Courtesy of SCMP
Teknologi Booster Roket Dongkrak Keberhasilan Drone Tempur Menghindari Rudal
Mengembangkan teknologi baru yang memungkinkan drone tempur untuk menghindari rudal secara efektif dengan manuver tinggi-G menggunakan booster roket di sisi drone untuk meningkatkan peluang bertahan hingga 90 persen.
04 Agt 2025, 08.00 WIB
92 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Sistem evasi terminal dapat meningkatkan kelangsungan hidup drone hingga hampir 90 persen.
- Penggunaan roket samping pada drone memungkinkan manuver yang sulit dilacak oleh rudal.
- Data menunjukkan peningkatan signifikan dalam penetrasi drone melalui pertahanan udara Ukraina.
Ukraina - Dalam konflik Ukraina, sebagian besar drone Rusia berhasil ditembak jatuh oleh pertahanan udara canggih Ukraina. Hanya sebagian kecil drone yang mampu menembus dan mencapai target.
Data menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan drone untuk menembus pertahanan meningkat dari 5 persen menjadi 15 persen antara April hingga Juni, menunjukkan perbaikan strategi namun masih sangat terbatas.
Sekelompok insinyur dan peneliti dari Cina mengembangkan teknologi baru berupa booster roket kecil yang dipasang di sisi drone untuk melakukan manuver tajam dan cepat pada saat mendekati rudal musuh.
Simulasi digital menunjukkan bahwa penggunaan teknologi ini dapat meningkatkan tingkat kelangsungan hidup drone hingga hampir 90 persen, sangat signifikan dibandingkan metode konvensional.
Teknologi ini menjanjikan sebuah terobosan baru dalam peperangan drone, namun tantangan pengimplementasiannya masih ada, terutama terkait kontrol dan integrasi sistem dengan drone yang sudah ada.
--------------------
Analisis Kami: Inovasi ini sangat potensial untuk mengubah taktik pertempuran menggunakan drone karena mampu mengatasi batasan manuver drone konvensional. Namun, tantangan utama akan tetap pada integrasi teknologi ini secara praktis dan pengelolaan sistem kendali agar manuver tersebut bisa dieksekusi dengan presisi tinggi.
--------------------
Analisis Ahli:
Dr. Yao Ming (Ahli Pertahanan Udara): Konsep booster samping sangat inovatif dan mampu memberikan keuntungan taktis yang besar dalam penghindaran rudal, namun keberhasilan di lapangan akan bergantung pada kualitas sensor dan algoritma kontrol penerbangan drone.
Prof. Li Wei (Insinyur Kedirgantaraan): Menerapkan manuver G tinggi dalam drone kecil membutuhkan material yang sangat ringan dan tahan guncangan, sehingga pengembangan material komposit khusus akan menjadi kunci keberhasilan teknologi ini.
--------------------
What's Next: Penggunaan sistem booster roket terminal evasi ini akan merevolusi kemampuan drone tempur di medan perang, memaksa perkembangan sistem pertahanan udara yang lebih canggih dan mendorong perlombaan teknologi di bidang drone militer dunia.
Referensi:
[1] https://www.scmp.com/news/china/science/article/3320573/chinese-scientists-draw-ukraine-war-lessons-and-propose-upgrade-pla-drones?module=top_story&pgtype=subsection
[1] https://www.scmp.com/news/china/science/article/3320573/chinese-scientists-draw-ukraine-war-lessons-and-propose-upgrade-pla-drones?module=top_story&pgtype=subsection
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diusulkan oleh para insinyur Cina untuk meningkatkan kelangsungan hidup drone?A
Para insinyur Cina mengusulkan untuk melengkapi drone kecil atau menengah dengan roket samping yang kompak untuk melakukan manuver tinggi sebelum dampak misil.Q
Bagaimana sistem evasi terminal bekerja menurut penelitian tersebut?A
Sistem evasi terminal memungkinkan drone untuk melakukan perubahan arah yang tiba-tiba dan tidak terduga, sehingga sulit dilacak oleh rudal canggih.Q
Apa persentase drone yang berhasil menembus pertahanan udara Ukraina antara April dan Juni?A
Sekitar 15 persen drone berhasil menembus pertahanan udara Ukraina antara April dan Juni, meningkat dari 5 persen sebelumnya.Q
Di jurnal mana penelitian tentang sistem baru ini dipublikasikan?A
Penelitian ini dipublikasikan di jurnal pertahanan Cina yang bernama Acta Armamentarii.Q
Apa yang membuat manuver drone menjadi tak terduga bagi rudal?A
Maneuver drone menjadi tak terduga karena dapat melakukan perubahan arah yang mendadak dan cepat, yang membuat misil tidak mampu mengikuti.