanpa cahaya matahari.
- Mereka mendapatkan energi dari senyawa kimia yang bocor dari patahan di kerak bumi.
- Penemuan ini membuka kemungkinan bahwa komunitas chemosynthesis mungkin lebih luas dari yang diperkirakan.
Palung Kuril-Kamchatka dan Palung Aleutian, Samudra Pasifik Utara - Ekspedisi laut dalam yang dipimpin oleh China berhasil menemukan komunitas hidup yang sangat dalam di dasar Samudra Pasifik Utara, lebih dari 9.500 meter. Ini adalah habitat hidup terdalam yang pernah ditemukan di bumi, di mana tekanan dan kegelapan sangat ekstrim.
Makhluk hidup yang ditemukan, seperti cacing tabung dan moluska, tidak menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi. Mereka mendapatkan energi dari zat kimia yang keluar dari retakan di batu dasar laut, seperti hidrogen sulfida dan metana.
Metana yang menjadi sumber energi ini dihasilkan oleh mikroorganisme dari bahan organik di sedimen dasar laut. Proses tersebut disebut kemosintesis, yang berbeda dengan fotosintesis yang memerlukan cahaya matahari.
Penemuan ini menunjukkan bahwa komunitas hidup berdasarkan kemosintesis mungkin lebih tersebar luas di dasar laut dalam yang sebelumnya tidak disangka. Ini membuka wawasan baru tentang cara kehidupan dapat bertahan di lingkungan ekstrem.
Hasil penelitian ini penting untuk memahami batas kehidupan di bumi dan bagaimana siklus karbon berlangsung di laut dalam. Para ilmuwan dari beberapa negara bergabung untuk menyelidiki fenomena ini dan melaporkannya di jurnal ilmiah terkenal, Nature.
Referensi:
[1] https://www.scmp.com/news/china/science/article/3320314/extreme-limits-china-led-mission-finds-thriving-oasis-earths-deepest-reaches?module=top_story&pgtype=subsection
[1] https://www.scmp.com/news/china/science/article/3320314/extreme-limits-china-led-mission-finds-thriving-oasis-earths-deepest-reaches?module=top_story&pgtype=subsection
Analisis Ahli
Dr. Sylvia Earle (Oseanografer)
"Penemuan komunitas kemosintesis terbesar ini menegaskan betapa sedikitnya kita tahu tentang laut dalam dan pentingnya eksplorasi berkelanjutan untuk mengungkap rahasia ekosistem yang sangat vital ini."
Prof. Paul Falkowski (Ahli Biogeokimia)
"Koloni ini memberikan bukti nyata bahwa kehidupan di laut terdalam memainkan peran penting dalam siklus karbon dan harus diperhitungkan dalam model ekologis dan klimatologi."
Analisis Kami
"Penemuan ini sangat revolusioner karena menunjukkan bahwa kehidupan bisa bertahan dan bahkan berkembang pesat di kondisi ekstrim tanpa sinar matahari, membuka peluang baru dalam kajian ekologi laut dalam. Ini juga mengindikasikan bahwa volume kehidupan bawah laut selama ini mungkin sangat terabaikan dan berpotensi memiliki peran penting dalam siklus karbon global."
Prediksi Kami
Penemuan ini kemungkinan akan mendorong penelitian lebih lanjut untuk menemukan dan mempelajari ekosistem kemosintesis lain di palung laut terdalam di seluruh dunia, serta mengubah pemahaman ilmiah tentang siklus karbon dan potensi sumber daya hayati baru di laut dalam.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang ditemukan dalam ekspedisi laut di Samudera Pasifik?A
Ekspedisi laut menemukan koloni besar dari cacing tabung dan moluska yang hidup di kedalaman laut.Q
Berapa kedalaman maksimum tempat koloni ini ditemukan?A
Koloni ini ditemukan pada kedalaman hingga 9.500 meter.Q
Dari mana koloni hewan ini mendapatkan energi?A
Koloni hewan ini mendapatkan energi dari reaksi kimia, khususnya dari senyawa seperti hidrogen sulfida dan metana.Q
Apa yang membedakan koloni ini dari organisme yang bergantung pada fotosintesis?A
Koloni ini tidak bergantung pada fotosintesis, tetapi pada kimiosintesis, yang memungkinkan mereka untuk hidup di kegelapan total.Q
Mengapa penemuan ini penting bagi pemahaman kita tentang kehidupan di laut dalam?A
Penemuan ini menantang pemahaman kita tentang batas kehidupan ekstrem dan siklus karbon di laut dalam.