Courtesy of CNBCIndonesia
Penipuan Iklan Skala Besar di Google Play Store, Waspada Aplikasi Palsu IconAds
Memberi tahu pengguna Android tentang penipuan aplikasi iklan palsu dan memberikan langkah pencegahan agar perangkat mereka tetap aman dari infeksi aplikasi penipuan tersebut.
03 Agt 2025, 13.30 WIB
100 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Skema penipuan iklan IconAds memanfaatkan aplikasi palsu untuk mencuri uang pengiklan.
- Google telah menghapus lebih dari 350 aplikasi yang terlibat dalam penipuan ini dari Play Store.
- Pengguna Android perlu proaktif memeriksa dan menghapus aplikasi mencurigakan untuk melindungi perangkat mereka.
Jakarta, Indonesia - Google menemukan sebuah skema penipuan besar bernama IconAds yang memanfaatkan aplikasi palsu untuk mengirim satu miliar permintaan iklan palsu setiap hari. Penipuan ini menyebabkan kerugian besar bagi pengiklan dan merusak kepercayaan pada platform iklan digital.
Skema ini menggunakan ratusan aplikasi yang dikemas ulang dan meniru aplikasi resmi agar pengguna tidak curiga. Aplikasi tersebut berjalan diam-diam di latar belakang dan membanjiri jaringan iklan dengan lalu lintas palsu sehingga pengiklan membayar iklan yang tidak benar-benar dilihat.
Google telah menghapus lebih dari 350 aplikasi terlibat dari Play Store setelah tim riset Satori dari Human Security membongkar operasi ini. Namun, aplikasi yang sudah terpasang di perangkat pengguna tidak otomatis dibersihkan oleh fitur Play Protect.
Untuk melindungi diri, pengguna Android disarankan untuk memeriksa aplikasi yang tidak dikenal, menghapus aplikasi tanpa nama atau ikon yang mencurigakan, memperbarui sistem perangkat, mengaktifkan Play Protect, dan hanya mengunduh aplikasi dari sumber terpercaya.
Penipuan ini menunjukkan pentingnya kewaspadaan pengguna dan kebutuhan akan sistem keamanan yang lebih baik dari Google untuk menjaga ekosistem aplikasi tetap aman dan terpercaya.
--------------------
Analisis Kami: Skema IconAds menunjukkan bahwa kejahatan digital tidak hanya soal teknologi canggih tapi juga bagaimana penjahat memanfaatkan ketidakwaspadaan pengguna dengan metode sederhana namun masif. Penting bagi Google dan platform lainnya untuk terus mengembangkan teknologi deteksi yang tidak hanya menghapus aplikasi jahat dari toko tapi juga bisa membersihkan perangkat yang sudah terinfeksi secara otomatis.
--------------------
Analisis Ahli:
Brian Krebs (Jurnalis Keamanan Siber): Penipuan berbasis aplikasi seperti IconAds menegaskan bahwa keamanan digital harus bersifat proaktif, mengingat penjahat siber selalu mencari celah paling sederhana untuk dieksploitasi. Edukasi pengguna dan pemeriksaan rutin aplikasi menjadi garis pertahanan yang krusial.
Eva Galperin (Direktur Cybersecurity, Electronic Frontier Foundation): Skema ini menunjukkan bagaimana ekosistem aplikasi saat ini rentan terhadap praktik penipuan yang sangat terorganisir, sehingga perlu ada kolaborasi lebih erat antara pengembang aplikasi, pemilik platform, dan komunitas keamanan untuk mitigasi yang efektif.
--------------------
What's Next: Penipuan serupa dengan skala besar akan terus berkembang dan semakin sulit dideteksi jika tidak ada pengawasan dan tindakan pencegahan yang lebih ketat dari platform serta kesadaran pengguna yang tinggi.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250803113723-37-654565/google-temukan-ratusan-aplikasi-penipu-cek-hp-segera
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250803113723-37-654565/google-temukan-ratusan-aplikasi-penipu-cek-hp-segera
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu IconAds?A
IconAds adalah skema penipuan iklan besar yang menghasilkan permintaan iklan palsu.Q
Mengapa Google menghapus aplikasi dari Play Store?A
Google menghapus aplikasi dari Play Store karena terlibat dalam penipuan iklan yang merugikan.Q
Bagaimana skema penipuan ini bekerja?A
Skema ini bekerja dengan membanjiri jaringan iklan menggunakan lalu lintas palsu dari aplikasi yang dikemas ulang.Q
Apa yang harus dilakukan pengguna ponsel Android setelah mengetahui penipuan ini?A
Pengguna ponsel Android harus memeriksa aplikasi di perangkat, menghapus yang mencurigakan, dan memperbarui sistem perangkat.Q
Siapa yang mengungkap skema penipuan ini?A
Tim riset Satori dari Human Security yang mengungkap skema penipuan ini.