Courtesy of Wired
Kebutuhan Energi AI Meningkat, Peluang dan Tantangan untuk Industri Energi Fosil
Menyampaikan bahwa permintaan energi dari pengembangan AI dapat menjadi peluang besar bagi industri energi fosil terutama gas alam, dan menunjukkan bagaimana kebijakan serta investasi saat ini didominasi oleh kepentingan energi tradisional meskipun terdapat ketegangan dengan komitmen energi bersih dan keberlanjutan.
16 Jul 2025, 23.16 WIB
45 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Permintaan untuk energi yang tinggi dari sektor AI dapat memberikan dorongan bagi industri gas alam di AS.
- Ada ketidakpastian tentang seberapa besar peningkatan penggunaan daya untuk AI di masa depan.
- Perbedaan pandangan antara perusahaan teknologi dan pemerintah terkait sumber energi untuk AI menciptakan dinamika yang kompleks.
Pittsburgh, Amerika Serikat - Presiden Donald Trump mengakui bahwa AI bukan bidang yang dia pahami dengan baik, tetapi dia menyadari pentingnya permintaan energi yang sangat besar untuk teknologi AI dari para penasihatnya. Dalam sebuah pertemuan di Pittsburgh, Trump menyebutkan bahwa kebutuhan energi untuk mendukung AI mungkin harus dua kali lipat dari kapasitas listrik saat ini.
Pada acara Energy and Innovation Summit, para pemimpin perusahaan teknologi dan energi mengumumkan investasi besar-besaran sebesar Rp 1.51 quadriliun ($92 miliar) dalam berbagai proyek yang berkaitan dengan AI dan infrastruktur energi. Meta juga menyatakan pembangunan pusat data besar bernama Prometheus yang akan didukung oleh pembangkit listrik gas di Ohio.
Acara ini diadakan di Pennsylvania, sebuah wilayah yang kaya akan gas alam dari fracking, sebagai bagian dari upaya pemerintah AS untuk mendorong industri energi fosil agar ikut berkembang seiring dengan kebutuhan energi baru yang muncul dari AI. Ini menjadi strategi pemerintah yang memprioritaskan bahan bakar fosil, terutama gas alam, dalam memenuhi kebutuhan listrik yang meningkat.
Namun, terdapat ketegangan antara perusahaan teknologi dan pemerintah terkait dengan penggunaan energi terbarukan. Meskipun Google mengumumkan investasi dalam tenaga air, mayoritas diskusi di acara tersebut didominasi oleh pendukung energi fosil. Beberapa pakar teknologi memperingatkan agar tidak terlalu percaya pada prediksi penggunaan listrik AI yang berlebihan karena ada banyak faktor yang membuatnya sulit diprediksi secara tepat.
Para analis dan pakar menilai bahwa meskipun permintaan energi untuk AI akan naik, hype di sekitar kebutuhan tersebut perlu dipertimbangkan dengan hati-hati. Sejarah sebelumnya dari ledakan internet menunjukkan bahwa teknologi juga mampu meningkatkan efisiensi energi sehingga proyeksi konsumsi listrik tidak selalu sebesar yang diperkirakan.
Sumber: https://wired.com/story/trump-energy-industry-ai-fossil-fuels-pittsburgh-summit/
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diakui oleh Donald Trump tentang AI dalam pidatonya di Pittsburgh?A
Donald Trump mengakui bahwa AI bukanlah hal yang menjadi minat utamanya, tetapi ia menyadari pentingnya energi untuk masa depan AI.Q
Berapa banyak investasi yang diumumkan di Energy and Innovation Summit?A
$92 miliar investasi diumumkan dalam berbagai proyek terkait energi dan AI.Q
Mengapa permintaan untuk gas alam meningkat dalam konteks AI?A
Permintaan untuk gas alam meningkat karena kebutuhan energi yang besar untuk mendukung pusat data AI.Q
Apa peran Pennsylvania dalam industri gas alam di AS?A
Pennsylvania adalah negara bagian kedua yang paling produktif dalam produksi gas alam di AS, berkat formasi shale Marcellus dan Utica.Q
Bagaimana pandangan para eksekutif energi dan teknologi tentang masa depan penggunaan daya untuk AI?A
Para eksekutif energi dan teknologi sepakat bahwa diperlukan banyak daya untuk mendukung perkembangan AI, meskipun ada perbedaan pandangan tentang sumber daya yang harus digunakan.